Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Alasan Mengapa Tahun Baru Imlek Selalu Hujan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara
Masyarakat Semarang memenuhi Pasar Imlek Semawis yang terletak di sepanjang Jalan Wot Gandul, kawasan Pecinan, Kota Semarang, Minggu (27/1/2025) malam.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu (29/1/2025).

Selama ini perayaan hari raya yang penting bagi umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa itu kerap dikaitkan dengan hujan.

Hujan yang turun saat Tahun Baru Imlek pun diyakini akan membawa keberkahan dan keberuntungan yang melimpah.

Budayawan Tionghoa Cirebon, Jeremy Huang Wijaya, bahkan pernah mengatakan hujan di hari Tahun Baru Imlek sebagai pertanda keberuntungan yang melimpah bukanlah sebuah mitos, melainkan nyata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, Imlek adalah perayaan menyambut musim semi di mana air hujan sangat dibutuhkan untuk tanaman.

“Imlek adalah masa awal musim tanam. Ketika bibit ditanam membutuhkan hujan untuk menyuburkan tanah. Jika suatu kota ada hujan, maka kota itu dapat banyak rezeki karena (hujan) menyuburkan tanah pertanian,” kata Jeremy, dikutip dari Kompas.id.

Fenomena hujan di perayaan Tahun Baru Imlek bagaimanapun juga bisa dijelaskan secara ilmiah.

Lantas, kenapa Imlek selalu hujan?

Baca juga: 11 Menu Imlek di Dunia yang Dianggap Membawa Keberuntungan, Apa Saja?

Penjelasan BMKG soal Tahun Baru Imlek selalu hujan

Masih dari sumber yang sama, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, sistem penanggalan Imlek menggunakan kalender lunar-solar, yakni menggabungkan antara kalender Matahari dan Bulan.

Penggabungan kalender ini membuat perayaan Tahun Baru Imlek selalu jatuh di bulan Januari-Februari.

Pada bulan Januari-Februari inilah sebagian wilayah Indonesia tengah mengalami puncak musim hujan.

Sementara itu, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani menyampaikan, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hujan saat Tahun Baru Imlek berkaitan dengan perayaan itu sendiri.

Dia menerangkan, hujan yang turun saat Tahun Baru Imlek terjadi karena perayaan ini memang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia, seperti hanya yang disampaikan Guswanto.

“Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia berada dalam puncak musim hujan, yang biasanya ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi,” ujar Ida, dikutip dari Kompas.com (24/1/2025). 

Dia menjelaskan, hujan di bulan Januari-Februari disebabkan karena pola angin Monsun Asia yang membawa udara basah dari Benua Asia dan Samudera Pasifik ke wilayah Indonesia melalui angin baratan.

Angin Monsun Asia adalah angin yang bertiup dari arah barat menuju timur, dari Benua Asia bertekanan tinggi ke Benua Australia bertekanan rendah.

“Oleh karena itu, meskipun Imlek sendiri tidak memengaruhi cuaca, potensi hujan di Indonesia saat perayaan tersebut cukup tinggi, mengingat periode tersebut memang berada di tengah musim hujan,” terang Ida.

Baca juga: Malaysia Beri Diskon Tarif Tol 50 Persen Saat Libur Imlek 2025

Hujan di Tahun Baru Imlek bentuk kearifan lokal

Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan hujan di Tahun Baru Imlek kemungkinan hanya terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, mengaitkan hujan sebagai pertanda keberkahan jika turun di Tahun Baru Imlek merupakan kearifan lokal Tanah Air.

Dia mencontohkan, China dan Eropa tidak memiliki musim hujan. Di belahan dunia itu, perayaan Tahun Baru Imlek justru sedang turun salju.

Artinya, Sumartono berkata, turunnya hujan saat Imlek adalah kearifan lokal dan yang telah ada sejak nenek moyang dahulu.

"Kalau menurut saya, China tidak ada musim penghujan. Di sana kan salju. Di Eropa juga tidak ada penghujan tapi semua bilang kalau Imlek di Indonesia semua hujan. Menurut saya itu adalah kearifan lokal dari sesepuh-sesepuh kita dulu," ungkap dia, dikutip dari Kompas.com (24/1/2025). 

Di samping itu, Sumartono menyampaikan, masyarakat Tionghoa mengartikan hujan bukan menjadi sebuah rintangan di saat Imlek.

Imlek di Indonesia memang jatuh bertepatan dengan cuaca di Indonesia yang sedang memasuki musim penghujan.

"Orang kalau ada sesuatu yang rasanya tidak membahagiakan ya bagaimana kita mengolahnya itu bisa menjadi sesuatu baik. Jadi sangat sederhana," ungkapnya.

Tulisan dari Kompas.id berjudul "Mengapa Imlek Selalu Beririsan dengan Puncak Musim Hujan?" selengkapnya dapat disimak di sini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi