Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Menyapu Rumah Tak Dianjurkan Saat Imlek? Ini Kata Pakar Feng Shui

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, umat Konghucu beribadah di Klenteng Tien Kok Sie, pada Selasa (28/1/2025), malam.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Warga Tionghoa merayakan tahun baru Imlek 2576 Kongzili pada Rabu (29/1/2025) ini.

Imlek adalah perayaan yang menandai awal tahun baru pada kalender tradisional China sekaligus merupakan hari besar keagamaan umat Khonghucu.

Tak hanya identik dengan tradisi seperti berbagi angpao, makan bersama, dan dekorasi merah, budaya Tionghoa juga mengenal pantangan saat perayaan Imlek.

Salah satu pantangan Imlek yang populer adalah anjurkan untuk tak menyapu atau bersih-bersih rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa alasan warga Tionghoa sebaiknya tak menyapu saat Imlek? 

Baca juga: 10 Pantangan Saat Perayaan Imlek yang Dipercaya Bisa Bawa Kesialan, Apa Saja?


Alasan dilarang menyapu saat Imlek

Pakar feng shui, Yulius Fang, menjelaskan pada malam menjelang tahu baru Imlek, dewa kemakmuran akan datang untuk memberikan berkah ke dalam bangunan.

Oleh karena itu, kegiatan menyapu kotoran keluar rumah dianggap dapat ikut menyapu keberuntungan yang sudah masuk semalam ke luar rumah.

Dengan begitu, pembersihan rumah disarankan bisa dilakukan saja keesokan harinya setelah Imlek.

Menurut Yulius, kepercayaan ini bukanlah mitos dan merupakan tradisi yang sudah turun temurun diyakini oleh warga keturunan Tionghoa.

"Ini sebenarnya bukan disebut sebagai mitos, tetapi sebagai tradisi budaya Tionghoa di masa Imlek. Tradisi ini dilaksanakan dari generasi ke generasi selanjutnya, sehingga menjadi aturan tidak tertulis yang sebaiknya dipatuhi," terang Yulius, sebagaimana dilansir Antara pada Selasa (28/1/2025).

Imlek adalah awal dari tahun yang baru. Ia pun menyampaikan, orang-orang sangat baik untuk memulai tahun baru dengan menghindari hal-hal yang bisa mendatangkan keburukan, kesialan, dan ketidakberuntungan.

"Idealnya masyarakat ingin memulai tahun dengan hal yang bagus untuk keberuntungan sepanjang tahun. Jadi, semua diusahan bagus, indah. Makanan minuman pun harus terasa manis dan lezat," ujarnya.

Di samping itu, Yulius berpendapat, tidak ada salahnya mematuhi tradisi leluhur. Menurutnya, hal tersebut termasuk salah satu cara mengawali tahun baru dengan baik agar terhindar dari keburukan.

"Jadi, aturan tidak tertulis ini dibuat sebagai saran keharmonisan dengan maksud yang baik," tambah dia.

Baca juga: Promo Imlek 2025, Ini 11 Gerai Makanan dan Minuman yang Beri Diskon hingga Cashback

Pantangan saat Imlek lainnya

Selain menyapu rumah, Yulius menyebutkan ada beberapa hal lain yang baik dihindari untuk dilakukan saat perayaan Imlek menurut tradisi masyarakat Tionghoa.

Apa saja?

1. Makan bubur

Warga Tionghoa disarankan menghindari makan bubur saat Imlek, karena bubur adalah makanan yang biasa dikonsumsi ketika sakit.

Menurut Yulius, semua hal yang menimbulkan kesan buruk berkaitan dengan ketidakberuntungan pada hari raya Imlek.

"Namun, bila obat memang wajib dan rutun dimakan, hal ini tidak apa tetap dilakukan," kata dia.

2. Bertengkar

Api emosi akibat bertengkar dengan orang lain dianggap bisa melenyapkan keberuntungan, seperti halnya api kecil yang menyebabkan hutan terbakar.

Karenanya, selama perayaan Imlek setiap orang disarankan untuk lebih bersabar dan menjaga hubungan baik antara satu sama lain.

3. Memotong kuku dan mencuci rambut

Memotong kuku atau mencuci rambut sama halnya dengan membuang keberuntungan yang sudah diberikan kepada seseorang.

Kegiatan ini sebaiknya dilakkan satu hari sebelum atau sesudah perayaan Imlek agar terhindar dari kesialan.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Imlek dalam Bahasa Mandarin dan Inggris untuk Orangtua dan Guru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Antara
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi