KOMPAS.com - Mengenali tanda usus kotor bisa menjadi cara mencegah sederet penyakit, seperti sembelit, diare hingga bau mulut.
Usus seringkali disebut sebagai otak kedua tubuh. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara otak dan usus.
Usus akan mengirimkan sinyal ke otak dan otak akan memutuskan apa yang harus dilakukannya.
Dikutip dari Enterogermina, usus dan otak tidak hanya berkomunikasi mengenai proses pencernaan, tetapi juga memengaruhi suasana hati, kondisi pikiran, dan tingkat stres seseorang.
Usus juga berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dengan mensterilkan makanan dengan asam lambung dan enzim, memicu hormon, menghasilkan respons imun, hingga antibodi untuk melawan antigen penyebab alergi.
Oleh sebab itu, jika usus kamu kotor, hal itu dapat memengaruhi seluruh tubuh.
Lantas, seperti apa tanda usus kotor?
Baca juga: 9 Buah Pembersih Usus Kotor, Detoks Alami Pelancar BAB
7 tanda usus kotor
Usus adalah rumah bagi triliunan bakteri, jamur, virus, dan mikroorganisme lainnya yang disebut sebagai mikroorganisme.
Usus yang sehat harus memiliki bakteri baik dan jahat yang seimbang.
Dokter naturopati di Naturopathic Wellness Center di Boulder, Colorado Rosia Parrish mengatakan, susu yang sehat biasanya ditandai dengan sistem pencernaan yang lancar.
“Usus yang sehat biasanya berfungsi dengan baik saat Anda buang air besar satu hingga dua kali sehari yang bentuknya bagus dan mudah dikeluarkan,” kata dia, dikutip dari Everyday Health.
Tanda lainnya adalah munculnya gejala rektal, seperti wasir dan gejala perut seperti gas, kembung, dan nyeri perut.
Baca juga: Gejala Kanker Usus Besar, Penyakit yang Sebabkan Komedian Nurul Qomar Meninggal
Sebaliknya, usus tidak sehat juga bisa diketahui dari beberapa tanda berikut ini:
1. Sakit perutGangguan pencernaan seperti sakit perut, perut kembung, sembelit, dan nyeri perut bisa menjadi tanda usus kotor dan tidak sehat.
Tanda-tanda ini disebut dengan sindrom iritasi usus besar, yaitu suatu kondisi umum yang memengaruhi usus besar.
Satu kajian studi menunjukkan, ketidakseimbangan bakteri di usus yang disebut dengan disbiosis dapat berperan dalam perkembangan sindrom iritasi ini.
2. Mudah lelahPenelitian menemukan, orang dengan sindrom kelelahan kronis mungkin memiliki ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus.
Mikrobioma usus terdiri dari bakteri, mikroorganisme, jamur, dan virus yang ada di saluran pencernaan.
Studi juga menemukan, hampir setengah dari orang yang mengalami kelelahan juga menderita sindrom iritasi usus besar.
Jika Anda merasa mudah lelah, bisa jadi itu adalah tanda usus kamu kotor.
Baca juga: Ilmuwan: Mikroplastik di Udara Berkaitan dengan Munculnya Kanker Usus Besar dan Paru
3. Iritasi kulitMunculnya permasalahan kulit bisa menjadi tanda usus kotor.
Studi menunjukkan adanya hubungan antara usus kotor dengan masalah kulit, seperti jerawat, psoriasis, dan eksim.
Sebuah tinjauan studi menyatakan, mikrobioma usus memengaruhi kulit melalui mekanisme imun yang kompleks.
4. Nafsu makan meningkatKeinginan untuk makan terus menerus dapat menyebabkan banyaknya bakteri jahat dalam usus. Hal ini bisa menjadi tanda usus kotor.
Studi menunjukkan, gula tambahan, khususnya sirup jagung fruktosa tinggi dapat mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus.
Ketidakseimbangan ini kemudian dapat menyebabkan keinginan untuk mengonsumsi gula dan memperburuk disbiosis (ketidakseimbangan mikroorganisme dalam usus).
Baca juga: Dokter di AS Idap Kanker Usus Besar di Usia 37 Tahun, Hanya Merasakan Dua Gejala Ringan
5. Masalah autoimunPenelitian lain menyatakan, bakteri usus tertentu, yang disebut Bacteroides fragilis, menghasilkan protein yang dapat memicu timbulnya kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis, kolitis ulseratif, dan multiple sclerosis.
Studi lainnya menemukan hubungan antara usus yang tidak sehat dengan penyakit autoimun, seperti sclerosis, rheumatoid arthritis, masalah tiroid, dan diabetes tipe 1.
6. Kenaikan berat badan yang tidak disengajaKenaikan berat badan yang tidak disengaja juga bisa menjadi tanda usus kotor.
Penelitian menemukan adanya perbedaan dalam mikrobioma usus orang kurus dan gemuk.
Satu studi menunjukkan, pola makan ala Barat yang tinggi lemak dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan bakteri usus yang berdampak pada obesitas.
Baca juga: Pria di India Mengeluh Sakit Perut Parah, Ternyata Ada Kecoak Hidup dalam Usus Halusnya
7. Masalah suasana hariPenelitian menunjukkan adanya hubungan antara usus dan otak. Karena hubungan antara otak dan usus, mikrobioma berperan penting dalam kesehatan mental.
Mikrobioma memengaruhi cara Anda merespons stres dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Penelitian tentang hubungan antara sistem saraf enterik (ENS) dan sistem saraf pusat (SSP) telah menunjukkan hasil yang mendalam.
Misalnya, temuan menunjukkan bukti bahwa iritasi gastrointestinal dapat memicu perubahan suasana hati.
Tinjauan studi juga menemukan bahwa gangguan usus dan peradangan pada sistem saraf pusat dapat menjadi penyebab potensial kecemasan dan depresi.
Baca juga: Wanita 24 Tahun Idap Kanker Usus Stadium 4, Berikut Gejala Awalnya
Cara mengatasi usus kotor
Cara mengatasi usus kotor adalah dengan menyeimbangkan kesehatan usus Anda.
Jika Anda mengalami salah satu dari berbagai gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah disebabkan oleh usus kotor atau faktor lainnya.
Nantinya, seorang ahli naturopati akan menentukan apakah memberi diet khusus atau melakukan tes untuk melihat apakah Anda memiliki pemicu dan kepekaan terhadap makanan yang dapat menyebabkan usus kotor.
Jika dokter mendiagnosis usus kamu kotor, hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah memilah makanan.
"Langkah pertama dalam penyembuhan usus adalah mengidentifikasi dan membuang makanan yang mengganggu," kata Parrish.
"Jika Anda berhenti mengonsumsi makanan yang memengaruhi lapisan usus, hal ini dapat memberi saluran pencernaan Anda waktu istirahat dan memberinya kesempatan untuk pulih,” tambahnya.
Seorang ahli naturopati juga bisa merekomendasikan makanan atau suplemen khusus yang dapat membantu memperbaiki usus Anda, termasuk probiotik, prebiotik, enzim, glutamin, minyak ikan, dan sebagainya.
Menurut Parrish, salah satu cara penting memperbaiki usus kotor adalah dengan mengubah gaya hidup.
"Menyeimbangkan aspek kesehatan lainnya dapat mengembalikan fungsi usus Anda ke fungsi optimal,” kata Parrish.
“Misalnya, sungguh menakjubkan betapa stres berperan dalam pencernaan, selain juga dalam tidur," pungkasnya.
Baca juga: Wanita 24 Tahun Idap Kanker Usus Stadium 4, Berikut Gejala Awalnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.