Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pesawat Iran Air 655, Ditembak Rudal AS dan Hancur di Angkasa, 290 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Ilustrasi pesawat Iran Air 655.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Pesawat Iran Air 655 ditembak oleh kapal penjelajah Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Vincennes dan hancur di udara pada 3 Juli 1988.

Penerbangan rute Teheran-Dubai itu ditembak jatuh di atas Selat Hormuz, perbatasan Oman dan Iran.

Saat itu, Iran Air 655 yang berada di wilayah udara Iran telah keliru diidentifikasi sebagai jet tempur oleh USS Vincennes.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 290 orang termasuk kru di dalam pesawat dinyatakan meninggal dunia.

Lantas, bagaimana insiden itu bisa terjadi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Germanwings 9525, Kopilot Tabrakkan Pesawat ke Lereng Alpen akibat Depresi

Kronologi kejadian

Insiden ini bermula ketika Iran Air 655 lepas landas dari Bandara Internasional Mehrabad Teheran, Iran.

Dilansir dari Simple Flying, pesawat tersebut memiliki pemberhentian terjadwal di Bandara Internasional Bandar Abbas, Iran.

Saat itu, pesawat mendarat di Bandar Abbas sekitar pukul 08.40 waktu setempat dan kembali lepas landas pada pukul 10.17.

Pesawat tujuan Dubai, Uni Emirat Arab ini membawa total 290 orang, terdiri dari 274 penumpang dan 16 awak.

Baca juga: Kisah Penerbangan Air France 447, Terjun Bebas ke Samudra Atlantik Tewaskan 228 Orang

Iran Air 655 berangkat dengan arah 210 derajat ke arah landasan pacu bandara. Dengan penerbangan yang dijadwalkan hanya memakan waktu 28 menit, kontrol lalu lintas udara menginstruksikan pesawat untuk naik ke ketinggian jelajah 14.000 kaki.

Pesawat tersebut diizinkan untuk terbang ke Dubai melalui koridor udara yang dikenal sebagai A59 dengan memiliki lebar sekitar 20 mil (32 km).

Namun, hanya tujuh menit setelah meninggalkan Bandar Abbas atau pada pukul 10.24 setelah naik ke ketinggian 12.000 kaki, Iran Air 655 dihantam rudal AS.

Rudal tersebut adalah salah satu dari dua rudal yang ditembakkan ke arah pesawat oleh USS Vincennes.

Kekuatan hantaman rudal menyebabkan pesawat Iran Air 655 hancur di udara, dengan puing-puing jatuh ke laut.

Baca juga: Kisah Trans World Airlines 800, Pesawat Tiba-tiba Meledak di Udara, 230 Orang Meninggal Dunia

Alasan USS Vincennes keliru identifikasi Iran Air 655

Pada Juli 1988, Iran dan Irak berada di tengah-tengah perang yang mencakup serangan terhadap kapal tanker minyak masing-masing di Teluk Persia.

Dilansir dari Britannica, AS adalah salah satu dari beberapa negara yang memiliki kapal perang di daerah konflik itu untuk mengamankan jalur pengangkutan minyak.

Saat itu, setiap kapal perang AS juga mempunyai wewenang yang memungkinkan untuk mengambil tindakan sendiri sebagai pertahanan.

Pada hari itu, USS Vincennes yang berada di bawah komando Kapten William C Rogers III terlibat dalam beberapa pertempuran kecil dengan kapal-kapal Iran.

Baca juga: Kisah China Airlines 611, Pesawat Pecah di Angkasa, Seluruh Penumpang dan Awak Jatuh di Perairan

Berbagai laporan menyebutkan, Rogers yang memiliki reputasi agresivitasnya, mengabaikan perintah untuk mengubah arah dan malah terus mengejar kapal-kapal perang musuh.

Ketika Iran Air 655 lepas landas dari Bandar Abbas, pesawat itu terlacak dalam radar USS Vincennes. Saat itu, Bandar Abbas digunakan oleh pesawat komersial dan militer.

Selama beberapa menit berikutnya, terjadi kebingungan di dalam USS Vincennes mengenai identitas pesawat tersebut.

Pada akhirnya, ditentukan bahwa Iran Air 655 justru diidentifikasi sebagai jet tempur F-14 yang memiliki ukuran lebih kecil.

Setelah beberapa kali peringatan tidak diindahkan, kapal perang AS itu menembakkan dua rudal hingga menghancurkan pesawat.

Baca juga: Kisah Pembajakan Ethiopian Airlines 961, Mendarat karena Kehabisan BBM

Laporan investigasi Amerika Serikat

Segera setelah kejadian tersebut, para pejabat AS melaporkan bahwa sebuah pesawat Iran telah turun dengan cepat.

Selain itu, dinyatakan bahwa penerbangan Iran Air 655 tidak berada dalam rute normalnya.

Namun, sebuah laporan Angkatan Laut AS pada 28 Juli 1988 dan disunting pada 19 Agustus 1988 membantah klaim-klaim ini.

Laporan itu menyimpulkan bahwa pesawat Iran sebenarnya naik dalam rute udara yang telah ditetapkan.

Pesawat tersebut juga dilaporkan melaju dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada laporan dari USS Vincennes.

Baca juga: Kisah Helios Airways 522, Terbang Tanpa Pilot, Jatuh di Athena Tewaskan 121 Orang

Selain itu, kegagalan pesawat Iran Air 655 untuk berkomunikasi dengan USS Vincennes juga dibantah.

Dalam kontak dengan dua menara pengawas udara, sang pilot kemungkinan besar tidak memeriksa saluran marabahaya udara internasional.

Pada akhirnya, para pejabat AS menyimpulkan bahwa ini adalah kecelakaan yang tragis dan patut disesalkan.

Namun, para pejabat AS juga mengeklaim bahwa agresi Iran memainkan peran kunci dalam insiden tersebut.

Pada 1990, Angkatan Laut AS secara khusus menganugerahi Rogers dengan penghargaan Legion of Merit atas jasa-jasanya yang luar biasa selama operasi di Teluk Persia.

Baca juga: Kisah Penerbangan Japan Airlines 123, Ekor Pesawat Hancur di Udara Berujung Petaka

Tanggapan Iran

Sementara itu, Iran berargumen Vincennes tidak memiliki hak untuk menembak apa pun di wilayah udaranya yang tidak sesuai dengan profil serangan, apa pun jenis pesawatnya.

Mereka juga menolak alasan bahwa penembakan tersebut adalah kasus kesalahan identitas.

Sebaliknya, Iran menganggap serangan itu disengaja dan melanggar hukum, bahkan sampai menyatakan kelalaian yang terjadi merupakan sebuah kejahatan.

Pemerintah AS tidak pernah secara resmi meminta maaf, tetapi memberi ganti rugi kepada keluarga korban sebesar 61,8 juta dollar AS.

Baca juga: Kisah Penerbangan Aloha Airlines 243, Atap Pesawat Robek di Udara, 1 Pramugari Terlempar ke Angkasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi