Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi Dibanding-bandingkan Saat Lebaran Menurut Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/Fauxels
Ilustrasi mengobrol saat lebaran
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Momen kumpul bersama keluarga besar saat lebaran seringkali menjadi momok yang menyeramkan bagi sebagian orang karena meyakini akan "dibanding-bandingkan" dengan keluarga. 

Pada saat momen silaturahmi lebaran, keluarga besar yang sudah lama tidak jumpa biasanya akan menanyakan kabar hingga membandingkan-bandingkan kita dengan saudara lain yang memiliki umur sepantaran.

Hal-hal yang menjadi objek perbandingan pun bermacam-macam, seperti terkait pekerjaan, IPK, berat badan, hingga pasangan.

Momen inilah yang membuat sebagian orang tidak nyaman dan menjadi takut sebelum hari raya tiba, seperti yang dilansir dari akun @mv**** di X pada Selasa (18/3/2025).

"Deg-degan banget bentar lagi lebaran, takut sakit hati dan tersinggung sama pertanyaan dan dibandingin sama pencapaian orang-orang." tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Postingan tersebut mendapat tanggapan dari orang-orang yang relate dengan kondisi tersebut.

Lantas, mengapa keluarga suka membanding-bandingkan dan bagaimana tips mengatasi kondisi "dibanding-bandingkan" saat lebaran?

Baca juga: Mudik Lebaran ke Solo? Berikut 4 Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi

Mengapa keluarga suka membanding-bandingkan saat lebaran?

Psikolog Klinis Dewasa Ohana Space, Rafika Syaiful, M.Psi, Psikolog, menjelaskan mengenai perasaan tersinggung yang muncul karena situasi dibanding-bandingkan saat lebaran.

Menurut Rafika, perasaan tersinggung ketika dibanding-bandingkan dapat muncul ketika seseorang salah menerima maksud bercanda dari orang lain.

"Kalau ada yang merasa tersinggung, mungkin cara bercandanya kurang pas atau ada maksud yang salah tangkap. Bisa jadi niatnya ingin akrab, tapi malah kesannya jadi menyinggung," terang Rafika saat dihubungi Kompas.com (25/3/2025).

Alasan kedua adalah karena faktor pengetahuan yang sempit dari keluarga.

"Bisa jadi juga karena lingkungan keluarga lain yang cukup sempit lingkupnya sehingga pertanyaan yang muncul hanya berkaitan tentang isu tertentu," tambahnya.

Rafika menjelaskan arti dari "lingkup cukup sempit" yang dimaksudkan adalah kurangnya kegiatan dalam keluarga tersebut serta tidak cukup update dengan pengetahuan dan lingkungan sehingga memiliki pola pikir yang terbatas. 

Pola pikir yang terbatas menciptakan obrolan atau basa-basi yang hanya membanding-bandingkan saja.

Baca juga: Daftar 36 Nomor Telepon Darurat Penting Saat Mudik Lebaran

Tips menghadapi situasi dibanding-bandingkan saat lebaran

Rafika memberikan tips-tips menghadapi situasi dibanding-bandingkan saat lebaran lebih lanjut.

"Menghadapi pertanyaan dari keluarga yang menyinggung bisa jadi tantangan, terutama jika niat mereka sebenarnya tidak buruk." ujarnya.

Berikut tips-tips cara mengatasinya:

  • Mencoba memahami niat keluarga

Terkadang, keluarga bertanya dengan niat peduli walaupun dengan cara yang kurang nyaman.

Oleh karena itu, cobalah untuk berbesar hati dan melihat dari sudut pandang keluarga.

  • Menjawab dengan santai atau humor

Beberapa pertanyaan yang muncul saat lebaran adalah pertanyaan yang menyebalkan seperti "kapan nikah?", atau dibandingkan dengan orang lain dengan "kapan nyusul si X nikah?"

Pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan candaan seperti, "nunggu undangan dari kalian dulu!" atau "cariin dong, om dan tante!"

  • Mengalihkan pembicaraan

Terkadang, kita dibanding-bandingkan dengan seseorang dan tidak ingin meresponsnya sama sekali.

Jika tidak ingin menjawab, Rafika menyarankan untuk langsung mengalihkan topik. Misalnya dengan bertanya balik tentang sesuatu yang mereka suka agar obrolan tidak menjadi canggung.

  • Menetapkan batasan

Apabila situasi membanding-bandingkan terus berulang dan mengganggu, maka jawablah dengan tegas sekaligus sopan.

Contoh jawaban yang bisa dikatakan yaitu, "aku kurang nyaman bahas ini, boleh kita ngobrolin yang lain?"

  • Melatih diri untuk tidak mudah terpancing

Terkadang, rasa tersinggung muncul dari respons diri sendiri terhadap situasi, bukan karena tindakan membanding-bandingkan atau pertanyaan dari orang lain yang menyebalkan.

Oleh karena itu, Rafika juga menyarankan untuk mencoba lebih rileks dan melatih diri untuk tidak terlalu terbawa perasaan.

Namun, jika pertanyaannya sudah keterlaluan atau menyakitkan, wajar untuk menegur dengan baik agar keluarga memahami batasan.

Baca juga: Link Pantauan Arus Mudik Lebaran 25 Maret 2025, Waspadai Titik Kemacetan

Tips menghadapi deg-degan sebelum lebaran

Terbayang-bayang momen dibanding-bandingkan saat lebaran tentunya membuat sebagian orang takut dan merasa tidak nyaman.

Untuk mengatasi hal ini, Rafika menyarankan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan.

"Mengatasi deg-degan bisa dicoba dengan breathing exercise sesering mungkin," ujarnya.

Selain itu, Rafika menyarankan untuk mencari udara segar setiap beberapa jam sekali dan juga menyendiri untuk mengatur rasa cemas yang seringkali muncul.

Dengan memberikan jeda, tubuh menjadi lebih rileks dalam mengatur pikiran.

Tips terakhir adalah Rafika mengingatkan untuk kembali memaknai momen Hari Raya.

"Ingat kembali tujuan dan manfaat silahturahmi. Dengan  begitu, kita merasa itu hal yang baik untuk kita lakukan" katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi