Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Jual Produk "Made In China" di Tengah Perang Dagang

Baca di App
Lihat Foto
AFP/JIM WATSON
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara kepada awak media setelah menandatangani perintah eksekutif di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, 25 Februari 2025.
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah menjadi pembicaraan publik karena produk-produk di toko suvenirnya berasal dari China. 

Seperti diketahui, AS tengah terlibat perang dagang dengan China. Dalam penerapan kebijakannya, Trump terus menaikkan tarif impor dari Negeri Tirai Bambu karena Xi Jinping enggan tunduk pada peraturan tersebut. 

Bahkan, Gedung Putih mengisyaratkan bahwa tarif impor China bisa menyentuh angka 245 persen.

Baca juga: Kebijakan Tarif Trump ke China Naik Jadi 245 Persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembicaraan mengenai barang-barang di toko suvenir Trump Hotel bermula dari unggahan warganet di X dan TikTok. 

Dalam video-video yang beredar, terungkap bahwa barang dengan label "Trump" diberi keterangan buatan China, Bangladesh, Vietnam, dan Pakistan. 

Hal ini menjadi perhatian warganet karena Trump tengah menggalakkan "America First" dengan kebijakan tarif impor untuk semua negara. 

Selain itu, orang nomor satu di AS tersebut juga kerap menyampaikan pesan politik untuk mendukung manufaktur dalam negeri.

Melihat lebih dekat barang-barang di toko suvenir Trump

Dalam video unggahan akun X @think*****da, toko suvenir yang terletak di Trump International Hotel di Washington, D.C. rupanya menjual barang-barang yang bukan berasal dari manufaktur AS. 

"Ini adalah toko Trump di dalam Trump Hotel, pertanyaanku adalah berapa banyak barang-barang di sini yang buatan Amerika?" ucap pembuat video. 

Ketika dicek ulang, beberapa produk seperti bomber jacket, tumbler, dan topi merupakan barang buatan China. Sedangkan barang seperti topi buatan Bangladesh dan topi golf adalah buatan Vietnam. 

Pembuat video pun menyoroti peletakkan stiker harga pada tumbler-tumbler itu menutupi label "made in China". 

Selain itu, sebuah video unggahan akun TikTok @story*****ss, juga melakukan inspeksi terkait barang-barang yang dijual di toko suvenir tersebut. 

Pemilik video itu menunjukkan beberapa barang seperti kaus kaki, figur Trump, hingga topi berlabel "Make America Great Again" juga punya keterangan "made in China". 

Baca juga: Bukan 145 Persen, Ini Tarif Impor yang Ditetapkan Trump untuk Smartphone dari China

Bukan pertama kalinya produk buatan China di toko Trump jadi perbincangan

Sebelum ini, Trump juga pernah menjadi sorotan karena menjual produk impor dari China pada 2015 lalu. 

Dilansir dari ABC News, Kamis (18/6/2015), Trump terungkap menjual barang-barang dari Negeri Tirai Bambu setelah kampanye perdananya untuk mencalonkan presiden 2016.

Toko suvenir di Trump Tower Fifth Avenue, New York seperti boneka hingga kaus memiliki keterangan "made in China" pada labelnya. 

Dalam kampanye kala itu, Trump mengecam China dan menuduh negara tersebut membuat orang Amerika kehilangan pekerjaan. 

Baca juga: Trump Tarik Visa Mahasiswa Asing dan Setop Dana Kampus yang Biarkan Demo Pro-Palestina

"Mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan, karena tidak ada pekerjaan, karena China memiliki pekerjaan kita dan Meksiko memiliki pekerjaan kita," ujar Trump kala itu. 

Selain itu, Trump berjanji akan menjadi presiden terbaik dengan memberikan kembali pekerjaan "dari China, Meksiko, Jepang dan banyak tempat" untuk orang Amerika. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi