KOMPAS.com - Krisis keuangan menjadi situasi yang cukup umum dan sering kali terjadi dalam sejarah manusia modern.
Krisis keuangan adalah situasi di mana beberapa aset finansial kehilangan sebagian besar atau bahkan seluruh nilainya.
Kondisi ini menyebabkan guncangan ekonomi terutama di negara-negara yang terkena dampaknya.
Selama berabad-abad telah terjadi sejumlah bencana kehancuran ekonomi dan krisis global. Beberapa bahkan menjadi bencana krisis keuangan yang sangat parah.
Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi Global, Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?
Berikut ini adalah sejumlah bencana krisis keuangan yang paling parah sepanjang sejarah manusia:
1. The Credit Crisis of 1772
Krisis kredit terjadi pada tahun 1772 di London, Inggris, dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa dan koloni Amerika-Inggris.
Dilansir dari Live Science, pada Juni 1772, bank London Neale, James, Fordyce, and Down runtuh menyusul kerugian besar senilai saham spekulatif di East India Company (EIC).
Alexander Fordyce, salah satu mitra bank Neale, James, Fordyce, and Down, melarikan diri ke Prancis untuk menghindari pembayaran utangnya.
Baca juga: Rincian Sementara Kerugian Negara Akibat Korupsi Minyak Pertamina
Kondisi tersebut memicu kepanikan perbankan di Inggris, karena para kreditur mulai mengantre di depan bank-bank untuk menuntut penarikan tunai secara instan.
Kepanikan langsung terjadi ketika kebangkrutan meningkat di seluruh London, dan hampir setiap bank swasta di Skotlandia bangkrut.
2. Long Depression 1873
Long Depression 1873 dimulai dengan runtuhnya Bursa Efek Wina. Lalu di Inggris, kepanikan mengakibatkan stagnasi ekonomi selama hampir dua dekade.
Krisis ini disebut sebagai Long Depression (depresi yang panjang), karena berlangsung setidaknya 23 tahun.
Salah satu penyebab utama krisis 1873 adalah peningkatan pesat dalam produktivitas komersial dan industri, menciptakan banyak produk baru tetapi menyebabkan industri lama menyusut.
Terjadi pula pergeseran fokus ekonomi dunia, ke arah negara-negara berkembang baru seperti Jerman dan AS.
Baca juga: Kejagung Ungkap Lokasi Pengoplosan Pertamax dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina
3. The Great Depression of 1929–1939
The Great Depression mungkin menjadi bencana keuangan dan ekonomi terburuk yang terjadi di abad ke-20.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, banyak yang percaya bahwa kondisi ini dipicu oleh ambruknya Wall Street pada tahun 1929.
Kemudian kondisi tersebut diperburuk oleh keputusan kebijakan yang buruk dari pemerintah Amerika Serikat.
Baca juga: Harta Kekayaan 6 Petinggi Pertamina yang Jadi Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah
Krisis berlangsung hampir 10 tahun dan mengakibatkan hilangnya pendapatan secara besar-besaran, rekor tingkat pengangguran, dan kehilangan hasil produksi, terutama di negara-negara industri.
Di Amerika Serikat sendiri, tingkat pengangguran mencapai hampir 25 persen pada puncak krisis tahun 1933.
4. Krisis Asia 1997
Krisis ini bermula dari Thailand pada 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya.
Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke pusat ekonomi Asia Timur seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan memicu era optimisme.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Tembus 7,09 Persen pada 2024
Kondisi itu mengakibatkan perluasan kredit yang berlebihan dan akumulasi utang yang terlalu banyak di negara-negara tersebut.
Pada Juli 1997, pemerintah Thailand meninggalkan nilai tukar tetapnya terhadap dolar AS yang memulai kepanikan di pasar keuangan Asia dan menyebabkan pembalikan luas investasi asing miliaran dolar.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali normal. Bahkan Dana Moneter Internasional harus turun tangan untuk membuat paket bailout untuk membantu negara-negara tersebut menghindari gagal bayar.
Baca juga: Warganet Tuntut Pengembalian Uang Buntut Kabar Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, Ini Kata Pertamina
5. Krisis Keuangan 2007–2008
Krisis keuangan ini menjadi yang paling parah sejak Great Depression, dipicu oleh runtuhnya gelembung perumahan di AS. Ini mendatangkan malapetaka di pasar keuangan di seluruh dunia.
Krisis mengakibatkan runtuhnya Lehman Brothers, membawa banyak lembaga keuangan dan bisnis utama ke jurang kehancuran, dan membutuhkan dana talangan dari pemerintah.
Butuh hampir satu dekade untuk semuanya kembali normal, menghapus jutaan pekerjaan dan miliaran dolar pendapatan di sepanjang perjalanan tersebut.
Baca juga: AS Terancam Masuk Jurang Resesi Ekonomi, Apa Dampaknya untuk Indonesia?
Di Inggris, resesi secara resmi dimulai pada 23 Januari 2009, ketika Kantor Statistik Nasional melaporkan bahwa, selama dua kuartal terakhir tahun 2008, ekonomi telah menyusut.
Sebagai akibat dari resesi, ekonomi Inggris membutuhkan waktu lima tahun untuk pulih dan pada akhir tahun 2011 sekitar 2,7 juta orang menganggur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.