Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Vaksinasi Flu di Taiwan Melonjak Setelah Barbie Hsu Meninggal

Baca di App
Lihat Foto
AFP/FRANCOIS GUILLOT
Aktris Taiwan Barbie Hsu saat menghadiri International Cannes Film Festival di Cannes, Perancis, 24 Mei 2006. Barbie Hsu meninggal pada Senin (3/2/2025) karena pneumonia.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Permintaan vaksinasi influenza di Taiwan melonjak drastis setelah berita kematian aktris Barbie Hsu akibat komplikasi flu.

Sebagai informasi, Barbie Hsu (48) meninggal pada Minggu (2/2/2025), karena pneumonia akibat tertular influenza saat dalam perjalanan ke Jepang selama liburan Tahun Baru Imlek minggu lalu.

Dilansir dari Focus Taiwan, Rabu (5/2/2025), Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) melaporkan, sebanyak 40.000 sampai 73.000 suntikan vaksin flu yang didanai pemerintah telah diberikan kepada warga Taipei pada Senin (3/2/2025) dan Selasa (4/2/2025).

Ini merupakan lonjakan angka yang cukup tinggi, menimbang rata-rata harian pemberian vaksin flu yang didanai pemerintah hanya mencapai 24.700 dosis pada 1-20 Januari 2025.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Direktur CDC Taiwan, Tseng Shu-huai menyebutkan, meskipun stok vaksin influenza yang didanai pemerintah hanya tersisa 90.000 dosis, produsen vaksin di Taiwan masih memiliki sekitar 400.000 dosis vaksin yang berbayar.

Jumlah tersebut belum termasuk stok yang tersedia di berbagai institusi medis.

Baca juga: Profil Barbie Hsu, Pemeran Shancai yang Meninggal karena Tertular Pneumonia di Jepang

Evaluasi pengadaan vaksin flu tambahan

Menanggapi lonjakan permintaan ini, CDC Taiwan masih mempertimbangkan kemungkinan untuk membeli vaksin flu tambahan.

Namun, Presiden Masyarakat Penyakit Menular Taiwan, Chang Feng-yee, menilai bahwa pasokan vaksin selama musim flu telah dihitung dengan cermat dan tidak memerlukan pengadaan darurat, kecuali terjadi wabah global mendadak akibat jenis flu baru.

Chang juga menjelaskan bahwa musim flu saat ini bukan yang paling parah dalam satu dekade terakhir, sehingga tidak memerlukan status darurat nasional. 

Distribusi vaksin flu umumnya selesai pada periode ini setiap tahunnya.

Oleh karena itu, Chang menilai bahwa akan sulit bagi CDC untuk mendapatkan pasokan tambahan dalam waktu dekat.

Baca juga: Influenza A dan HMPV Mewabah di China, Berpotensi Jadi Pandemi dan Masuk Indonesia?

Pentingnya vaksin flu

Dikutip dari Times of India, Kamis (6/2/2025), kematian Barbie Hsu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan flu.

Ini mendorong sebagian orang untuk segera mendapatakan vaksin flu.

Vaksinasi flu merupakan tindakan pencegahan penting yang membantu mencegah seseorang terpapar virus influenza musiman.

Selain itu, vaksin flu dirancang untuk mengurangi risiko infeksi, meminimalkan keparahan gejala, dan menurunkan kemungkinan penyebaran virus ke orang lain.

Ini berarti vaksin flu mampu melindungi kelompok berisiko tinggi, termasuk anak-anak berusia enam bulan, orang tua, wanita hamil, dan mereka yang menderita penyakit kronis.

Menariknya, vaksinasi juga berkontribusi terhadap kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat vaksin karena kondisi medis atau alergi.

Baca juga: Gejala H1N1 Influenza A dan HMPV yang Mewabah di China, Siapa Saja Kelompok Rentannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi