SIAPA yang tak kenal karakter Popeye dan Tintin. Karya Sinematografi kartun dan komik yang mewarnai multi dekade di seluruh dunia. Karakter yang kerap hadir sejak pesawat TV kita masih menggunakan teknologi hitam putih.
Karakter film kartun AS itu menggambarkan Popeye sebagai seorang pelaut, dengan pipa cangklong rokoknya.
Penciptanya dengan tangkas menjadikan bayam sebagai sayuran yang membuat otot Sang Pelaut tumbuh dan kuat seketika. Karakter fiksi ini diciptakan pada 1929, oleh kartunis Elzie Crisler Segar (Wiktionary, 2024).
Demikian juga dengan karakter Tintin. Digambarkan sebagai seorang wartawan belia yang kerap keliling dunia bersama anjing lucu yang setia.
Tintin yang fenomenal dan dikisahkan pernah mendarat di Bandara CGK Jakarta itu, digambar dan ditulis oleh Georges Reme, lebih dikenal dengan Herge (Collins Dictionaries 2024).
Kedua karya legendaris itu akan habis masa pelindungan hak ciptanya kurang dari sebulan lagi, yaitu pada 1 Januari 2025.
Hal ini berdasarkan hukum Hak Cipta AS, yang mengatur untuk kriteria yang terpenuhi oleh dua objek Hak Cipta itu dibatasi pelindungannya selama 95 tahun. Pada 1 Januari 2025, Popeye dan Tintin memasuki 96 tahun.
Milik publik
Regulasi Hak Cipta, seperti halnya regulasi rezim kekayaan intelektual lainnya, tentu memiliki batasan waktu pelindungan.
Untuk masa pelindungan dua karya besar ini dilaporkan Los Angeles Time “Popeye and Tintin enter public domain in 2025 along with Faulkner and Hemingway novels” (16/12/2024).
Laporan LA Times intinya menyatakan, Popeye dan Tintin menjadi milik publik mulai 1 Januari 2025. Dua karakter komik klasik itu pertama kali muncul pada 1929.
LA Times mendeskripsikan, Popeye sang Pelaut dengan lengan bawahnya menonjol, ucapannya dan gumamnya tidak jelas, dan kecenderungan untuk berkelahi, yang diciptakan oleh EC Segar.
Karakter itu muncul pertama kali dalam komik strip koran “Thimble Theater” pada 1929.
Ucapannya Popeye yang terkenal adalah “'Menurutmu aku koboi?” ketika ditanya apakah dia seorang pelaut.
Namun LA Times mengingatkan, seperti halnya Mickey Mouse dan Winnie the Pooh pada tahun 2022, hanya versi paling awal yang menjadi domain publik dan dapat digunakan secara gratis.
Laporan itu menyebut, bayam yang memberikan kekuatan super kepada pelaut itu, tidak ada sejak awal, dan merupakan jenis elemen karakter yang bukan domain publik dan dapat menimbulkan sengketa hukum jika dilanggar.
Film pendek animasi yang menampilkan suara khasnya yang bergumam tak jelaspun, baru dibuat pada 1933 dan masih memiliki hak cipta.
Begitu pula dengan film sutradara Robert Altman tahun 1980, yang dibintangi Robin Williams sebagai Popeye dan Shelley Duvall sebagai kekasihnya yang sering diperebutkan, Olive Oyl.
ABC News Australia juga menurunkan laporan berjudul “Popeye, Tintin and a Hemingway novel to enter public domain in 2025” (17/12/2024).
ABC News mengingatkan, sama halnya dengan Mickey Mouse dan Winnie the Pooh, hanya versi paling awal Popeye yang dapat digunakan kembali secara gratis (sebagai public domain) mulai Januari 2025.
Unsur obsesinya terhadap bayam bukan bagian dari domain publik, karena bukan bagian dari karakter awalnya.
Suara gumamannya yang khas juga akan tetap dilindungi hak cipta, bersama dengan film tahun 1980 yang dibintangi Robin Williams dan Shelley Duvall sebagai kekasihnya yang sering diperebutkan, Olive Oyl.
Hal tak termasuk milik publik
ABC News selanjutnya melaporkan, yang juga termasuk dalam jajaran public domain tahun depan, adalah karya seniman Belgia Hergé, Tintin. Kartun petualangan seorang wartawan muda bersama anjing kesayangannya Snowy.
Petualangan Tintin menapak popularitas internasional dan telah diterbitkan dalam lusinan bahasa berbeda (Getty: Jean-Marc Zaorski dan Gamma-Rapho).
Komik tersebut merupakan salah satu komik terpopuler di Eropa pada sebagian besar abad ke-20 dan pertama kali muncul di AS pada 1929.
Namun, warna-warna cerah sebagai khasnya, termasuk rambut merah Tintin, baru muncul bertahun-tahun kemudian.
ABC News menyebut hal ini dapat memicu sengketa hukum (jika dilanggar). Laporan itu juga menyebut, di sebagian besar dunia, Tintin tidak akan menjadi milik umum sampai 70 tahun setelah kematian penciptanya pada tahun 1983. Hal ini tampak karena kerap terjadi perbedaan masa pelindungan hak cipta di yurisdiksi berbeda.
Euro News juga mengingatkan tentang adanya bagian-bagian karakter yang tetap dilindungi hak cipta karena lahir belakangan dan masih dalam rentang waktu pelindungan.
Dalam laporan Euro News “Tintin, Popeye and the Roaring Twenties: What’s entering the public domain in 2025?” mengingatkan bahwa hanya versi paling awal yang dapat digunakan kembali secara gratis.
Laporan itu juga sama seperti media lain, menekankan bahwa bayam yang memberikan kekuatan super kepada pelaut itu tidak ada sejak awal, dan merupakan jenis elemen karakter yang dapat menimbulkan sengketa hukum.
Euro News juga menyebut, film The Adventures of Tintin karya sutradara Steven Spielberg pada 2011, sebagai komik tentang reporter cilik karya seniman Belgia Hergé, sebagai karya paling populer di Eropa pada sebagian besar abad ke-20.
Remaja yang digambar sederhana dengan jambul, yang dapat mengalahkan jambul David Lynch, pertama kali muncul dalam suplemen surat kabar Belgia Le Vingtième Siècle, dan terbit mingguan.
Komik ini pertama kali muncul di AS pada 1929. Warna-warna cerah khasnya, justru baru muncul beberapa tahun kemudian, dan seperti bayam Popeye, dapat menjadi subjek sengketa hukum jika ada yang menggunakannya tanpa izin.
Euro News juga menyebut, di sebagian besar dunia, Tintin tidak akan menjadi milik umum hingga 70 tahun setelah kematian penciptanya pada 1983.
Hal yang sangat menarik adalah terkait dengan hak moral. Euro News mengingatkan, mari kita berharap Tintin dan Popeye akan terhindar dari adaptasi horor yang tidak bermutu begitu mereka memasuki milik publik.
Uraian bagaimana peristiwa ini dapat dijadikan sebagai inspirasi revisi UU Hak Cipta kita, akan diuraikan pada Bagian II artikel kolom ini.
Bersambung, baca artikel selanjutnya: Habisnya Hak Cipta Popeye dan Tintin: Inspirasi Revisi UU Hak Cipta (Bagian II-Habis)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.