Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Air Asia Jatuh di Selat Karimata, 162 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi pesawat.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Tanggal 28 Desember 2014 menjadi hari kelabu bagi dunia penerbangan Indonesia setelah pesawat Air Asia jatuh di perairan Selat Karimata.

Lokasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 tersebut berada di dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

QZ8501 mengalami kecelakaan ketika terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur menuju Bandara Changi, Singapura.

Sebanyak 162 orang yang terdiri dari dua pilot, empat awak kabin, dan 156 orang tewas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut kronologi dan penyebab jatuhnya QZ8501.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 182 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Usai Pesawat Jatuh di Sri Lanka

Kronologi Air Asia QZ8501 jatuh

Sebelum diberitakan jatuh, QZ8501 dilaporkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Jakarta.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera merilis kronologi jatuhnya QZ8501 beberapa saat setelah pesawat dilaporkan hilang:

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (28/12/2014), inilah detik-detik QZ8501 jatuh:

Pukul 05.36 WIB Pukul 06.16 WIB Pukul 06.17 WIB

Baca juga: 10 Tahun MH370 Menghilang, Ilmuwan Kembangkan Cara Baru Lacak Pesawat Menggunakan Hewan Laut

Pukul 06.18 WIB Pukul 07.08 WIB Pukul 07.28 WIB Pukul 07.55 WIB Selasa (30/12/2014)

Baca juga: Kronologi dan Penyebab Pesawat Lion Air Berputar-putar di Langit Binjai

Penyebab QZ8501 jatuh

Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) yang dikerahkan untuk menyelidiki penyebab jatuhnya QZ8501 baru merilis hasil investigasi pada Selasa (1/12/2015).

Soerjanto Sukanto yang saat itu menjabat sebagai Ketua KNKT mengatakan, QZ8501 dikemudikan oleh captain pilot sebagai pilot monitoring dan kopilot sebagai pilot flying.

“Pesawat ini diperkirakan tiba di Singapura pada pukul 08.36 waktu Singapura (07.36 WIB)” jelas Soerjono dikutip dari laman Kemenhub, Selasa (1/12/2015).

Setelah take off dari Bandara Juanda, flight data recorder (FDR) atau alat perekam data penerbangan QZ8501 mencatat empat kali aktivasi tanda peringatan.

Baca juga: Malaysia Berencana Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370, Akan Dilakukan di Area Baru

Hal tersebut terjadi karena gangguan pada sistem rudder travel limiter (RTL).

Aktivasi tanda peringatan turut menghidupkan electronic centralized aircraft monitoring (ECAM).

Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501, Marjono Siswosuwarno menjelaskan, tiga gangguan awal mampu diatasi oleh awak QZ8501.

Awak QZ8501 melakukan penanganan sesuai langkah-langkah yang tertera dalam ECAM.

“Gangguan tersebut bukanlah suatu yang membahayakan penerbangan,” jelasnya.

Namun, muncul gangguan keempat pada pukul 06.15 WIB. Berdasarkan FDR, masalah ini berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya.

Baca juga: 7 Kasus Pesawat Hilang Paling Misterius di Dunia, Termasuk Malaysia Airlines MH370

Gangguan tersebut yang keempat memiliki kesamaan dengan insiden yang dialami QZ8501 pada 25 Desember 2014

Pada saat itu, circuit breaker (CB) atau sakelar pemutus tenaga dari flight augmentation computer (FAC) di QZ8501 direset ketika pesawat berada di darat.

“Tindakan awak pesawat setelah gangguan keempat ini yaitu mengaktifkan tanda peringatan kelima yang memunculkan pesan di ECAM berupa Auto FLT FAC 1 FAULT dan keenam yang memunculkan auto FLT FAC 1+2 FAULT,” jelas Marjono.

Baca juga: Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Munculnya auto FLT FAC 1+2 FAULT membuat sistem autopilot dan auto-thrust tidak aktif.

Selain itu, sistem kendali fly by wire berganti dari normal law ke alternate law dengan beberapa proteksi yang tidak aktif.

“Pengendalian pesawat oleh awak pesawat secara manual selanjutnya menyebabkan pesawat masuk dalam kondisi yang disebut sebagai upset condition dan stall hingga akhir rekaman FDR,” ujar Marjono.

Stall adalah kondisi ketika pesawat kehilangan daya angkat dan tidak mampu melayang di udara.

Baca juga: Ramai soal Hilangnya Pesawat MH370 Terlihat di Satelit Spionase AS, Ini Kata Pengamat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi