KOMPAS.com - Masyarakat telah merencanakan jauh-jauh hari untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025.
Sejumlah pemudik mungkin memilih untuk menggunakan mobil pribadi untuk pulang ke kampung halaman bertemu sanak saudara.
Namun sebelum berangkat mudik, sebaiknya pemudik perlu melakukan sejumlah persiapan mudik terlebih dahulu.
Lantas, apa saja persiapan mudik Lebaran menggunakan mobil pribadi?
Baca juga: Bolehkah Tidak Berpuasa Saat Perjalanan Mudik Lebaran? Ini Penjelasannya
Persiapan mudik Lebaran pakai mobil
Pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady menyampaikan bahwa pemudik perlu memastikan kondisi mobil atau kendaraan pribadinya dalam kondisi prima.
Pemudik sebaiknya membawa mobilnya ke tempat servis untuk memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik saat digunakan mudik nantinya.
“Mobil sudah diservis, (dicek) oli, minyak rem, air radiator, aki, ban, dan lain-lain,” ucap Jayan kepada Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
Oli mesin berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antarkomponen mesin serta melindungi korosi.
Sedangkan minyak rem pada dasarnya berfungsi untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit cakram sesuai tekanan.
Selanjutnya, air radiator berperan dalam menjaga suhu mesin mobil tetap stabil dan mencegah overheat.
Aki atau akumulator, memiliki fungsi utama sebagai sumber daya listrik untuk menghidupkan mesin dan sistem kelistrikan kendaraan.
“Apabila mobil tidak diservis, bakal berisiko mogok,” kata Jayan.
Baca juga: 6 Cara Cari Rest Area Terdekat lewat HP Saat Mudik Lebaran 2025
Pemudik juga perlu memastikan bahwa tekanan angin serta alur atau kembangan ban mobil dalam kondisi masih bagus.
Jayan mengungkapkan, AC atau pendingin dalam mobil juga perlu dipastikan berfungsi dengan baik, sehingga kenyamanan pemudik bisa terjaga.
“Lampu serta wiper dan airnya dicek,” tuturnya.
Bila sudah dipastikan mobil berfungsi dengan baik, pemudik bisa menyiapkan beberapa alat untuk dibawa.
Pemudik perlu membawa dongkrak, ban cadangan, kunci-kunci ban, dan senter sebagai bentuk persiapan apabila mobil mengalami kendala di tengah jalan.
Tak hanya itu, pemudik sebaiknya merencanakan rute perjalanan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
“Pastikan memegang prinsip keselamatan, keamanan, dan kenyamanan berkendara serta juga untuk penumpang,” ungkap Jayan.
Baca juga: Daftar Lengkap Tarif Tol Trans Jawa Periode Lebaran 2025
Kapan sebaiknya beristirahat saat mudik?
Jayan menilai bahwa bukan mesin mobil yang perlu diistirahatkan, melainkan sopirnya.
“Mesin sih enggak perlu diistirahatkan, yang perlu sopirnya. (Setiap) empat jam sekali, sebaiknya minimal berhenti istirahat 20-30 menit,” katanya.
Menurut dia, pemudik sebaiknya tidak tidur di dalam mobil dalam kondisi mesin dan AC-nya menyala.
Jayan menilai, terdapat setidaknya dua bahaya yang mengintai apabila tidur dengan kondisi mesin mobil dan AC menyala.
Bahaya pertama, yakni adanya kebocoran gas buang mesin dan pada gilirannya masuk ke dalam kabin mobil.
Hal tersebut terjadi karena ada seal mobil yang bocor. Artinya, gas dari luar, bisa masuk ke dalam mobil.
“Karena gas buang itu berbau dan khas baunya, sehingga ketika sudah bau gas buang di dalam kabin, mestinya orang akan sadar akan bau aneh di dalam kabin,” ucap Jayan.
Bahaya kedua, terjadinya kebocoran freon di dalam kabin mobil. Kebocoran ini terjadi di pipa serta evaporator di dalam mobil.
Sebenarnya, freon tersebut tidak beracun. Namun bila kebocorannya terjadi di tempat tertutup, maka kandungan oksigen di dalam mobil akan menghilang dan membuat orang lemas perlahan.
“Selanjutnya, freon yang masuk ke dalam pernapasan akan menghalangi bertemunya oksigen dengan sel-sel darah dalam tubuh,” ujar Jayan.
Baca juga: Amankah Motor Tak Dipanaskan Selama Ditinggal Mudik Lebaran? Ini Saran Pakar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.