Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengalami Situasi yang Seolah Pernah Terjadi, Mengapa Sensasi Dejavu Bisa Muncul?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/R-O-M-A
Apa itu dejavu?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami situasi di mana Anda merasa pernah mengalaminya, dan di saat yang sama Anda tahu bahwa itu belum pernah terjadi.

Kebanyakan orang pernah mengalami sensasi tersebut, setidaknya sekali dalam hidup mereka. Sensasi ini dikenal dengan istilah dejavu.

Déjà vu berasal dari bahasa Perancis yang berarti “sudah terlihat”. Istilah tersebut mengacu pada perasaan bahwa seseorang pernah mengalami suatu situasi sebelumnya.

Baca juga: Sama-sama Melibatkan Penyimpangan Realitas, Ini Perbedaan Halusinasi dan Delusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Perasaan dejavu biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit, meskipun reaksi individu terhadap sensasi tersebut mungkin bertahan selama beberapa waktu.

Sebagian besar orang pernah mengalami dejavu, yang sering dipicu oleh pemandangan, suara, atau bau.

Kondisi ini juga bisa dialami oleh mereka yang sedang kelelahan atau stres, di mana dapat mempengaruhi ingatan jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga: Penyebab Dejavu Masih Misterius, Peneliti Temukan Kemungkinannya

Mengapa dejavu terjadi?

Meski perasaan familiar terkait aktivitas rutin adalah hal normal, namun dejavu berbeda, karena Anda tidak memiliki pengalaman sebelumnya atau kenangan yang dapat diingat.

Sensasinya bisa disebut “halusinasi” keakraban, dan beberapa ahli menafsirkan kondisi itu didasarkan pada pengaktifan kembali jejak ingatan lama melalui rangsangan yang mirip dengan yang dialami di masa lalu.

Dilansir dari laman Scientific American, para ilmuwan menyebut dejavu sebenarnya memberikan gambaran bagaimana sistem memori bekerja ketika sistem memori mengalami gangguan.

Perasaan ini kemungkinan muncul ketika bagian otak seseorang yang mengenali situasi familiar diaktifkan secara tidak tepat.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Fatamorgana Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya

Saat itu terjadi, bagian lain di otak kemudian memeriksa perasaan familiar ini dan mencocokkannya dengan ingatan Anda akan pengalaman masa lalu.

Ketika tidak ditemukan kecocokan, maka mengakibatkan perasaan tidak nyaman, yakni perasaan dejavu.

Sebab, Anda merasa situasi yang seolah telah melihat semuanya sebelumnya, disertai dengan pengetahuan bahwa Anda belum pernah melihatnya.

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman BBC Science Focus, para ilmuwan saraf telah menetapkan bahwa ilusi ingatan ini bukanlah masalah otak atau kesalahan ingatan.

Faktanya justru sebaliknya, dejavu terjadi ketika daerah frontal otak berusaha mengoreksi ingatan yang tidak akurat.

Baca juga: Sigmund Freud dan Carl Jung Ungkap Arti 5 Mimpi yang Paling Umum Terjadi

Bagi sebagian orang, mengalami dejavu mungkin merupakan hal yang baik. Ini adalah tanda wilayah otak yang mengecek fakta bekerja dengan baik.

Pada orang sehat, kesalahan mengingat seperti itu akan terjadi setiap hari. Hal ini wajar terjadi karena ingatan Anda melibatkan jutaan dan miliaran neuron.

Sayangnya, tidak ada model tunggal yang dapat menjelaskan secara pasti apa yang terjadi di otak selama dejavu.

Namun, sebagian besar teori utama memiliki gagasan yang sama: dejavu terjadi ketika area otak (seperti lobus temporal) memberi sinyal pada area frontal pikiran bahwa pengalaman masa lalu terulang kembali.

Jika Anda pernah berada di tempat itu sebelumnya, Anda mungkin berusaha lebih keras untuk mengingat lebih banyak kenangan. Jika tidak, maka realisasi dejavu lah yang akan terjadi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi