KOMPAS.com - Seorang turis asal Singapura, berinisial J, menjadi korban pelecehan seksual di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (31/12/2024).
Kejadian ini ramai di media sosial, usai J dan suaminya, mengunggah video pernyataannya di akun YouTube mereka dengan judul "Please help. i was molested in Indonesia by Indonesian men. Bandung, Braga Street on 31 Dec 24".
Video yang diunggah pada Jumat (3/1/2025) itu telah mendapatkan 113 juta kali penayangan di YouTube.
Lantas, bagaimana kronologi pelecehan yang dialami turis asal Singapura di Jalan Braga?
Baca juga: Pengakuan SPG Korban Dugaan Pelecehan Seksual Anggota DPRD Cirebon
Kronologi pelecehan turis Singapura di Jalan Braga
Saat dikonfirmasi via direct massage (DM) Instagram-nya, public relations mereka, Jamie membenarkan peristiwa tersebut.
Dia mengatakan, J dan suaminya diikuti selama 10 menit oleh beberapa anak laki-laki ketika berada di Jalan Braga, Bandung, pada Selasa (31/12/2024) malam.
"Mereka berjalan di Jalan Braga dan diikuti selama 10 menit oleh sekelompok anak laki-laki," kata Jamie kepada Kompas.com, Sabtu.
"Setelah mereka berbalik untuk melihat mereka, anak-anak itu dengan cepat melarikan diri ke sebuah toko. J dan suaminya kemudian berjalan di jalan lain karena merasa tidak aman," tambahnya.
Adapun, dalam video berdurasi 3 menit 20 detik yang diunggah di kanal YouTube mereka tampak ada tiga pria yang mengikuti J dan suaminya.
Meskipun J menunjukan wajah tak senang, ketiga pria itu masih mengikuti mereka dan bahkan menirukan gaya bicara sang suami yang saat itu sedang membuat video.
Kemudian, tak berselang lama, beberapa pelaku berjalan di belakang J dan melakukan pelecehan dengan menyentuh area privat J.
"Saat merekam video kami, aku mencoba bersikap positif dan sebahagia mungkin, aku menyadari bahwa pria yang berjalan di depanku sengaja menyentuhku dan itu bukan kebetulan, kamu bisa lihat di rekaman itu," kata J dalam saluran YouTube-nya.
"Aku yakin itu 99 persen masyarakat Indonesia baik dan hebat, selama empat bulan kami di sini, kami telah merasakan begitu banyak kebahagiaan dan kebaikan yang ditunjukkan kepada kami, namun saya percaya bahwa pria ini harus ditangkap dan tidak ada perempuan atau siapa pun yang boleh menjadi korban pelecehan seksual dan dibungkam karena itu," tambahnya.
Baca juga: Polda NTB Ungkap Pertimbangan Pria Difabel Tanpa Tangan Jadi Tersangka Pelecehan Seksual
J dan suami ingin pelaku ditangkap
Adapun, pelecehan seksual kepada J dan perlakuan yang tak menyenangkan itu baru diketahui usai sang suami menyunting video yang hendak diunggah di kanal YouTube-nya.
"Jadi saya baru saja mengedit bagian klip itu dan saya salah besar. Saya pikir mereka mengikuti kami karena mereka ingin menjadi bagian dari video, mereka ingin bersenang-senang dan itu adalah hal yang biasa untuk kami," kata suami J.
"Tapi sekarang, setelah saya melihat kembali video itu dan menganalisis perilaku mereka, itu benar-benar menjijikan. Mereka saling menghasut dan mereka mencoba untuk saling mendorong untuk melakukan kekerasan seksual kepada J. Salah satu dari mereka bahkan menyentuhnya dan kembali berjalan di belakang kita, itu menjijikan. Itu tidak mewakili budaya Indonesia yang biasa kita lihat selama kita tinggal di sini (Indonesia)," sambungnya.
Dalam videonya, sang suami juga meminta bantuan bagi siapa saja yang memiliki informasi terkait beberapa pria yang mengikuti mereka.
"Mari kita temukan mereka dan kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mempunyai aturan hukum yang benar, bahwa Anda tidak bisa begitu saja menyentuh seorang wanita di jalan dan membiarkan mereka lolos begitu saja. Mari kita masukkan mereka ke jeruji besi. Jika kalian memiliki informasi tentang mereka bisa hubungi kami." tandasnya.
Baca juga: Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur, Guru di Thailand Divonis Penjara 111 Tahun
Polisi buru pelaku
Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung meminta maaf terkait pelecehan yang menimpa turis Singapura, saat berlibur di Jalan Braga, Kota Bandung.
"Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin dikutip dari Tribun, Sabtu.
"Pada prinsipnya kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami," tambahnya.
Sementara Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Intel dan Satreskrim Polrestabes Bandung untuk mengusut kasus ini.
"Kami serius menangani laporan ini. Saat ini, koordinasi dengan Polrestabes terus dilakukan untuk mempercepat pengungkapan pelaku," ujar Rasdian.
Baca juga: 6 Turis Tewas akibat Keracunan Metanol di Laos
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.