Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urutan Generasi dan Karakternya, dari "Lost Generation", Gen Z, hingga Gen Beta

Baca di App
Lihat Foto
Timesofindia
Ilustrasi Generasi Beta. Anak yang lahir mulai tahun 2025 disebut sebagai Generasi Beta.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kelahiran bayi pada 2025 akan menjadi awal Generasi Beta sekaligus mengakhiri Generasi Alpha.

Generasi Beta atau Gen Beta yang lahir pada 2025-2039 akan menjadi generasi kedelapan manusia sejak tahun kelahiran manusia resmi dikelompokkan mulai periode 1901.

Seperti diberitakan VOA News (24/4/2024), tidak ada pihak resmi yang bertugas menamai kelompok generasi manusia.

Ahli teori Neil Howe dan William Strauss dianggap orang pertama yang menamai Generasi Milenial. Penulis Kanada, Douglas Coupland, mendapat penghargaan karena memopulerkan istilah Gen X.

Lalu, bagaimana urutan generasi manusia dan karakter khasnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Generasi Beta, Sebutan untuk Anak Kelahiran mulai Tahun 2025


Urutan generasi manusia

Berikut urutan kelompok generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya beserta karakteristik mereka.

1. Lost Generation/generasi yang hilang (1883-1900)

Dilansir dari Daily Free Press (15/3/2021), Lost Generation dicetuskan penulis Gertrude Stein untuk orang yang lahir dan tumbuh selama Perang Dunia I, karena melihat banyaknya nyawa yang hilang dan imigrasi massal.

Istilah Lost Generation mencakup perasaan umum tentang ketidakberdayaan yang dialami banyak orang pada masa itu.

2. Greatest Generation (GI Generation)/Generasi Terhebat (1901–1927)

Greatest Generation lebih umum dipakai sebagai generasi pertama manusia daripada Lost Generation. Orang dalam generasi ini dikenal memiliki karakter pekerja keras dan gigih.

Diberitakan ABC News (17/10/2024), nama generasi ini adalah penghargaan atas ketangguhan dan semangat patriotik mereka yang hidup melalui peristiwa sejarah Depresi Besar dan Perang Dunia II.

3. Silent Generation/Generasi Pendiam (1928-1945)

Kelompok ini disebut "pendiam" karena lebih banyak menerima perintah daripada menentang. Sikap ini muncul karena ada ketakutan terhadap komunisme pada era tersebut.

Silent Generation punya etos kerja yang tinggi, loyal, berdedikasi, dan menghargai tim. Mereka jarang protes, mencari karier sederhana yang tidak berisiko, lebih tenang, dan konservatif.

4. Generasi Baby Boomers (1946-1964)

Nama Baby Boomers berasal dari kenaikan angka kelahiran manusia setelah Perang Dunia II, seperti diberitakan Parents (15/8/2024).

Kelompok ini diperkirakan berumur lebih panjang dibanding generasi sebelumnya. Namun, penelitian menyebutkan, mereka rentan mengalami masalah kesehatan.

Baby Boomers lebih memperhatikan pendapat anak. Mereka pun dicirikan punya optimisme nasional dan konsumerisme yang makmur. Mereka loyal dan pencandu kerja, tapi mungkin mempertanyakan otoritas.

5. Generasi X (1965-1980)

Dikenal juga sebagai Baby Busters karena angka kelahiran Generasi X lebih rendah daripada Baby Boomers.

Gen X kerap dianggap pemalas karena hidup di tengah kebangkitan teknologi. Mereka mudah bereaksi, memberontak, tapi mandiri dan tidak percaya pada otoritas institusional.

Orangtua Gen X membesarkan anak dengan metode "helicopter parenting". Ini berarti mereka fokus menentukan kehidupan sosial dan pendidikan anak-anaknya dengan ketat.

Baca juga: Mengenal Kepribadian Alfa, Beta, Gamma, hingga Sigma

6. Generasi Milenial/Generasi Y (1981-1996)

Generasi Milenial menjadi kelompok terbesar yang masih hidup dewasa hingga sekarang. Kelompok ini bernama Generasi Milenial karena tumbuh dewasa pada pergantian milenium.

Milenial diangggap egois dan tidak sabar terhadap penggunaan teknologi berlebihan. Namun, mereka lebih optimistis, berorientasi pada masyarakat, dan peduli lingkungan. Saat mengasuh anak-anak, Milenial membiarkan hidup bebas tanpa pengawasan ketat.

7. Generasi Z/iGen (1997-2010)

Hidup di tengah media sosial, krisis iklim, kekerasan, dan tekanan sosial-politik, Gen Z dinilai tertekan tapi paling mungkin terlibat aktivisme sosial.

Gen Z tumbuh saat informasi dan teknologi berperan utama dalam hidup. Mereka lebih beragam, terdidik, inklusif, menerima orang lain, sadar lingkungan, dan sangat melek politik.

8. Generasi Alpha (2010-2024)

Gen Alpha menjadi kelompok pertama yang tidak mengenal masa tanpa media sosial. Mereka paling paham teknologi daripada generasi sebelumnya.

Gen Alpha termasuk generasi terbesar dengan populasi lebih dari 2 miliar. Generasi ini lahir di tengah Covid-19. Karena itu, mereka lebih beragam dan sangat mungkin tinggal di rumah dengan orangtua tunggal.

Gen Alpha memiliki ikatan kuat dengan keluarga karena pola asuhnya fokus pada nilai keluarga. Meski begitu, ada ketimpangan ekonomi tinggi bagi Gen Alpha daripada lainnya.

9. Generasi Beta (2025-2039)

Gen Beta akan menjadi generasi yang ditandai integrasi teknologi dan apresiasi keberagaman. Gen ini bakal tumbuh dalam lingkungan yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan inklusivitas.

Baca juga: Skibidi, Sigma, dan Rizz, Ini 10 Arti Bahasa Gaul Gen Alpha

Adakah generasi lain?

Pengelompokan generasi ini umumnya berlaku setiap 20 tahun. Sesuai alfabet Yunani, generasi setelah Gen Beta bernama Gen Gamma dan Delta.

Selain itu, dikutip dari Britannica, terdapat kelompok generasi mikro yang berada di antara generasi-generasi sebelumnya. Berikut rinciannya:

1. Generasi Jones (1954–1965)

Hidup dewasa dengan optimisme Baby Boomers dan sikap sinis Gen X.

2. Generasi Xennial (1977–1983)

Tumbuh di antara Gen X dan Milenial, kehidupan generasi ini ditandai munculnya internet dan teknologi lain. Pengalaman karier mereka dipengaruhi masa Resesi Hebat.

3. Generasi Zillennial (1993–1998)

Berada di antara Milenial dan Gen Z membuat generasi ini punya minat yang sama dengan dua generasi itu.

Generasi ini tumbuh saat tren cepat berganti akibat perkembangan internet, teknologi, dan jejaring sosial. Sebagian orang mengingat masa sebelum ada internet berkecepatan tinggi dan telepon pintar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi