Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal LG Batal Investasi di Indonesia, Singgung Kondisi Pasar

Baca di App
Lihat Foto
LG Energy Solution.
LG Energy Solution.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Konsorsium Korea Selatan (Korsel) yang dipimpin oleh LG Energy Solution membatalkan rencana berinvestasi dalam proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Sebelumnya, perusahaan teknologi asal Negeri Ginseng tersebut berkomitmen menanam investasi sebesar 7,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 129,8 triliun (kisaran kurs Rp 16.862).

Batalnya LG investasi di Indonesia langsung direspons oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno.

Baca juga: Ramai Diburu Pasca-Lebaran, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Investasi Emas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tri mengatakan, LG dan mitra-mitra lain yang tergabung dalam konsorsium tidak tepat waktu untuk merampungkan target yang diberikan pemerintah Indonesia.

Menurutnya, proyek investasi yang dipimpin LG di Indonesia tidak bekmbang selama bertahun-tahun.

“Dia (LG) sebetulnya niat enggak sih mau investasi di sini. Kalau misalnya dia enggak niat, ya sudaj. Ya memang dari awal enggak ada niat berarti,” kata Tri di Kementerian ESDM, Jakarta dikutip dari Kompas.com, Senin (21/4/2025).

Lalu, apa kata media asing soal batalnya LG investasi di Indonesia?

Baca juga: Saham Vs Emas, Mana Investasi yang Lebih Baik Saat Ini?

1. Yonhap

Merujuk laporan kantor berita Korsel, Yonhap, kabar LG hengkang dari Indonesia mengenai proyek baterai EV diungkapkan oleh sumber internal perusahaan.

Selain LG, konsosium juga beranggotakan LG Chem, LX International Corp, dan beberapa mitra lainnya.

Perusahaan-perusahaan tersebut sebenarnya telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan badan usaha milik negara (BUMN) untuk membangun mata rantai secara menyeluruh untuk baterai EV.

Baca juga: Premanisme Ormas di Indonesia Disebut Lebih Parah dari Vietnam hingga Ganggu Investasi

“Prakarsa tersebut berupaya mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katoda, dan pembuatan sel baterai,” tulis Yonhap, Jumat (18/4/2025).

Namun, LG dan perusahaan lainnya batal berinvestasi setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.

Penyebabnya adalah pergeseran dalam lanskap industri, khususnya jurang EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau dataran tinggi dalam permintaan EV global.

Baca juga: Mengenal Istilah Trading Halt, Suspend, dan Auto Reject dalam Investasi Saham

2. The Star

Media asal Malaysia, The Star, juga menyoroti LG hengkang dari Indonesia mengenai proyek baterai EV.

Media tersebut menuliskan, LG menarik diri dari proyek senilai Rp 129,8 triliun untuk mengembangkan pembuatan baterai listrik di Indonesia.

Pembatalan investasi dilakukan LG setelah kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada akhir 2020.

Pada saat itu, pemerintah Indonesia dan LG kesepakatan kedua belah pihak mencakup investasi di seluruh rantai apsok baterai EV negara ini.

Baca juga: Profil Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang Disebut Bakal Jadi CEO Danantara

“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah sepakat untuk secara resmi menarik diri dari proyek Grand Package Indonesia,” tulis LG dalam pernyataannya dikutip oleh The Star, Senin (21/4/2025).

“Namun, kami akan terus menjajaki berbagai peluang kerja sama dengan pemerintah Indonesia, dengan fokus pada usaha patungan baterai Indonesia, HLI Green Power,” tmabah perusahaan tersebut.

Untuk diketahui, HLI Green Power, perusahaan patungan yang dipimpin oleh LGES dan Hyundai Motor Group, tahun lalu telah meresmikan pabrik produksi sel baterai pertama di Indonesia.

Kapasitas tahunan pabrik tersebut mencapai 10 gigawat/jam.

Di sisi lain, HLI Green Power juga berencana untuk memperluas kapasitas pada tahap investasi kedua.

Baca juga: Melihat Kembali Skandal 1MBD, Megakorupsi Dana Investasi yang Menyeret Mantan PM Malaysia

3. Business Times

Kabar batalnya LG investasi di Indonesia juga menjadi perhatian salah satu media Singapura, Business Times.

Dalam pemberitaannya, Senin (21/4/2025), Business Times menyebutkan, Indonesia akan terus mencari investor asing untuk bermitra dengan perusahaan lokal demi mengembangkan industri baterai EV setelah LG menarik diri.

Mengutip pernyataan Tri, Business Times menuliskan, Indonesia memiliki cadangan nikel, salah satu bahan pembuatan baterai EV, dalam jumlah yang melimpah.

Baca juga: Profil Muliaman Darmansyah Hadad, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara

“Meskipun LG telah keluar, Indonesia tetap yakin nikel kita lebih kompetitif dibandingkan negara lain,” tulis Business Times mengutip pernyataan Tri.

Di sisi lain, BUMN Aneka Tambang (Antam) tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memasok nikel untuk produksi baterai.

Antam adalah BUMN berencana membentuk usaha patungan dengan LG untuk menambang nikel.

“Perusahaan negara Indonesia Battery Corporation, yang juga berencana bermitra dengan LGES, tidak menanggapi permintaan komentar,” tulis Business Times.

Baca juga: 23 Investasi Ilegal Peniru per Januari 2025 Menurut Data OJK

4. Reuters

Kantor berita Reuters menyebutkan, batalnya LG investasi di Indonesia setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan lingkungan investasi.

Padahal, nilai investasi yang telah disepakati antara konsorsium yang dipimpin LG dengan pemerintah Indonesia mencapai Rp 142 triliun.

“LGES dan pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan mengenai apa yang disebut proyek Paket Besar Indonesia pada akhir tahun 2020,” tulis Reuters, Senin (21/4/2025).

“Mencakup investasi di seluruh rantai pasokan baterai kendaraan listrik di negara Asia Tenggara tersebut (Indonesia),” tambah media tersebut.

Baca juga: Profil Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Prabowo Gibran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi