KOMPAS.com - Ledakan pesawat Trans World Airlines Penerbangan 800 atau TWA 800 saat di udara menjadi insiden yang terus dikenang di Amerika Serikat.
Pesawat jenis Boeing 747-131 dengan nomor registrasi N93119 itu meledak di atas Samudra Atlantik dan jatuh sekitar 13 kilometer di lepas pantai Long Island, New York pada 17 Juli 1996 malam.
Pesawat TWA 800 dengan nomor registrasi N93119 itu terbang dari Bandara Internasional John F. Kennedy, New York menuju Roma, Italia dan Paris, Perancis.
Dikutip dari Simple Flying, seluruh penumpang yang berjumlah 230 orang, termasuk 18 awak pesawat, dinyatakan meninggal dunia dalam insiden itu.
Baca juga: Kisah China Airlines 611, Pesawat Pecah di Angkasa, Seluruh Penumpang dan Awak Jatuh di Perairan
Kronologi kejadian
Insiden ini berawal ketika Trans World Airlines 800 berhasil lepas landas dari Bandara John F. Kennedy dengan lancar.
Awalnya, pesawat itu dijadwalkan berangkat pada pukul 19.00 waktu setempat, tetapi harus ditunda hingga pukul 20.00 karena ada masalah bagasi.
Setelah lepas landas dari JFK, pesawat tersebut kemudian mulai menanjak ke ketinggian jelajah.
Namun, setelah 30 menit atau pada pukul 20.30, pusat pengendali penerbangan (ATC) menerima transmisi terakhir TWA 800 pada ketinggian 15.000 kaki.
Beberapa menit setelahnya, ATC mulai menerima laporan dari pesawat lain yang mendengar dan melihat ledakan di area tersebut.
Laporan pertama datang dari Eastwind Airlines Boeing 737 dengan pilot yang melaporkan telah melihat ledakan di depannya.
Baca juga: Kisah Pembajakan Ethiopian Airlines 961, Mendarat karena Kehabisan BBM
“Kami baru saja melihat ledakan di depan kami di sini, sekitar 16.000 kaki atau sekitar itu, dan kemudian jatuh ke air,” bunyi keterangan Eastwind Airlines.
TWA 800 telah meledak dan jatuh ke lautan Atlantik, delapan mil sebelah selatan Moriches Timur.
Berbagai kapal penyelamat dengan cepat tiba di lokasi kejadian. Di sana, ditemukan banyak puing-puing pesawat, tetapi seluruh penumpang dan awak pesawat tak ada yang selamat.
Dilansir dari Britannica, banyak saksi yang melihat ledakan itu. Pasalnya, lokasi kejadian berada di dekat garis pantai Long Island yang padat penduduk.
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mewawancarai 736 orang yang mengaku telah melihat dan mendengar suara ledakan.
Baca juga: Kisah Helios Airways 522, Terbang Tanpa Pilot, Jatuh di Athena Tewaskan 121 Orang
Penyebab kecelakaan
Penyelidikan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) menetapkan, penyebab kecelakaan adalah ledakan campuran antara bahan bakar dan udara yang mudah terbakar di tangki sayap tengah.
Mereka meyakini, ledakan tersebut disebabkan oleh korsleting listrik yang memengaruhi kabel pengukur bahan bakar di dalam tangki.
Jejak bahan peledak juga ditemukan di dalam kabin. Namun, bahan peledak itu diduga sisa dari latihan deteksi yang baru-baru ini dilakukan di dalam pesawat.
Di antara para saksi FBI, terdapat 258 orang mengaku telah melihat seberkas cahaya yang mendekati pesawat sesaat sebelum kecelakaan.
Menurut para penyelidik, para saksi ini sebenarnya melihat aliran bahan bakar yang terbakar keluar dari pesawat.
Meski demikian, beberapa orang tetap percaya bahwa penerbangan 800 telah ditembak jatuh, baik oleh teroris maupun militer AS yang melakukan sebuah kesalahan besar.
Baca juga: Kisah Penerbangan Aloha Airlines 243, Atap Pesawat Robek di Udara, 1 Pramugari Terlempar ke Angkasa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.