KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia mulai mengalami gangguan kesehatan karena musim pancaroba.
Masyarakat banyak yang mengeluhkan terkena gangguan kesehatan mulai dari flu, radang, hingga demam.
Akun media sosial X, @IndoPopB*** membagikan sebuah citra satelit BMKG mengenai sebaran cuaca yang tidak stabil.
"The pancaroba season has started, BMKG reports," tulisnya.
Unggahan yang menuai lebih dari 500 ribu tayangan tersebut banyak direspons oleh warganet yang mengaku turut merasakan cuaca tidak stabil dan mulai terganggu kesehatannya.
"Flu, batuk, radang, greges, dan demam era," tulis akun @Oryzabel***.
"Udah tumbang duluan, buat kalian tetap jaga kesehatan. Kurangin gorengan dan es," tulis @Amsy***.
Lantas, benarkah sudah masuk pancaroba? Dan mengapa banyak orang sakit saat pancaroba?
Baca juga: Masuk Musim Pancaroba, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini
Periode musim pancaroba
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi Indonesia mengalami peralihan musim secara bertahap pada April hingga Juni 2025.
Pada periode itu, wilayah Indonesia akan memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Peralihan musim tersebut dikenal dengan istilah musim pancaroba.
Selain berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, musim pancaroba ditandai dengan perubahan cuaca harian yang relatif cepat dan tidak stabil.
“Seringkali pagi hari terasa panas terik, namun tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Kondisi cuaca yang tidak menentu ini berpotensi mengganggu aktivitas dan keselamatan masyarakat.
Baca juga: Terjadi Saat Pancaroba, Ini Penyebab dan Tanda-tanda Akan Turun Hujan Es
Mengapa banyak orang sakit saat pancaroba?
Perubahan cuaca yang ekstrem dan tak menentu seperti dari panas ke hujan dan sebaliknya, memaksa tubuh seseorang untuk beradaptasi.
Jika daya tahan tubuh seseorang sedang menurun, maka mereka menjadi lebih rentan terkena penyakit.
"Virus dan bakteri juga lebih mudah berkembang di lingkungan yang lembap dan tidak stabil. Itulah mengapa banyak orang mengalami flu, batuk, demam, atau gangguan pernapasan saat pancaroba," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Diprediksi Lebih Singkat, Musim Kemarau 2025 sampai Bulan Apa?
Penyakit yang rawan datang saat pencaroba
Secara detail, Dessy memaparkan sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim pancaroba, di antaranya:
Flu dan pilekGejala: hidung tersumbat, bersin, demam ringan, sakit kepala.
Penyebab: virus influenza yang menyebar dengan mudah di udara lembap.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)Gejala: batuk, demam, nyeri tenggorokan, sesak napas.
Faktor pemicu: Perubahan cuaca mendadak dan polusi udara.
Demam Berdarah Dengue (DBD)Gejala: demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, ruam kulit.
Penyebab: gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air hujan.
Diare dan masalah pencernaanPenyebab: konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi bakteri akibat kelembapan tinggi.
Alergi dan asmaPemicu: debu, perubahan suhu, dan serbuk sari yang meningkat saat pancaroba.
Penyakit kulitPemicu: perubahan suhu dan kelembapan.
Baca juga: Waspadai Lonjakan Kasus DBD Saat Pancaroba, Ini Kata Kemenkes
Bagaimana cara menjaga kesehatan saat musim pancaroba?
Meski saat musim pancaroba tubuh menjadi rentan terhadap penyakit, Dessy menyarankan melakukan hal-hal berikut ini yang dapat menjaga kesehatan tubuh saat musim pancaroba:
- Menjaga pola makan sehat dan bergizi dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
- Memenuhi kebutuhan air putih untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Berolahraga secara teratur, cukup istirahat, dan menghindari stres.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memakai pakaian yang sesuai dengan cuaca agar tubuh tidak mudah kedinginan atau kepanasan.
- Jika perlu, konsumsi suplemen atau vitamin tambahan untuk membantu menjaga imunitas.
Itulah daftar penyakit yang sering muncul saat musim pancaroba yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Dengan menjaga pola makan dan pola hidup sehat, setiap orang dapat menjaga imunitasnya sehingga terhindar dari segala bentuk gangguan kesehatan saat musim pancaroba.
Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S Saat Musim Pancaroba, Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.