KOMPAS.com - Squid Game 2 terancam diboikot di Vietnam meski menjadi tontonan terpopuler di Neflix.
Netflix mengumumkan pada Rabu (1/1/2025), Squid Game 2 meraup 68 juta penonton pada minggu penayangan perdananya. Angka ini melampaui rekor penonton musim pertamanya.
Pencapaian itu menjadikan Squid Game 2 sebagai serial Netflix non-bahasa Inggris ketujuh terpopuler sepanjang masa. Serial ini pun menduduki puncak streaming Netflix secara global.
Namun, Vietnam justru mengancam akan memboikot penayangan Squid Game 2. Apa alasannya?
Baca juga: Kapan Squid Game Season 3 Rilis? Ini Jawaban Sutradara
Vietnam boikot Squid Game 2
Diberitakan The Straits Times, Selasa (7/1/2025), kontroversi Squid Game 2 berawal dari adegan pada episode 5 menit ke-23.
Adegan itu menampilkan pemain nomor 388 Kang Dae-ho (Kang Ha-neul) menjelaskan dia pernah mengikuti wajib militer (wamil) sebagai marinir.
Dae-ho menceritakan latar belakangnya kepada pemain nomor 390 Jung-bae (Lee Seo-hwan) yang menjadi perwira senior Korps Marinir ketika bertemu dalam permainan mematikan tersebut.
“Keluargamu mengirim putra satu-satunya ke Korps Marinir? Kau pasti anak yang berharga," kata Jung-bae.
“Ayahku mengirimku untuk membuatku kuat. Dia adalah veteran Perang Vietnam," jawab Dae-ho.
“Ayahmu pastilah seorang pria terhormat," balas Jung-bae.
Dialog tersebut memicu kritik di kalangan penonton Vietnam. Mereka berpendapat adegan itu seakan memuji tentara Korea Selatan sebagai "orang terhormat" ketika terlibat dalam Perang Vietnam.
Tak hanya itu, warganet Vietnam menunjukkan ada hubungan antara nama "Dae-ho", nomor registrasi pemain 388 yang mengatakan dialog kontroversial, dan pembantaian Go Dai di Distrik Tay Son, Binh Dinh, Vietnam pada 1966.
Korea Selatan mengerahkan sekitar 320.000 tentara atas permintaan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam yang terjadi pada 1995-1975.
Perang Vietnam menyebabkan lebih dari satu juta warga Vietnam meninggal dunia dan jutaan lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, diketahui hanya puluhan ribu orang Korea Selatan dan AS yang menjadi korban tewas maupun meninggal dunia.
Bagi warga Vietnam, militer Korea Selatan sering dianggap sebagai kekuatan eksternal yang ikut campur dalam perang saudara mereka.
Baca juga: Squid Game 2 Bakal Tampilkan Boneka Maut Cheolsu, Siapa Dia?
Pemerintah Vietnam lakukan peninjauan
Departemen Sinema Vietnam mengatakan telah menerima informasi dialog kontroversial dari Squid Game 2 yang membahas Perang Vietnam dan sedang memverifikasi situasinya.
“Kami akan memberikan tanggapan dan kesimpulan resmi setelah meninjau dan mengevaluasi secara cermat," ujar Wakil Direktur Departemen Sinema, Do Quoc, dikutip dari Vietnam Plus (27/12/2024).
"Jika film Squid Game 2 melanggar UU Sinema, kami akan menanganinya sesuai dengan hukum,” tegasnya.
Kejahatan perang semasa Perang Vietnam menyebabkan Korea Selatan kerap meminta maaf ke Vietnam di berbagai kesempatan, seperti Doktor Sejarah Vietnam Ku Su Jeong yang memprakasai gerakan "Maaf untuk Vietnam" pada akhir 1990-an.
Presiden Jenderal Kim Dae-jung meminta maaf dalam kunjungan kenegaraannya ke Vietnam pada 1990-an. 2001.
Ada pula aksi warga Korea Selatan yang memasang patung permintaan maaf kepada Vietnam di Pulau Jeju pada 2017.
Namun, Squid Game 2 bukanlah serial Netflix pertama yang mengundang kontroversi karena membahas Perang Vietnam dengan cara yang salah.
Pada 2022, drama tvN Little Women dihapus dari Netflix Vietnam karena terdapat adegan yang memuji tentara Korea sebagai pahlawan saat ikut dalam perang di Vietnam.
Serial tersebut juga dinilai memuat banyak distorsi sejarah yang tidak berdasar terkait kemampuan tentara Korea yang dinilai terlalu hebat dibandingkan lawannya di Vietnam.
Saat itu, Pemerintah Vietnam menetapkan serial tersebut melanggar UU Pers tentang memutarbalikkan sejarah, mengingkari prestasi revolusi, dan menghina bangsa;
Penyiaran serial tersebut juga ditetapkan sebagai pelanggaran terhadap perbuatan terlarang dalam kegiatan sinematografi sesuai UU Sinema.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.