Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Sewa "Teman Pendakian" di China, Semakin Menarik Penampilannya Akan Semakin Mahal Tarifnya

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Jari Kirma
Gunung Tai di China
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Aktivitas mendaki gunung tidak hanya kegiatan yang menjadi tren di Indonesia. Warga China juga banyak yang tertarik mendaki gunung.

Namun di China, beberapa orang mendaki sendirian. Entah karena pilihan untuk sendiri, atau memang tak memiliki teman untuk diajak berpetualang.

Nah, beberapa pendaki yang datang sendiri ke gunung ini akhirnya rela membayar mahal untuk menyewa climbing buddy atau teman pendakian yang akan menemani mereka menyusuri gunung tersebut.

Uniknya, semakin menarik penampilan orang yang menjadi teman pendaki, maka akan semakin mahal bayarannya.

Kegiatan naik gunung bersama teman pendakian pun semakin populer di China tahun ini, seperti diberitakan CNN, Senin (9/12/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padahal dengan membayar mahal, para pendaki harus menempuh pendakian berjam-jam bersama orang asing yang disewanya.

Baca juga: Gen Z di China Bangun Jam 4 Pagi untuk Bekerja di 4 Tempat Berbeda demi Financial Freedom


Jasa sewa teman pendakian di China

Pekerjaan "teman pendakian" di China secara umum dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai pei pa yang berarti "menemani pendakian".

Orang-orang yang menjadi pei pa adalah pemuda China yang terbiasa mendaki gunung dan bertubuh atletis. Mereka biasanya mahasiswa atau bahkan veteran militer.

Para pei pa akan mengiklankan diri di media sosial seperti Xiaohongshu dan Douyin. Pada tawarannya, mereka menampilkan profil berupa tinggi badan, tingkat kebugaran, dan pengalaman mendaki.

Para teman pendakian ini biasanya mengenakan biaya antara 200 hingga 600 yuan (Rp 440.000 hingga Rp 1.320.000) per perjalanan.

Meski ada pei pa yang harga sewanya dinilai wajar, ada pula teman pendakian yang mematok harga lebih tinggi. Pasalnya, daya tarik fisik dinilai menjadi bagian dari penawaran mereka.

Ini karena pelanggan utama pei pa biasanya wanita muda yang lajang, kesepian, atau tidak memiliki teman. 

Selama pendakian, teman pendaki akan melakukan apapun untuk membuat klien tidak lelah dan melanjutkan perjalanannya. Mereka mau bernyanyi, memainkan musik, membawakan tas, memegang tangan, dan menarik tubuh kliennya.

Saat berada di puncak gunung, teman pendakian bersedia memberikan jaket tebal untuk menghalau dingin dan mengarahkan ke tempat berlindung.

Ketika Matahari terbit, teman pendakian akan siap dengan bendera nasional dan perlengkapan lain untuk memfoto kliennya dengan latar pemandangan indah.

Baca juga: Perusahaan China Beri Bonus Uang ke Karyawan yang Berniat Kencan

Gaji tinggi dan ekonomi meningkat

Para pei pa paling sering bekerja saat hari libur nasional.

Mereka akan menemani mendaki gunung-gunung terkenal seperti Gunung Tai di Shandong dan Gunung Emei di Sichuan.

Pendakian ramai saat masa liburan seperti pertengahan musim gugur pada 15-17 September atau libur hari nasional pada 1-7 Oktober.

Karena itu, pemesanan teman pendakian harus dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.

Teman pendakian bernama Chris Zhang (20) mengaku mendapat lebih dari 20.000 yuan (Rp 43,78 juta) usai bekerja tiga bulan. Uang itu lebih dari gaji magangnya yang hanya 2.000 yuan (Rp 4,37 juta).

Gaji yang Zhang dapat sebagai pei pa bahkan lebih dari dua kali lipat gaji bulanan rata-rata warga di China.

Teman pendaki lain bernama Chen Wudi mengaku mendapat uang sebanyak itu dengan mendaki gunung setiap hari. Dia bahkan kadang naik gunung sampai 2-3 kali sehari.

Gaji yang tinggi membuat para pei pa rela menemani mendaki gunung di seluruh negeri dengan biaya transportasi yang ditanggung klien.

Tren pei pa kini menumbuhkan situasi baru bernama "ekonomi persahabatan" atau peiban jingji yang berkembang di China, dikutip dari CNA (19/9/2014).

Istilah ini merujuk kepada tindakan orang yang rela mengeluarkan uang untuk orang lain demi memenuhi hal-hal hiburan, termasuk belanja dan main gim.

Baca juga: Tren Kafe di China, Rekrut Anjing dan Kucing Jadi Karyawan dengan Bayaran Makanan Kaleng

Bukan layanan resmi

Meski begitu, para teman pendaki mengakui pekerjaan mereka melelahkan secara fisik. Lutut mereka sering sakit. Karena itu, mereka biasanya menjadi pei pa hanya beberapa bulan saja.

Namun, layanan pei pa bukanlah layanan resmi. Tidak ada regulasi atau pengawasan yang pasti terhadap keselamatan klien.

Padahal, gunung yang didaki bersama pei pa tinggi sehingga butuh kekuatan fisik dan ketahanan tertentu. Kondisi ini semakin penting jika kliennya anak-anak atau orang tua.

Selain itu, kurangnya pengawasan dapat menyebabkan masalah seperti penipuan dari oknum yang pura-pura mengaku pei pa kepada calon klien.

Karena itu, pemerintah China dinilai perlu menerapkan lebih banyak upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, mengatur sektor pekerjaan pei pa, dan melindungi hak-hak konsumen,

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi