Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Donasi Akhirnya Dialihkan, Bagaimana Kasus Agus Salim Bermula? 

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS
Korban penyiraman air keras Agus Salim usai bertemu Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Kementerian Sosial membahas kisruh donasinya, di gedung Kementerian Sosial, di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024).
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Polemik uang donasi Rp 1,3 miliar untuk korban penyiraman air keras, Agus Salim mencapai akhir penyelesaian.

M. Agus Salim adalah korban penyiraman air keras dari rekan kerjanya di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia lalu mengalami luka bakar serius dan masalah penglihatan.

Untuk mengobati kondisinya, Agus mendapatkan donasi berkat penggalangan dana yang dilakukan oleh penggiat media sosial dan aktivis sosial bernama Pratiwi Novianthi atau Teh Novi.

Sayangnya, uang donasi itu menimbulkan polemik antara Agus Salim dan Teh Novi.  Dana tersebut dilaporkan tidak sepenuhnya digunakan untuk pengobatan Agus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian dana malah dipakai untuk membayar utang keluarga Agus, yang memicu perdebatan publik.

Lantas, bagaimana sebenarnya kasus donasi Agus Salim ini bermula?

Baca juga: Warganet Ramai Galang Donasi untuk Sunhaji, Penjual Es Teh yang Dihina Miftah Maulana


Awal konflik uang donasi Agus Salim

Kasus Agus Salim berawal dari dia menjadi korban penyiraman air keras dari rekan kerja berinisial JJS (18) yang merasa sakit hari setelah dimarahi pada 1 September 2024.

Diberitakan Kompas.com (30/10/2024), Novi menuturkan, penggalangan dana dilakukan setelah Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan dihubungi W, anggota keluarga Agus.

Menurutnya, W minta bantuan agar yayasan yang sempat diketuai Novi itu untuk melakukan open donasi. Tujuannya agar biaya pengobatan Agus cepat terpenuhi.

“Mas Agus secara gamblang meminta bantuan dan pendampingan dari yayasan kami terkait pengobatan dan juga keadilan. Keluarga juga meminta agar adanya open donasi yang diselenggarakan oleh yayasan,” ungkap Novi.

Penggalangan dana meluas setelah Agus menjadi narasumber dalam kanal YouTube milik artis Denny Sumargo. Uang donasi akhirnya terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar.

Meski penggalangan dana untuk Agus terbilang sukses, Novi mengklaim Agus tidak amanah menggunakan dana. Agus bahkan membuka donasi lain di luar yayasannya.

Novi semakin terkejut ketika menemukan aliran dana mencurigakan dari rekening Agus yang menjadi tempat pengumpulan uang para donatur untuknya berobat.

Bersama kuasa hukumnya Gerry, dia menemukan transaksi Rp 249,5 juta ke rekening istri Agus, Rp 95,8 juta ke rekening saudara ipar Agus, dan Rp 50 juta ke rekening kakak Agus.

Temuan itu membuat Novi meminta pertanggungjawaban aliran dana tersebut. Terlebih, Agus saat itu menjalani pengobatan di rumah sakit menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Baca juga: Cara Memastikan Donasi Kitabisa Tersalurkan dengan Benar

Polemik Agus Salim dan Novi

Novi menduga Agus memakai uang donasi pengobatannya untuk membayar utang. DIa lalu meminta dana tersebut dipindahkan ke rekening yayasan agar laporannya lebih transparan.

Pihak Agus pun menyetujui uang itu dipindahkan ke rekening Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan untuk dipakai melakukan pengobatan mata di Rumah Sakit JEC.

Namun, Agus justru melaporkan Novi ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan ini teregistrasi dengan nomor LP / B / 6330 / X / 2024 / SPKT / POLDA METRO JAYA.

“Pada 19 Oktober benar Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari saudara MAS. Saudara MAS ini melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan atau fitnah dengan media elektronik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari Kompas.com (22/10/2024).

Ade menuturkan, penggalangan donasi untuk Agus terkumpul uang senilai Rp 1,4 miliar. Namun, Novi meminta kembali uang donasi itu dari Agus.

“Pelapor atau korban merasa mendapatkan ancaman, tuduhan dan, fitnah (yang) seolah-olah korban tidak amanah terhadap uang donasi tersebut,” tuturnya.

Agus juga mengalami masalah dengan salah satu pengacaranya, Jaenudin. Pengacara itu memilih keluar dari tim hukum Agus karena merasa tidak mendapat penghargaan yang layak.

Meski begitu, pengacara lainnya, Farhat Abbas tetap berkomitmen membela Agus dalam kasus ini. Farhat bahkan bersiteru dengan Denny Sumargo yang mengundung Agus ke podcast-nya.

Dilansir dari Kompas.com (6/12/2024), Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul turun tangan memediasi pihak Denny Sumargo dan Novi, Farhat Abbas dan Agus, serta para donatur yang memberikan donasi.

Ketiga pihak yang berkonflik sepakat berdamai. Mereka pun berjanji menyelesaikan polemik donasi yang kini tersisa Rp 1,3 miliar.

Baca juga: Mengenal Trakteer, Platform yang Sering Dipakai Galang Donasi di Medsos

Uang donasi untuk bantuan bencana

Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan yang kini diketuai Gerry bersama Novi akhirnya sepakat untuk mengalihkan uang donasi Agus Salim.

Uang donasi Rp 1,3 miliar itu akan disalurkan untuk membantu korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkena erupsi.

"Sebetulan yayasan ini sudah pernah melakukan survei dan melihat kondisi di sana. Saya juga sudah ke sana. Hingga saat ini, kondisi mereka sangat memprihatinkan, jauh dari ibu kota,” kata Gerry, diberitakan Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Keputusan mengalihkan uang donasi Agus Salim kepada korban bencana alam juga disetujui kuasa hukum Pablo Benua yang mewakili lebih dari 530 orang donatur.

Pablo menyatakan, keputusan mengalihkan uang donasi ke penerima manfaat lain sejalan dengan keinginan para donatur dan kuasa hukum sejak awal.

“Jadi ini menjadi kabar baik bagi para donatur yang telah memberikan kami kuasa. Tentunya ini luar biasa, kami sangat setuju sekali. ACC,” tambah Pablo.

Semua uang donasi Rp 1,3 miliar yang seharusnya diterima Agus Salim untuk mengobati penglihatannya berakhir akan disalurkan Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan ke korban bencana alam di Lewotobi.

(Sumber: Kompas.com/Baharudin Al Farisi, Cynthia Lova, Revi C. Rantung | Editor: Muhammad Isa Bustomi, Jessi Carina, Andi Muttya Keteng Pangerang, Dian Maharani)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi