Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Gua Tertua Dunia Ada di Indonesia, Diperkirakan Berusia 51.200 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
Live Science
Lukisan gua berusia 51.200 tahun di Leang Karampuang, Sulawesi, merupakan seni cadas naratif tertua yang pernah ditemukan. Karya seni tersebut menggambarkan sosok mirip manusia yang berinteraksi dengan babi
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Lukisan gua tertua dunia ternyata ada di Indonesia, tepatnya di gua kapur Leang Karampuang, wilayah Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Menampilkan gambar babi hutan dan tiga sosok mirip manusia, lukisan ini berusia setidaknya 51.200 tahun, lebih dari 5.000 tahun lebih tua dari seni gua tertua sebelumnya.

Sampel sebenarnya telah dikumpulkan pada tahun 2017, tetapi baru diberi tanggal pada awal 2024.

Lukisan ini ditemukan oleh tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University, Australia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanggalan baru ini dimungkinkan dengan menggunakan metode baru yang melibatkan pemotongan sejumlah kecil karya seni menggunakan laser.

Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari berbagai bagian karya seni secara lebih rinci dan menghasilkan penanggalan yang lebih akurat.

Baca juga: Arkeolog Temukan Peta 3D Berusia 13.000 Tahun, yang Tertua?


Lukisan gua tertua di dunia

Dilansir dari BBC (4/7/2024), peneliti dari Griffith University Maxime Aubert mengatakan, penemuan tersebut bakal mengubah gagasan mengenai evolusi manusia.

Lukisan itu menunjukkan seekor babi berdiri diam dengan mulutnya terbuka sebagian dan tiga sosok mirip manusia.

Gambar mirip manusia paling besar memiliki dua lengan terentang dan tampak memegang tongkat. Sosok kedua berada tepat di depan babi dengan kepala di samping moncongnya.

Sosok itu juga tampak memegang tongkat, yang salah satu ujungnya mungkin menyentuh tenggorokan babi.

Gambar mirip manusia ketiga tampak terbalik dengan kaki menghadap ke atas dan terentang ke luar. Ia memiliki satu tangan yang terulur ke arah babi.

Baca juga: Benarkah T-rex Berbentuk Mirip Ayam? Ini Kata Arkeolog UI

Mengungkap asal-usul bercerita

Aubert mengatakan, Lukisan tersebut menjadi bukti tertua yang ada untuk menceritakan muatan sejarahnya.

Menurutnya, muatan cerita dalam lukisan tersebut cukup rumit untuk dijelaskan.

"Lukisan itu menunjukkan bahwa manusia pada saat itu memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak," katanya.

Sementara itu, peneliti BRIN Adhi Agus Oktaviana mengatakan, penceritaan naratif merupakan bagian penting dari budaya manusia purba di Indonesia.

“Manusia mungkin telah bercerita selama lebih dari 51.200 tahun, tetapi karena kata-kata tidak dapat bertahan lama, kita hanya dapat mengandalkan bukti tidak langsung seperti penggambaran pemandangan dalam seni," ujarnya.

"Seni Sulawesi saat ini merupakan bukti tertua yang diketahui dalam arkeologi,” sambungnya.

Baca juga: Benarkah Peletakan Arca Ganesha Selalu di Area Rawan Bencana? Ini Kata Arkeolog

Dikutip dari The Guardian (4/7/2024), para peneliti juga menentukan usia karya seni di gua terdekat Leang Tedongnge yang sebelumnya diyakini sebagai karya seni gua tertua di dunia.

Mereka menemukan bahwa karya seni tersebut, yang dulunya diyakini berusia setidaknya 44.000 tahun, ternyata berusia setidaknya 48.000 tahun.

Namun, situs bekas lukisan gua tertua ini tidak dapat ditentukan tanggalnya menggunakan metode yang lebih baru, karena tidak ada bahan kalsium karbonat yang tersisa.

Ilmuwan dari Griffith University, Adam Brumm yang turut memimpin penelitian tersebut mengatakan, dalam beberapa penggalian yang telah dilakukannya di wilayah tersebut, sering ditemukan penggambaran babi kutil.

"Babi kutil jelas penting secara ekonomi bagi orang-orang awal ini. Kita dapat melihat bahwa babi kutil juga penting bagi mereka secara simbolis dan mungkin bahkan secara spiritual," ujarnya.

Namun, para peneliti mengatakan peristiwa yang terjadi dalam karya seni tersebut sulit ditafsirkan dan tidak jelas hewan apa yang menginspirasi hibrida manusia-hewan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi