Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Apa Motif Pelaku?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan Layar
Tersangka mutilasi mayat dalam koper di Ngawi diduga terlihat tersenyum dalam sebuah rekaman CCTV, Rabu (29/1/2025)
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kasus penemuan korban pembunuhan disertai mutilasi di Ngawi, Jawa Timur ramai diberitakan beberapa hari terakhir.

Identitas korban diketahui bernama Uswatun Khasanah (29), warga Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Garum, Kabupaten Blitar.

Baca juga: Terduga Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Ditangkap, Bagaimana Kasus Ini Bermula?

Setelah hampir seminggu, seluruh bagian tubuh korban berhasil dipulangkan dan dimakamkan dengan lengkap.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, pihak keluarga memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sidodadi, dengan kondisi jenazah tidak utuh, tanpa kepala dan kaki.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jawa Timur) juga telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi tersebut.

Baca juga: Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri, Pelaku Residivis Kasus Pencopetan


Bagaimana kasus mutilasi wanita dalam koper bermula?

Kamis, 23 Januari 2025, jasad perempuan ditemukan berada dalam koper merah di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur.

Kondisi mayat yang ditemukan oleh warga dalam kondisi yang sangat mengenaskan di mana bagian tubuh korban tidak utuh, tanpa kepala dan kaki.

Pihak kepolisian kemudian langsung melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut.

Baca selengkapnya:
Mobil Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Disebut Belum Diketahui Keberadaannya

Siapa pelaku pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi?

Tersangka utama kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Uswatun Khasanah adalah Rohmad Tri Hartanto (33), alias Antok. Ia berhasil ditangkap polisi pada Sabtu (25/1/2025) dini hari di Madiun.

Antok membuang bagian tubuh Uswatun di tiga kabupaten berbeda, yaitu Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo, sehingga membuat pencarian semakin rumit.

Tubuhnya dimasukkan ke dalam koper merah dan dibuang di Ngawi, potongan kepala ditemukan di wilayah Desa Slawe, Kabupaten Trenggalek.

Sedangkan potongan kaki ditemukan di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

Baca selengkapnya: Pelaku Mutilasi di Ngawi Buang Potongan Tubuh di 3 Kabupaten, Polisi Ungkap Lokasi Penemuan

Bagaimana kronologi pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah?

Peristiwa pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah terjadi pada Minggu (19/1/2025) di sebuah hotel di Kota Kediri.

Sebelumnya, pelaku menjemput korban di Terminal Gayatri, Tulungagung, dengan iming-iming uang Rp1 juta.

Selama di hotel, keduanya terlibat percekcokan dan Antok mencekik leher korban hingga kepala korban terbentur lantai. Uswatun mengalami luka parah dan meninggal di tempat.

Panik, Antok memutuskan memutilasi korban menggunakan pisau dapur yang dibeli di minimarket dekat hotel.

Baca selengkapnya:
Pelaku Pembunuhan Mutilasi di Ngawi Bernyanyi Kekasih Gelap Saat Diperiksa Polisi, Mengaku Menyesal

Apa motif pelaku membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah?

Motif di balik pembunuhan dan mutilasi Uswatun diduga berkaitan dengan dendam terhadap ucapan menyakitkan yang dilontarkan oleh korban.

Korban disebut sering mengolok-olok anak tersangka dengan kata-kata kasar, menyebabkan Antok marah dan akhirnya melakukan tindakan pembunuhan.

Selain itu, perjalanan hubungan percintaan antara Antok dan Uswatun memang tidak mulus. Tersangka menyebut korban memaksanya untuk segera dinikahi dengan syarat menceraikan istri sahnya.

Ketegangan ini diduga menjadi faktor pemicu konflik yang berujung pada pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah.

Baca selengkapnya:
Pelaku Mutilasi di Ngawi Selalu Menangis Saat Diinterogasi, Kenapa?

 

(Sumber: Kompas.com/Asip Agus Hasani, Gloria Setyvani Putri, Rachmawati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi