ilustrasKOMPAS.com - Kolesterol tinggi adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat diderita oleh semua orang, baik laki-laki atau wanita.
Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika kadar kolesterol total di dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal.
Jika tidak diatasi atau diturunkan, kolesterol tinggi dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti stroke dan penyakit jantung.
Untuk menurunkan kolesterol tinggi, semua orang harus mengubah pola hidup yang dijalaninya.
Beberapa penelitian juga menyebut, sebagian bahan makanan bisa dikonsumsi untuk membantu menurunkan kolesterol tinggi.
Baca juga: Beda dengan Laki-laki, Berapa Kadar Kolesterol Normal Perempuan?
Keju untuk menurunkan kolesterol tinggi pada wanita
Sebuah penelitian dari tim peneliti University College Dublin, Irlandia menemukan bahwa makan keju dapat menurunkan kolesterol tinggi.
Efek penurun kolesterol dan manfaatnya untuk kesehatan jantung ini lebih besar dirasakan oleh wanita dibandingkan pria.
“Makan keju baik untuk kesehatan jantung Anda, terutama jika Anda seorang wanita,” tulis tim peneliti, dikutip dari Irish Mirror (26/3/2025).
Seorang juru bicara tim peneliti mengatakan, para peneliti melakukan pengujian terhadap pria dan wanita.
Mereka melakukan perbandingan dampak penurunan kolesterol tersebut antara makan keju cheddar dan mentega.
“Pada pria, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam cara mereka merespons konsumsi keju atau mentega,” ucapnya.
Menurut para peneliti, penurunan kolesterol yang terjadi dari pria yang konsumsi keju dan mentega, sama besarnya.
Baca juga: 8 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dirasakan di Kaki Saat Malam Hari, Apa Saja?
Juru bicara mengungkapkan, justru terdapat perbedaan yang signifikan pada wanita, dengan kolesterol yang jauh lebih rendah setelah konsumsi keju dibandingkan dengan mentega
“Para peneliti percaya bahwa hal ini mengindikasikan bahwa wanita lebih sensitif terhadap 'efek matriks susu',” ujarnya.
Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan bagaimana makanan olahan susu seperti keju, struktur kompleks protein, lemak, dan elemen nutrisi lainnya berinteraksi dalam tubuh manusia.
Para peneliti University College Dublin menilai bahwa efek dari matriks susu ini bervariasi menurut jenis kelamin.
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di kalangan wanita di Irlandia. Tetapi pria memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi tersebut.
“Produk susu seperti susu, yogurt, dan keju diketahui berperan penting dalam kesehatan karena nutrisi yang dikandungnya,” tutur sang juru bicara.
Baca juga: 5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?
Keju tidak meningkatkan kolesterol jahat
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi keju dalam jumlah moderat dapat memiliki efek positif terhadap profil kolesterol.
Menurut peneliti, makan keju secara teratur dalam jumlah yang tepat tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan justru bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Salah satu alasannya adalah karena keju mengandung asam lemak tertentu yang bisa memberikan manfaat pada metabolisme lipid tubuh.
Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini bergantung pada jenis dan jumlah keju yang dikonsumsi.
Keju yang tinggi lemak jenuh mungkin tetap memiliki dampak negatif terhadap jantung jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Oleh karena itu, meskipun ada potensi manfaat, konsumsinya tetap harus dalam batas yang wajar, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit jantung.
Lihat Foto
Ilustrasi keju cheddar. Konsumsi keju cheddar dapat menjadi salah satu cara menurunkan kolesterol tinggi.
Mungkin berperan dalam nutrisi yang dipersonalisasi
Salah satu rekan tim peneliti, Martina Rooney menjelaskan, studi itu mungkin berperan dalam nutrisi yang dipersonalisasi.
Contohnya, seperti pada panduan khusus wanita untuk kesehatan jantung serta pengobatan penyakit jantung.
“Sederhananya, wanita tampaknya merespons keju lebih baik dibandingkan dengan lemak dalam makanan olahan susu lainnya dan ini penting,” terangnya, dilansir dari Irish Farmers Journal (25/3/2024).
“Peningkatan pemahaman tentang perbedaan jenis kelamin dalam merespons pola makan akan membantu menyediakan nutrisi yang lebih disesuaikan dan dipersonalisasi bagi mereka yang berisiko terkena penyakit jantung, sehingga dapat meningkatkan manajemen kesehatan jantung melalui modifikasi gaya hidup,” imbuhnya.
Baca juga: Kombinasi 2 Suplemen Ini Bisa Turunkan Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi secara Bersamaan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.