KOMPAS.com - Seorang warganet mengeluhkan adanya bercak kecoklatan di bola matanya. Informasi itu diunggah di media sosial X pada Selasa (11/2/2025).
"Cw // sakit mata
guys, yg cokelat cokelat di mataku ini apa namanya ya? Dan utk ngobatin mata yg ada kek darah keringnya itu gmn ya? gaenak bgt diliat soalnyaa. Tia guys," tulis pengunggah dalam twitnya.
Tak hanya itu, warganet lain pun mengaku mengalami hal yang sama.
"Kirain ini aku, soalnya mataku gini juga. Padahal dulu gak begini," tulis akun X @pwe******irrr.
"Aku juga punya, muncul tahun lalu seingetku karna aku sakit mata trus ke dokter trus pake obat tetes di tempat yg sama mulu, makin lama makin kuning dan jadi bercak," tulis akun X @full*****ssed.
Lalu, apa sebetulnya bercak kecoklatan yang ada di bola mata itu?
Baca juga: Kacamata Lensa Blueray Disebut Cuma Gimik, Apa Kata Dokter Mata?
Pigmentasi mata
Dokter spesialis mata dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Kirana, dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K) mengatakan, bercak kecoklatan di bagian putih mata adalah lesi pigmentasi konjungtiva.
"Ini adalah lesi pigmentasi konjungtiva atau selaput lendir mata, yang merupakan lapisan terluar bagian putih mata," ujar Gitalisa kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025).
Menurut dia, ada beberapa jenis pigmentasi konjungtiva, seperti:
- Nevus (tahi lalat)
- Complexion related melanosis (CAM)
- Melanosis primer yang didapat (PAM)
- Melanoma maligna (yang merupakan keganasan tapi lebih jarang ditemukan).
Gitalisa menyampaikan, warna kecoklatan berasal dari melanosit (sel pigmen), namun bisa juga akibat endapan pigmen dari perak dan besi, yang tampilannya sama.
"Untuk mengetahui noda kecoklatan itu, pada pemeriksaan perlu dinilai warna, ketebalan, dan lokasi lesi," ujar Gitalisa.
"Lesi pada bagian putih bola mata (konjungtiva bulbar) lebih umum ditemukan," lanjut dia.
Baca juga: Pengertian dan Ciri-ciri Mata Silinder
Jenis-jenis bercak kecoklatan pada mata
Seperti disebutkan di atas, ada tiga jenis bercak kecoklatan pada mata, yakni nevus, CAM, dan PAM.
Gitalisa mengatakan, pada manusia, lesi pigmen konjungtiva yang paling sering muncul adalah neves.
"Nevus biasanya muncul pada masa kanak-kanak, mirip dengan nevus/tahi lalat kulit, dan relatif menetap (tidak membesar) sepanjang hidup," kata dia.
Sementara, untuk jenis CAM dapat ditemukan di antara individu berpigmen gelap. CAM umumnya muncul dekat kornea (limbus).
Ciri unik dari bercak berjenis CAM ini adalah noda tampak datar dan dapat menutupi konjungtiva secara luas dan bertambah besar seiring bertambahnya usia.
"CAM biasanya mengenai satu mata," kata Gitalisa.
Sedangkan untuk jenis PAM, umumnya ditemukan pada orang berkulit putih berusia pertengahan atau lebih tua.
Ini merupakan pigmentasi datar, mengenai satu mata, tidak merata, berwarna kuning keemasan hingga cokelat.
Baca juga: Bukan dengan Jus Wortel, Begini Cara Menormalkan Mata Minus
Penyebab timbulnya bercak kecoklatan pada mata
Dalam penegakan diagnosis, seorang dokter perlu menanyakan beberapa faktor risiko munculnya bercak kecoklatan pada mata pasien, seperti:
- Usia mereka saat pertama kali melihat bercak/lesi
- Riwayat paparan sinar Matahari
- Riwayat kanker kulit pada pasien tersebut atau keluarga
- Adakah perubahan yang baru-baru ini terlihat pada tampilan lesi.
"Bila ada pigmentasi bagian mata seperti pada gambar, baiknya periksakan diri ke dokter mata, sebab perlu dilihat dengan slit lamp biomikroskop," ujar Gitalisa.
Apabila memiliki lesi pigmen dapat dimonitor secara berkala, dilihat apakah ada perubahan seperti bertambah luas, perubahan warna, menebal, timbul pertumbuhan vaskular/pembuluh darah atau tidak.
"Bila ada perubahan terutama mengarah ke keganasan, perlu dilakukan operasi (eksisi) diikuti krioterapi," lanjut dia.
Tetapi, jika bercak kecoklatan memiliki bentuk yang tetap saja (jinak), maka tidak perlu dilakukan tindakan/observasi saja.
Baca juga: Dokter Temukan 4 Cacing Hidup di Bawah Kelopak Mata Seorang Wanita di China
Pengobatan bercak kecoklatan pada mata
Apabila bercak kecoklatan pada mata sudah muncul, Gitalisa menyarankan untuk memeriksakan ke dokter mata.
Menurut dia, jika kondisi bercak kecoklatan termasuk jinak, maka tenaga medis dapat memberikan terapi suportif/preventif.
"Untuk preventif atau pencegahan bisa dengan keluar rumah pakai sunglasses anti UV atau topi untuk melindungi dari paparan sinar Matahari," imbuhnya.
Ada juga pengobatan dengan memberikan pelembap/pelumas (lubricant) mata untuk memperbaiki permukaan mata (ocular surface).
Namun, apabila ada faktor risiko radang kronis (seperti konjungtivitis/alergi), maka dokter akan beri obat tetes yang sesuai.
"Ada juga terapi fotoablasi laser. Biasanya setelah operasi/laser success rate baik, lamanya penyembuhan pada pasien akan berbeda-beda," kata Gitalisa.
Gitalisa menambahkan, umumnya tindakan pengobatan ini mampu mengobati atau menyembuhkan bercak kecoklatan dalam beberapa minggu.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Faktor Risiko Penyebab Mata Malas pada Anak yang Bisa Berujung Kebutaan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.