KOMPAS.com - Gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza telah berlangsung sejak Minggu, 19 Januari 2025 dan dimulai dengan tahap pertama.
Gencatan senjata Israel-Hamas direncanakan berjalan tiga tahap, di mana tahap pertama harus selesai dengan baik untuk bisa lanjut ke dua tahap berikutnya.
Sejauh ini gencatan senjata tahap pertama Israel-Hamas berjalan dengan baik meski terdapat sejumlah polemik. Jika lancar, maka akan berlanjut ke tahap kedua.
Baca juga: Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania, Ini Tanggapan Hamas dan Israel
Namun, dilansir dari laman Antaranews (7/2/2025), pembicaraan mengenai pelaksanaan tahap kedua kesepakatan awalnya direncanakan pada Senin (3/2), hari ke-16 perjanjian gencatan senjata, tetapi ditunda.
Ada informasi yang menyebut tim perundingan Israel berangkat ke Qatar untuk mulai membahas kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas.
Namun informasi lain mengindikasikan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan melanjutkan tahap kedua kecuali Hamas disingkirkan.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih 4 Tentara Wanita Israel yang Dibebaskan Hamas...
Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Times of Israel, Netanyahu mengonfirmasi bahwa tim tengah dikirim ke Doha tetapi tidak menyebutkan mengenai negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.
Netanyahu justru menegaskan kembali bahwa Israel akan menyingkirkan Hamas dan akan memulangkan sandera.
Namun, Perdana Menteri Israel itu tidak merinci atau menjelaskan bagaimana kedua tujuan itu akan tercapai secara bersamaan.
Baca juga: Israel-Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata, Para Sandera dan Tahanan Terancam Batal Pulang
Sementara itu, pejabat senior Hamas Basem Naim dalam sebuah wawancara dengan AFP Sabtu (8/2) menyebut bahwa "kurangnya komitmen" Israel terhadap tahap kedua perundingan akan membahayakan kesepakatan gencatan senjata secara keseluruhan.
Penundaan dan kurangnya komitmen dalam melaksanakan tahap pertama, serta upaya menekan negosiator Palestina saat memasuki tahap kedua, dianggap akan membahayakan perjanjian yang berisiko terhenti dan gagal.
Tahap kedua gencatan senjata Israel-Hamas
Mengutip laman Arab Center Washington DC, rincian tahap kedua dan ketiga, meskipun dipahami telah disetujui secara prinsip, masih akan dinegosiasikan selama tahap pertama berlangsung.
Pada tahap kedua (42 hari) perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza, akan diumumkan kembalinya ketenangan yang berkelanjutan (penghentian operasi militer dan permusuhan).
Itu mulai berlaku sebelum pertukaran tahanan dan narapidana antara kedua belah pihak, yakni semua warga Israel yang masih hidup (warga sipil dan tentara).
Dengan imbalan sejumlah tahanan yang telah disepakati di penjara-penjara Israel dan narapidana di kamp-kamp penahanan oleh pasukan Israel, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.