KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan memberikan penghargaan kepada tiga warga negara Indonesia (WNI) atas aksi heroiknya menyelamatkan lansia yang terjebak kebakaran di Yeongdeok-gun, Gyeongbuk, Korea Selatan.
Penghargaan itu diberikan kepada Sugianto (31), Dipio Leo (24), dan Saputra Biki Septa Eka (24) yang berprofesi sebagai nelayan pada Jumat (18/4/2025).
Dikutip dari Naver, ketiga WNI itu juga menerima visa tempat tinggal kontributor khusus (F-2) dari Kementerian Kehakiman Korea Selatan.
Saat ini, mereka tinggal di Korea Selatan dengan visa untuk nelayan di bawah sistem izin kerja.
Berbeda dengan visa untuk nelayan, visa F-2 membuat penerimanya bisa tinggal dalam jangka waktu yang panjang di Korea Selatan dan memungkinkan penerimanya untuk mengundang keluarga ke sana.
Baca juga: Indonesia Masuk 3 Besar Tim Paling Produktif di Piala Asia U17, Bersaing dengan Jepang-Korsel
Pemerintah Korea Selatan beri apresiasi
Saat pemberian penghargaan, Menteri Kehakiman Park Sung-jae menyampaikan apresiasi kepada 3 WNI yang berhasil menyelamatkan lansia di tengah kebakaran hutan di Yeongdeok-gun, Gyeongbuk, Korea Selatan.
"Tindakan berani ketiga orang ini telah menyelamatkan banyak nyawa dan tindakan mereka sangat menyentuh hati masyarakat, serta membawa penghiburan besar selama masa sulit bencana nasional yang disebabkan oleh kebakaran hutan," kata Park Sung-jae, masih dari sumber yang sama.
Dia mengatakan, pemerintah secara aktif mendukung ketiga WNI tersebut agar dapat hidup dengan layak dan stabil di Korea Selatan.
Di sisi lain, salah satu penerima penghargaan, Sugianto mengaku sudah menganggap masyarakat Korea Selatan seperti keluarganya sendiri. Hal itulah yang mendorongnya untuk menyelamatkan lansia yang terjebak kebakaran hutan.
"Para tetua di lingkungan ini sudah seperti keluarga saya. Saya melakukan apa yang harus saya lakukan," kata dia.
Pria itu memiliki mimpi ingin menjadi kapten dan sukses sebagai nelayan di Korea Selatan.
Baca juga: Media Korsel Puji Kemampuan Megawati meski Tak Lanjut Bela Red Sparks
WNI gendong lansia untuk selamatkan diri
Aksi heroik dilakukan 3 WNi di tengah kebakaran hutan yang terjadi di Yeongdeok-gun, Gyeongbuk, Korea Selatan pada 25 Maret 2025.
Dikutip dari Chosun, Sugianto bersama kepala desa nelayan, Yoo Myeong-shin berlarian untuk menyelamatkan puluhan penduduk desa.
Keduanya berlari dari rumah ke rumah penduduk pada pukul 23.00 waktu setempat untuk memberitahu telah terjadi kebakaran. Api melahap hutan dengan cepat akibat terbawa oleh angin.
"Nek, ada kebakaran di gunung. Kita harus segera mengungsi," teriak Sugianto.
Dia bersama dengan kepala desa nelayan menggendong lansia dan berlari ke pemecah gelombang di depan desa, sekitar 300 meter jauhnya.
Desa tersebut terletak di lereng pantai dengan rumah-rumah berkelompok. Hal ini menyulitkan para lansia untuk bergegas mengungsi.
"Jika Tuan Sugianto tidak ada di sana, kami semua pasti sudah mati," kata seorang warga berusia 90 tahun.
Baca juga: Aksi Heroik Berakhir Tragis, Pemilik Suaka Tewas Saat Berupaya Selamatkan 300 Kucing dalam Kebakaran
Lansia itu mengaku sedang tertidur pulas saat insiden terjadi. Namun, dia tiba-tiba terbangun setelah mendengar teriakan Sugianto.
"Saya melihat keluar dan melihat Sugianto di sana. Saya berhasil melarikan diri dari rumah dengan menggendongnya," tutur lansia tersebut.
Menurut pengakuan Sugianto, dia tidak betul-betul ingat berapa kali dirinya berlarian dengan kepala desa nelayan ini.
Dia hanya ingat menggendong beberapa nenek yang terbangun saat api mulai melahap hutan.
"Saya menggendong nenek-nenek yang terbangun karena suara 'cepat, cepat' dan turun bukit, tetapi saya takut ketika melihat api tepat di depan toko," ungkapnya.
Berkat aksinya itu, sekitar 60 orang yang tinggal di Gyeongbuk berhasil selamat dan mengungsi ke pemecah gelombang.
"Jika bukan karena Sugianto dan kepala desa nelayan, kami pasti dalam masalah besar. Kami berharap dapat terus bekerja dan hidup dengan pemuda yang luar biasa dan dapat dipercaya seperti dia," kata warga desa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.