KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan, anak-anak yang sering makan makanan laut seperti ikan akan cenderung bersikap lebih ramah serta peduli kepada teman.
Studi dari Bristol University yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition menyebut anak yang rutin makan makanan laut akan memiliki perilaku sosial lebih baik.
Mereka akan cenderung lebih suka menolong, berbagi barang, dan memperhatikan orang lain, dikutip dari The Guardian, Selasa (11/3/2025).
Temuan tersebut menambah manfaat dari konsumsi makanan laut seperti ikan, yang baik untuk kesehatan fisik anak-anak.
Baca juga: Amankah Makan Ikan Hias? Perhatikan Cirinya
Makan ikan membuat anak memiliki sifat positif
Para peneliti Bristol University di Inggris melakukan studi dengan mengamati data dari Studi Longitudinal Avon tentang Orangtua dan Anak (ALSPAC).
Mereka meneliti hampir 8.300 anak berusia 7 tahun serta lebih dari 6.800 anak berusia 9 tahun. Ini untuk mengamati pengaruh jumlah ikan yang dimakan terhadap keterampilan berpikir dan perilaku anak-anak.
Hasilnya, anak yang tidak mengonsumsi ikan pada usia 7 tahun berisiko 35 persen lebih tinggi memiliki perilaku prososial yang buruk.
Anak yang tidak makan ikan akan berperilaku lebih buruk dibandingkan mereka yang mengonsumsi sedikitnya 190 gram atau sekitar dua porsi ikan setiap minggu.
Anak usia 9 tahun juga berisiko 43 persen memiliki perilaku prososial yang buruk jika tidak makan ikan sama sekali sejak masih berumur 7 tahun.
Bentuk-bentuk perilaku prososial pada anak antara lain membantu orang lain, berbagi mainan, menolong orang terluka, atau menghibur teman yang sedih.
Perilaku-perilaku ini biasanya muncul saat anak berumur setahun dan menjadi lebih kompleks seiring bertambahnya usia.
Perilaku-perilaku prososial ini penting untuk perkembangan pribadi dan memudahkan anak berteman dengan baik dalam kelompok.
Baca juga: Benarkah Ikan Goreng Tidak Boleh Terlalu Sering Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Alasan ikan bikin anak bersifat lebih baik
Dicukil dari Study Finds, Rabu, konsumsi ikan bisa membuat sifat anak menjadi lebih baik akibat nutrisi bergizi di dalam makanan laut tersebut.
Makanan laut kaya vitamin D, yodium, selenium, dan omega-3. Semua nutrisi ini berdampak positif pada perkembangan otak.
Asam lemak omega-3 yang terkonsentrasi di otak akan memengaruhi segala hal mulai dari ekspresi gen, serta pembentuk dan fleksibilitas membran sel.
Yodium pada ikan bantu menghasilkan hormon tiroid yang memengaruhi perkembangan otak. Sementara selenium menghasilkan protein untuk produksi DNA dan sebagai antioksidan.
Kolin dalam makanan laut membantu menghasilkan asetilkolin, yakni zat kimia otak yang terlibat dalam respons rasa sakit dan proses berpikir.
Meski begitu, penelitian ini menemukan asupan makanan laut yang dikaitkan dengan perilaku prososial lebih baik ternyata tidak memengaruhi skor IQ.
Asupan makanan laut ini juga tidak memengaruhi perilaku lain seperti hiperaktif, kesulitan emosional, masalah perilaku, atau masalah teman sebaya lainnya.
Hal ini menunjukkan, makanan laut mungkin memengaruhi perilaku sosial tertentu pada anak tapi tidak berdampak kepada keterampilan berpikir keseluruhan atau area perilaku lainnya.
Sebagai catatan, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara makan ikan dan perilaku anak, bukan membuktikan hubungan sebab dan akibat antara keduanya.
Untuk membuat anak memiliki perilaku prososial lebih baik, orangtua disarankan rutin memberi dua porsi makanan laut setiap minggu ke anak-anaknya.
Orangtua pun disarankan mengolah makanan laut bertekstur lembut untuk melatih anak. Misalnya, ikan kod, nila, tuna, atau salmon yang dimasak menjadi makanan enak.
Para peneliti juga menyoroti paparan merkuri pada makanan laut. Namun, konsumsi ikan dalam jumlah normal diyakini mendatangkan manfaat lebih besar daripada risiko kontaminasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.