KOMPAS.com - Gerhana bulan terjadi pada malam ke-14 Ramadan kemarin, tepatnya pada 14 Maret 2025. Namun, gerhana bulan ini tidak dapat teramati dengan jelas di Indonesia.
Gerhana bulan terjadi ketika posisi bumi berada di antara matahari dan bulan dalam satu garis lurus. Akibatnya, cahaya matahari tidak dapat langsung mencapai bulan.
Bagi umat muslim, fenomena gerhana bulan bukanlah sekadar peristiwa alam yang biasa. Islam.
Gerhana bulan dapat dimaknai momen untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Oleh karena itu, terdapat salat khusuf atau salat gerhana bulan.
Baca juga: BMKG: Daftar Wilayah Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total pada Hari Ini
Salat Khusuf dan tata caranya
Salat gerhana bulan atau yang disebut dengan salat khusuf ini merupakan ibadah yang disunnahkan Rasulullah SAW.
Dikutip dari Antara (14/3/2025), salat ini lebih utama dilaksanakan secara berjamaah sebagai bentuk penghambaan dan pengingat atas kebesaran Allah SWT.
Salat ini dapat dikerjakan dengan bacaan yang dikeraskan (jahr) ataupun sendiri (munfarid).
Salat khusuf memiliki perbedaan dengan salat pada umumnya, khususnya pada jumlah bacaan Al-Fatihah dan ruku’ di setiap rakaatnya.
Baca juga: 3 Fakta Fenomena Gerhana Bulan Total Blood Moon 14 Maret 2025
Berikut tata cara salat khusuf.
- Membaca niat salat gerhana bulan berjamaah atau sendiri
Berjamah:
"Ushalli sunnatal khusuf rakataini imaman/makmuman lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Sendiri:
"Ushalla sunnatal khusufil qamari rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahita'ala."
Artinya: "Saya niat salat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT."
- Takbiratul ihram sebagai awalan salat.
- Membaca doa iftitah, kemudian taawudz.
- Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surah panjang semisal Al-Baqarah dengan suara yang dikeraskan.
- Melakukan ruku’ pertama.
- Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan "Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd."
- Membaca Surah Al-Fatihah dan surah panjang lainnya.
- Melakukan ruku’ kedua.
- I'tidal lagi.
- Sujud pertama, duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.
- Melakukan rakaat kedua dengan tata cara seperti rakaat pertama.
- Tasyahud akhir.
- Salam sebagai akhiran salat.
Baca juga: Ada Gerhana Bulan Sebagian 17 September, Bisa Diamati di Indonesia?
Mengapa kemarin tidak dianjurkan salat khusuf?
Dilansir dari laman Kemenag (14/3/2025), salat khusuf tidak disunnahkan untuk dilakukan karena gerhana bulan tidak terlihat dengan jelas di Indonesia.
Dalam fikih Islam, salat khusuf hanya dilakukan saat gerhana bulan total, yakni ketika gerhana bulan terlihat dengan jelas.
Terdapat tiga jenis gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total, sebagian, dan gerhana bulan penumbra.
Pada 14 Maret lalu, gerhana bulan total terjadi di beberapa wilayah di dunia. Namun, gerhana yang terjadi di Indonesia hanyalah fase penumbra yang mungkin hanya dapat diamati di sebagian Papua, NTT, dan Sulawesi.
Oleh karena itu, salat gerhana bulan atau salat khusuf ini tidak dianjurkan.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, mengimbau agar umat Islam meningkatkan literasi astronomi Islam, khususnya terkait penentuan kalender Hijriah dan fenomena langit seperti gerhana bulan.
Dengan begitu, umat Islam dapat memahami keterkaitan antara ilmu falak dan ibadah. Sehingga, dapat terhindar dari kesalahpahamaan mengenai fenomena langit seperti gerhana bulan kemarin.
Baca juga: Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025, Bisakah Dilihat di Indonesia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.