KOMPAS.com - Umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa setiap hari selama bulan suci Ramadhan.
Setiap Muslim bakal berpuasa mulai terbitnya Matahari di timur dan kemudian tenggelam di barat.
Di bulan penuh berkah ini, terdapat beberapa kegiatan yang berpotensi bisa mengurangi pahala puasa dan ibadah lain yang dijalani.
Hal ini berdasarkan syariat Islam dengan petunjuk dari Rasulullah SAW mengenai waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur, terutama saat berpuasa.
Lantas, kapan waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadhan tersebut?
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Suami Istri Bermesraan Saat Puasa? Berikut Penjelasannya
Waktu tidur yang dapat kurangi pahala Ramadhan
Dikutip dari Antara, Jumat (7/3/2025), ada lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW dan mampu mengurangi kualitas pahala ibadah serta kesehatan tubuh.
Berikut ini lima waktu tidur yang dapat mengurangi pahala Ramadhan:
1. Tidur di pagi hariPagi hari atau umumnya setelah shalat Subuh adalah salah satu waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa.
Diketahui bahwa pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, datangnya rezeki, dan kesempatan untuk beraktivitas.
Waktu subuh adalah waktu malaikat turun ke Bumi untuk menjalankan tugas dari Allah SWT, yakni mencatat segala amalan yang dilakukan oleh hamba-Nya.
Menurut hadits dari Abu Hurairah, Rasullullah SAW pernah bersabda.
"Di tengah-tengah kalian ada Malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu ashar dan waktu subuh".
Tidur di waktu ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Lalu, tubuh akan terasa lemas, sulit konsentrasi, hingga mudah lupa.
2. Tidur setelah ashar Tidur di sore hari atau setelah shalat Ashar adalah waktu tidur yang juga sebaiknya dihindari karena akan mengurangi pahala puasa.Seperti penjelasan hadis sebelumnya, malaikat turun ke bumi untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah SWT pada waktu ashar.
Banyak orang merasa mengantuk dan memilih untuk tidur pada waktu ini, padahal tidur sore juga dapat menyebabkan gangguan pada pikiran dan jiwa.
Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa tidur setelah ashar dapat mengurangi daya aktif akal seseorang.
"Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri" (HR Ad-Dailami).
Oleh karena itu, sebaiknya waktu ini dimanfaatkan untuk beribadah, seperti membaca Al Quran, berdzikir, atau kegiatan produktif lainnya sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Baca juga: Benarkah Cebok di Siang Hari Bisa Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan MUI
3. Tidur sebelum shalat IsyaTidur sebelum shalat Isya atau setelah maghrib merupakan kebiasaan yang dilarang oleh Rasulullah SAW.
Pasalnya, tidur pada waktu tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah yang memiliki pahala besar.
Hal itu sebagaimana terdapat di hadits riwayat Bukhari:
"Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya".
Dari hadits ini menunjukkan pentingnya untuk tidak tidur, agar tidak melewatkan pahala ibadah shalat Isya.
4. Tidur terlalu larut malamTidur terlalu larut malam hingga sulit dibangunkan orang lain pada waktu sahur, juga menjadi hal yang dilarang.
Sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat hendak berpuasa, karena terdapat keberkahan di dalamnya.
Jika seseorang tidur larut malam dan melewatkan sahur, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dari makanan sahur tersebut.
Rasulullah SAW tidak suka tidur terlalu larut setelah melaksanakan shalat Isya, sebab beliau ingin shalat malam dan shalat Subuh berjamaah.
Hal tersebut seperti diriwayatkan Bukhari di bawah ini:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya (bergadang)”.
Baca juga: Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Ini Kata MUI
Meskipun tidur saat puasa dianggap sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas lain.
Tidur terus-menerus dapat menyebabkan seseorang menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari ibadah lainnya.
Bahkan, seseorang yang tidur sepanjang hari berpotensi akan meninggalkan shalat wajib lima waktu.
Tidur yang terlalu lama pun juga berdampak bagi kesehatan, yakni kepala akan terasa pusing berlebihan, rasa sakit pada tubuh, hingga risiko stroke.
Baca juga: Sering Tidur Seharian Saat Puasa? Dokter Jelaskan 3 Dampak Buruknya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.