KOMPAS.com - Meski menawarkan kemudahan dan kemajuan dalam teknologi, TWS sering dianggap membahayakan karena dapat merusak otak.
True Wireless Stereo atau TWS adalah jenis earphone nirkabel atau tanpa kabel yang menggunakan Bluetooth untuk mentrasfer suara dari perangkat.
Pancaran radiasi Bluetooth inilah yang membuat sebagian orang menganggap TWS dapat memengaruhi kesehatan otak hingga memicu kanker.
Lantas, benarkah TWS bisa memengaruhi otak dan memicu kanker?
Guna mendalaminya, sebaiknya kenali terlebih dulu apa itu radiasi Bluetooth.
Baca juga: Sedang Tren, Apakah Mendengarkan Musik Pakai Earbuds Bisa Sebabkan Telinga Berdarah?
Radiasi Bluetooth
Dilansir dari Very Well Health, Bluetooth menggunakan frekuensi radio (RF) jarak pendek untuk menghubungkan perangkat dalam jarak tertentu.
Radiasi yang dikeluargan RF termasuk jenis radiasi elektromagnetik (EMR), di mana energi menyebar dalam gelombang menggunakan medan listrik dan magnet.
EMR terbagi lagi menjadi dua jenis. Pertama adalah radiasi ionisasi yang memiliki frekuensi relatif tinggi, sehingga berpotensi merusak sel-sel manusia dan DNA. Biasanya radisi EMR ionisasi ini berasal dari mesin X-ray.
Jenis kedua adalah radiasi non ionisasi yang memiliki frekuensi rendah dan umumnya tidak menyebabkan dampak buruk pada manusia. Sumber radiasi EMR non pengion, di antaranya ponsel, jaringan WiFi, televisi, komputer, dan Bluetooth.
Baca juga: Apa Itu Radiasi? Berikut Pengertian dan Dampak Positifnya
Apakah TWS Bluetooth membahayakan otak
Sebagimana dilansir Health, National Cancer Institute Amerika Serikat pernah mengatakan, belum ada bukti yang menunjukkan perangkat Bluetooth, termasuk TWS dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Profesor emiretus biotekologi dari University of Pennsylvania, Ken Foster, mengungkapkan radiasi yang dipancarkan oleh perangkat Bluetooth bahkan lebih sedikit daripada ponsel.
Paparan tersebut dapat bertambah jika TWS digunakan selama berjam-jam dalam sehari untuk mendengarkan musik atau podcast.
Perbandingan radiasi itu juga pernah diteliti oleh Departemen Kesehatan California tahun 2019 dan dipublikasikan dalam Enviromental Research.
Hasilnya, jumlah radiasi yang dilepaskan perangkat Bluetooth 10 hingga 400 kali lebih rendah dari radiasi yang dipancarkan oleh ponsel.
Dampak radiasi ponsel pun pernah diteliti dan dipublikasikan dalam jurnal Enviromental Health Perspective tahun 2011.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 5.000 orang dengan tumor otak, ditemukan bahwa penggunaan ponsel tidak menyebabkan tumor pada orang dewasa.
Para peneliti di Inggris tahun 2013 juga menemukan kesimpulan serupa. Setelah meneliti 800.000 perempuan, ditemukan bahwa penggunaan ponsel tidak berhubungan dengan kanker otak.
Baca juga: [HOAKS] Radiasi AirPods Menyebabkan Kanker
Cara mencegah radiasi TWS
Menurut Foster, dibandingkan mengkhawatirkan dampak radiasi yang jumlah relatif kecil, pengguna TWS sebaiknya mewaspadai risiko kesehatan atau cedera yang lebih nyata.
"Jika Anda berjalan-jalan dengan earbud yang menyala dan tak memperhatikan kehadiran mobil yang melintas, itu (tertabarak) jauh lebih berbahaya daripada tumor teoretis 20 tahun ke depan," ujarnya.
Menggunakan TWS terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Untuk mencegahnya, batasi penggunan TWS maksimal 60-90 menit setiap hari.
Beri jeda istirahat dan gunakan TWS maksimal dengan volume kurang dari 60 hingga 80 persen. Jika mendengarkan lebih dari 90 menit, atur volume lebih kecil lagi.
Baca juga: Apakah Radiasi UV Menyebabkan Kanker? Berikut Penjelasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.