Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Peneliti BRIN
Bergabung sejak: 3 Jan 2023

Peneliti di Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Mahasiswa Ph.D Media dan Komunikasi University of Malaya, Malaysia

Sebelum Kabur Aja Dulu...

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/ImYanis
Ilustrasi koper barang bawaan di bandara.
Editor: Sandro Gatra

BELAKANGAN ini, hashtag "kabur aja dulu" menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.

Tren ini muncul sebagai refleksi dari keinginan banyak orang, terutama anak muda, untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan lebih baik di luar negeri. Namun, popularitas hashtag ini menimbulkan perdebatan cukup sengit.

Beberapa pejabat negara menilai orang yang memilih "kabur" ke luar negeri tidak nasionalis, tidak mencintai Tanah Air (CNN Indonesia, 19/2/2025). Bahkan ada pula yang menganggap orang-orang ini sebagai pengkhianat negara.

Mereka berpendapat bahwa daripada pergi, seharusnya warga negara berkontribusi membangun Indonesia menjadi lebih baik.

Di sisi lain, tren "kabur aja dulu" muncul sebagai ekspresi kekecewaan sekaligus kesadaran adanya kesenjangan global karena kesejahteraan di Indonesia masih jauh dari kata ideal (Kompas, 19/2/2025).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kabur Aja Dulu: Hatta Pun Menangis

Dengan pindah ke luar negeri, seseorang bisa mendapatkan pendidikan lebih baik, penghasilan lebih besar, kehidupan lebih sejahtera, dan memperoleh pengalaman internasional.

Bahkan dapat berkontribusi sebagai diaspora yang mengharumkan nama Indonesia di kancah global (Kompas, 20/2/2025).

Meski demikian, sebelum memutuskan untuk "kabur aja dulu", ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar kehidupan di luar negeri tidak menjadi mimpi buruk.

Skill mencukupi

Meninggalkan Indonesia dan menetap di luar negeri bukan sekadar soal memiliki keinginan, tetapi juga kesiapan diri. Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan adalah keterampilan yang dimiliki.

Kemampuan berbahasa asing menjadi faktor utama bertahan di luar negeri. Bahasa Inggris memang berguna di banyak negara. Namun, jika berencana untuk belajar atau bekerja di negara seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, atau Perancis, menguasai bahasa setempat akan sangat mempermudah komunikasi sehari-hari.

Keterampilan profesional seperti keahlian di bidang teknologi, desain, bisnis, atau keahlian lainnya akan sangat menentukan peluang sukses seseorang di luar negeri.

Selain itu, keterampilan dasar seperti memasak juga menjadi aspek krusial yang sering kali terabaikan. Memasak tidak hanya membantu menghemat biaya hidup, tetapi juga memastikan akses terhadap makanan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pribadi.

Baca juga: Kabur Aja Dulu: Buat Indonesia Lebih Mendunia dan Hebat

Mandiri tanpa sistem pendukung

Hidup di luar negeri tidak selalu seindah yang terlihat di media sosial. Banyak orang membagikan pengalaman positifnya di luar negeri, tetapi tidak semua realitas tersebut menggambarkan cerita secara utuh.

Salah satu tantangan terbesar hidup di luar negeri adalah harus selalu berada dalam mode bertahan hidup. Tidak seperti di Tanah Air di mana ada keluarga dan teman sebagai sistem pendukung, di luar negeri seseorang harus mandiri dalam segala hal.

Sebagai contoh, jika sakit, maka ia harus tahu bagaimana mencari layanan kesehatan sendiri. Ketika kehilangan pekerjaan, ia harus tahu bagaimana mencari peluang baru tanpa mengharapkan bantuan dari orang lain.

Selain itu, memiliki safety net berupa tabungan atau dana darurat sangatlah penting. Tanpa persiapan finansial matang, kehidupan di luar negeri bisa menjadi sangat sulit.

Sebab, biaya hidup yang tinggi, pajak, asuransi kesehatan, hingga biaya sewa tempat tinggal adalah hal-hal yang harus diperhitungkan dengan baik sebelum memutuskan untuk "kabur aja dulu".

Mentalitas tangguh

Culture shock (gegar budaya) juga menjadi tantangan besar bagi mereka yang baru pertama kali tinggal di luar negeri.

Beradaptasi dengan perbedaan budaya, kebiasaan, cita rasa makanan, dan aturan yang berlaku dapat menjadi proses yang tidak selalu mudah.

Selain itu, rasisme dan Islamofobia masih menjadi masalah di beberapa negara, terutama bagi mereka yang menggunakan simbol-simbol Islam seperti hijab atau berjanggut.

Hal ini bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di ruang publik.

Oleh karena itu, memiliki mental yang tangguh dan kesiapan menghadapi diskriminasi menjadi hal yang sangat penting.

Tren "kabur aja dulu" memang menarik dan mencerminkan keinginan banyak orang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Baca juga: Kabur Aja Dulu: Melawan Ketidakpastian di Indonesia

Namun, keputusan ini bukan sesuatu yang bisa diambil secara impulsif. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari keterampilan, mentalitas, hingga kesiapan finansial.

Mereka yang benar-benar ingin meninggalkan Indonesia dan menetap di luar negeri harus memastikan bahwa mereka memiliki modal yang cukup untuk bertahan hidup dan sukses di negara tujuan.

Jika tidak dipersiapkan dengan matang, maka harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik di luar negeri dapat berujung pada pengalaman penuh tantangan dan kesulitan.

Oleh karena itu, sebelum mengikuti tren "kabur aja dulu", pastikan bahwa keputusan tersebut telah diperhitungkan dengan matang agar dapat benar-benar bertahan dan berkembang di luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi