Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Hiu di Akuarium AS Lahir di Habitat Tanpa Pejantan, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NICOLASVOISIN44
Ilustrasi bayi hiu yang menetas tanpa adanya pejantan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seekor bayi hiu ombak lahir di sebuah akuarium Shreveport, Louisiana, Amerika Serikat yang hanya dihuni oleh hiu betina tanpa adanya pejantan.

Fenomena ini tentu menimbulkan tanda tanya besar soal bagaimana induk hiu bisa bereproduksi tanpa melalui perkawinan.

Meski kelahiran bayi hiu berjenis swell shark (Cephaloscyllium ventriosum) itu memicu euforia, namun misteri mengenai penetasan telur dan kelahirannya tetap membuat pengelola akuarium kebingungan.

Lantas, mengapa bayi hiu bisa lahir tanpa adanya pejantan?

Baca juga: Bagaimana Cara Hiu Berkembang B

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Induk hiu tak pernah kontak dengan pejantan

Dilansir dari CNN, Senin (3/2/2025), bayi hiu bernama Yoko itu lahir pada awal Januari 2025 setelah menetas dari telur di sebuah tangki yang berisi dua hiu betina.

Anehnya, tidak ada satu pun induk hiu yang melakukan kontak dengan hiu jantan selama lebih dari tiga tahun.

Meskipun tidak ada hiu jantan di kandang tersebut, ada dua kemungkinan bagaimana telur itu bisa menghasilkan bayi.

Lahirnya Yoko diduga merupakan hasil reproduksi partenogenesis. Yakni suatu bentuk reproduksi aseksual di mana embrio berkembang dari telur tanpa pembuahan.

Atau, kemungkinan lain adalah pembuahan yang tertunda, yaitu pembuahan yang terjadi lama setelah perkawinan dilakukan.

Kevin Feldheim, manajer Laboratorium Pritzker untuk Sistematika Molekuler dan Evolusi yang penelitiannya berfokus pada sistem perkawinan dan biologi populasi hiu, mengatakan reproduksi partenogenesis telah terjadi pada sejumlah spesies hiu, termasuk hiu zebra dan hiu bambu bintik putih.

Partenogenesis juga diperkirakan terjadi pada satu spesies ikan pari.

Baca juga: Jaga Habitat Hiu Paus, Teluk Saleh di NTB Diupayakan Jadi Kawasan Lindung Laut

Induk hiu bisa menyimpan sperma hingga 45 bulan

Menurut Feldheim, partenogenesis biasanya terjadi ketika betina diisolasi dari jantan. Meskipun, ada beberapa contoh betina yang melahirkan dengan cara ini bahkan ketika ada jantan di sekitarnya.

“Bagaimana partenogenesis terjadi atau apa yang menjadi isyarat bagi betina untuk memulai prosesnya masih harus ditemukan,” jelas Feldheim.

“Secara umum, kami pikir ini adalah upaya terakhir yang dilakukan betina untuk mewariskan gennya," imbuhnya.

Hal itu menunjukkan bahwa betapa mudahnya hiu beradaptasi dalam hal reproduksi.

Feldheim juga mengatakan bahwa para ilmuwan sekarang hampir tidak mengetahui apapun mengenai berapa lama betina dapat menyimpan sperma di setiap spesies hewan.

"Pada satu spesies hiu, seekor betina ditemukan telah menyimpan sperma setidaknya selama 45 bulan," katanya.

Baca juga: Hiu Tutul 9 Ton Terdampar dan Mati di Jember

Lakukan uji genetik terhadap Yoko

Fenomena langka tersebut membuat pihak Akuarium Shreveport berencana melakukan pengujian genetik terhadap Yoko.

Uji genetik akan dilakukan setelah anak hiu itu cukup umur, untuk membuktikan asal-usulnya.

“Situasi ini luar biasa dan menunjukkan ketahanan spesies ini,” kata Greg Barrick, kurator hewan hidup akuarium.

Sejujurnya, pihaknya sangat gembira atas kelahiran Yoko. Beberapa bulan ke depan mereka juga akan melakukan pengkajian untuk mengonfirmasi apakah fenomena kelahiran Yoko merupakan kasus partenogenesis atau pembuahan yang tertunda.

"Ini benar-benar membuktikan bahwa kehidupan menemukan jalannya," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi