Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tawarkan Program Desalinasi ke Gubernur Riau Abdul Wahid Saat Retret

Baca di App
Lihat Foto
Kompas Tv
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi berdiskusi dengan Gubernur Riau Abdul Wahid saat retret di Akmil mengenai program desalinasi
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang yang berlangsung pada  21-28 Februari 2025 tidak hanya sebatas pertemuan yang membahas teori saja.

Momentum retret dimanfaatkan oleh kepala daerah untuk berdiskusi, bertukar ide, dan gagasan secara konkret.

Terutama terkait dengan program-program unggulan di masing-masing daerah.

Seperti yang didiskusikan oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan Gubernur Riau Abdul Wahid yang membahas terkait program desalinasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desalinasi merupakan proses mengubah air laut yang mengandung garam dan mineral air asin menjadi air tawar.

Momen itu dibagikan keduanya pada retret hari ketiga pada Minggu sore (23/2/2025).

Baca juga: 6 Fakta Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang

Provinsi Riau tertarik replikasi sistem desalinasi di Jateng

Dilansir dari Kompas TV, Minggu (23/2/2025) Ahmad Luthfi mengaku memanfaatkan waktu retret usai menerima materi untuk berdiskusi dengan Gubernur Riau Abdul Wahid.

Perbincangan keduanya menyangkut soal program unggulan di daerahnya masing-masing.

Ahmad Luthfi kemudian menceritakan bagaimana program desalinasi di Jateng sudah berjalan di Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara.

Teknologi desalinasi di Jateng dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro. 

Program tersebut kemudian menarik perhatian Abdul Wahid yang berencana untuk mereplikasi dan menerakannya di Provinsi Riau.

"Prinsip kita sering diskusi (saat retret), kami punya program desalinasi yang difasilitasi oleh UNDIP. Bagaimana air laut itu menjadi tawar melalui proses desalinasi," ucap Ahmad Luthfi.

"Ini sudah saya tawarkan beliau (Gubernur Riau). Biar nanti menghubungi UNDIP untuk saling berkolaborasi," imbuhnya.

Luthfi juga menyadari bahwa manfaat retret salah satunya bertemu dan diskusi dengan para kepala daerah lainnya terkait program unggulan. 

Baca juga: Kata Pengamat Politik soal Makna di Balik Instruksi Megawati Minta Kader PDIP Tunda Ikut Retret

"Jadi banyak manfaatnya kita berbagi informasi dan pengalaman sehingga bisa kita terapkan di daerah masing-masing yang mungkin saja ini cocok untuk kita," ujar Abdul Wahid.

Program desalinasi di Jawa Tengah

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (15/10/2024) sistem desalinasi yang dikembangkan LPPM Undip tersebut mampu mengubah air payau menjadi siap minum dengan kapasitas 200.000 liter per hari.

Program tersebut juga terintegrasi dengan program pengentasan kemiskinan di Demak dan Jepara. Terutama bagi warga korban banjir rob di wilayah pesisir.

"Di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mesin desalinasi kita bermanfaat bagi masyarakat karena di sana terkena rob abrasi, kesulitan air minum dan mandi, saya rasa ini sangat bermanfaat," kata Rektor UNDIP, Suharnomo saat orasi ilmiah Dies Natalis ke-67 UNDIP di Muladi Dome, Semarang, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Bocoran Pembekalan Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang

Sementara itu, di Jepara, program desalinasi menyasar daerah rawan kekeringan dan pengembangan tambak masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan nelayan.

Unit desalinasi yang ada di Teluk Awur, Jepara juga memproduksi air minum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi