KOMPAS.com - Pemerintah berencana membangun sekolah unggulan baru untuk para pelajar Indonesia, yakni Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat.
Sekolah Unggulan Garuda ingin dibangun Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI.
Sementara, Sekolah Rakyat akan dijalankan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Lalu, apa itu Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat, serta bagaimana perbedaannya?
Baca juga: Edukasi Pasar Modal Diusulkan Mulai Sekolah Dasar, Pakar: Kurikulum Tak Sekadar Keinginan
Apa itu Sekolah Garuda?
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro telah mengungkapkan rencana pembangunan Sekolah Garuda tingkat SMA yang akan tersebar di hampir setiap provinsi.
"Sementara kami targetkan sampai 2029 itu ada 20 SMA Unggulan Garuda baru," katanya, dikutip dari Kompas.com (31/12/2024).
Selain membangun sekolah unggulan baru, Kemendiktisaintek akan mengubah 20 sekolah yang sudah jadi di banyak provinsi untuk menjadi sekolah atau madrasah unggulan.
Empat sekolah unggulan akan dibangun di beberapa kota seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Beberapa sekolah yang akan ditetapkan sebagai sekolah unggulan di antaranya, yakni SMA Taruna Nusantara, SMA Pradita Dirgantara, dan SMAN Bali Mandara.
Sekolah-sekolah tersebut, lanjut Satryo, akan dibentuk dalam sekolah pre-university yang siswanya akan disiapkan masuk kampus terbaik di luar negeri.
"Mereka dilatih untuk bisa masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. Jadi betul-betul dipilih dan disiapkan secara intensif mereka semua itu. Gurunya pun juga kita harus seleksi dengan baik dan sebagainya," terang Satryo.
Siswa SMA Unggulan Garuda akan mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Namun, mereka harus tinggal di asrama dan belajar menggunakan kurikulum nasional dan internasional.
Baca juga: Warganet Keluhkan Pungutan Wadah Makan oleh Sekolah, BGN: Laporkan Saja, MBG Tak Ada Biaya Tambahan
Apa itu Sekolah Rakyat?
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyebut Sekolah Rakyat akan dikhususkan untuk anak dari keluarga tidak mampu dan tergolong miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat rencananya dikelola di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
"Presiden juga ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu, tetapi masih di bawah naungan orangtua dibina langsung khusus dalam sekolah rakyat," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Sabtu (4/1/2025).
Muhaimin menjelaskan, rencananya sekolah ini tidak akan dipungut biaya alias gratis. Pemerintah sedang melakukan uji coba konsep ini.
Sekolah rakyat akan berbentuk sekolah asrama atau boarding school sehingga gizi siswa dapat terjamin.
Dia menyebut, pihaknya masih melakukan uji coba program Sekolah Rakyat di tiga titik wilayah Jabodetabek.
Namun, Muhaimin belum memastikan Sekolah Rakyat berlaku untuk jenjang SMP atau SMA.
Terpisah, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan rencana pembangunan Sekolah Rakyat masih dalam tahap pematangan konsep.
"Tentu Sekolah Rakyat ini untuk mereka yang keluarga miskin ekstrem atau juga miskin,” kata Gus Ipul, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).
Gus Ipul menambahkan, anggaran Sekolah Rakyat rencananya akan menggunakan skema anggaran dari pemerintah atau kerja sama pihak swasta.
Dalam pelaksanaannya, Kemensos mengajak kerja sama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemenendikdasmen) untuk meminta masukan.
(Sumber: Kompas.com/Sania Mashabi, Kiki Safitri, Sandra Desi Caesaria | Editor: Mahar Prastiwi, Robertus Belarminus)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.