KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Dieng di Jawa Tengah dari level I (normal) ke level II (waspada).
Kepala PVMBG Prihatin Hadi Wijaya mengatakan, status Gunung Dieng naik pada Kamis (19/12/2024) pukul 18.00 WIB.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya letusan freatik di Kawah Sileri yang terjadi pada pukul 15.12 WIB dan terekam di seismograf digital berdurasi gempa 200 detik dengan amplitudo maksimal mencapai 42,7 millimeter.
“Hingga Selasa (24/12/2024) status di Dataran Tinggi Dieng masih dalam level waspada,” kata Prihatin saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Jenis erupsi tersebut termasuk berbahaya karena dapat terjadi secara tiba-tiba, tanpa adanya tanda di awal.
Baca juga: Suhu Udara Dingin di Dieng Hasilkan Embun Es, Sampai Kapan?
PVMG telah terjunkan tim peneliti
Prihatin mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk meneliti peningkatan status di Kawah Sileri pada Minggu (22/12/2024).
Hasilnya, terdapat beberapa bekas lubang dan material erupsi yang berada di sekitar Kawah Sileri
Dari semua parameter yang ada, kondisi lapangan masih terlihat normal dalam radius yang masih direkomendasikan, yaitu sejauh koefisien lantai bangunan (KLB) 3.
Pada hari yang sama, tim PVMBG juga memeriksa berbagai kawah lain di kawasan Dieng yang menjadi tujuan wisata, seperti Kawah Sikidang, Candradimuka, dan Telaga Warna.
Dari hasil penelitian, berbagai kawah tersebut dilaporkan tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanis.
“Meskipun demikian, konsentrasi gas beberapa gas vulkanik masih cukup tinggi di sekitar wilayah area ventilasi keluarnya gas,” ungkapnya.
Baca juga: Jam Buka dan Harga Tiket Banyuwangi Park Selama Libur Nataru 2024/2025
Imbauan PVMBG
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh tim PVMBG, kawasan Dieng tidak direkomendasikan untuk ditutup.
Meskipun demikian, masyarakat dan wisatawan tetap diimbau untuk waspada dan tidak berada dalam radius 500 meter dari pusat Kawah Sileri.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi erupsi susulan di sekitar Kawah Sileri.
Selain itu, tidak boleh ada aktivitas lain, terutama pengunjung yang bermalam di sekitar Kawah Sileri.
“Masyarakat dan pengunjung juga tidak direkomendasikan untuk masuk ke kawasan Kawah Timbang dan selalu waspada ketika menggali tanah di sekitarnya,” kata Prihatin.
Menurutnya, ada ancaman berupa potensi gas karbon dioksida atau CO2 yang beracun di daerah sekitar Kawah Timbang.
Selain itu, wisatawan disarankan untuk tidak masuk ke kawah-kawah lain di Dieng yang berpotensi terjadi erupsi freatik atau memiliki konsentrasi gas yang lebih tinggi.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Dieng, dapat memantau aktivitas terkini melalui berbagai laman resmi PVMBG.
Baca juga: Ramai soal Dieng Membeku Saat Jateng Alami Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.