KOMPAS.com - Nyeri dada dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena masalah pada jantung, paru-paru, atau sistem pencernaan.
Beberapa kondisi penyebabnya tidak berbahaya, sementara yang lain berisiko mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan segera.
Sehingga, jika Anda sering mengalami nyeri dada, penting untuk memeriksakannya ke dokter agar mengetahui secara pasti kondisi yang dialami.
Baca juga: 10 Suplemen untuk Meredakan Nyeri Sendi, Apa Saja?
Berikut beberapa kondisi penyakit yang salah satu gejalanya adalah nyeri dada:
1. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ada penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dan seringkali bersifat reversibel.
Menurut National Kidney Foundation, salah satu gejala ketika Anda mengalami kondisi gagal ginjal akut merasakan tekanan atau nyeri pada dada.
Namun, nyeri dada hanya satu dari sekian banyak gejala gagal ginjal akut, seperti menghasilkan sedikit urine, pembengkakan pada kaki, sulit bernapas, hingga nyeri panggul.
Gejala gagal ginjal akut dapat berbeda-beda, tergantung pada banyak faktor seperti penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan lainnya.
Baca juga: 10 Ciri Anda Mengalami Gagal Ginjal Akut, Salah Satunya Bengkak pada Kaki
2. GERD atau asam lambung
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah bentuk kronis dari asam lambung, yakni kondisi ketika kandungan asam dalam lambung naik hingga ke kerongkongan.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, GERD atau asam lambung kronis menjadi penyebab paling umum dari nyeri dada.
Gejala umum asam lambung biasanya adalah rasa mulas, yakni sensasi “terbakar” di tengah dada, serta rasa asam yang tidak enak di mulut akibat asam lambung.
GERD adalah bentuk kondisi asam lambung yang lebih serius atau parah. Ditandai dengan kondisi asam lambung yang dirasakan terus menerus.
Baca juga: Jika Asam Lambung Naik, Apa yang Harus Dilakukan? Berikut 6 Daftarnya
3. Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah istilah untuk penyakit paru-paru dan saluran napas yang membatasi pernapasan.
Orang dengan PPOK mengalami peradangan dan jaringan parut pada saluran napas, kerusakan pada kantung udara di paru-paru, atau keduanya.
Nyeri dada merupakan gejala PPOK yang relatif umum. Kondisi itu dapat terjadi karena kejang bronkial, masalah pencernaan, emboli paru, batuk, dan lain-lain.
Baca juga: 8 Minuman yang Bisa Membersihkan Paru-paru, Ada Teh dan Air Rebusan Jahe
4. Asma
Asma adalah penyakit paru-paru yang terjadi akibat saluran udara menyempit dan bengkak, serta tersumbat oleh lendir yang berlebihan.
Orang dengan asma biasanya memiliki gejala yang jelas, salah satunya dada terasa sesak, nyeri, atau tertekan.
Tanda dan gejala lainnya bisa menyerupai banyak infeksi pernapasan lain seperti batuk (terutama pada malam hari), sesak napas, dan mengi.
Baca juga: 5 Ciri Penyakit Asma yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
5. Penyakit arteri koroner (CAD)
Penyakit arteri koroner terjadi ketika plak (zat berlemak dan seperti lilin) menumpuk di arteri koroner, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, nyeri dada merupakan gejala penyakit arteri koroner yang paling umum.
Penyakit tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, irama jantung abnormal, atau gagal jantung.
Nyeri dada biasanya memengaruhi bagian tengah atau sisi kiri dada. Gejala lainnya bisa berupa sesak napas dan kelelahan.
Baca juga: Terlalu Sering Rebahan Bisa Sebabkan Jantung Bengkak, Benarkah?
6. Angin duduk
Angina atau yang dikenal juga dengan sebutan “angin duduk” adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung.
Menurut Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) UK, gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa berat. Rasa nyeri dapat menyebar ke lengan, leher, hingga rahang atau punggung.
Namun, beberapa orang juga memiliki gejala lain termasuk sesak napas, merasa sakit (mual), nyeri di dada bagian bawah atau perut, dan merasa sangat lelah.
Kondisi ini memang tidak mengancam nyawa, tapi bisa menjadi tanda peringatan bahwa Anda bisa berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.