Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Infeksi cacing pada manusia merupakan kondisi yang terjadi ketika parasit cacing masuk dan berkembang biak di dalam tubuh.

Infeksi ini biasanya terjadi akibat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur atau larva cacing, atau melalui kontak langsung dengan tanah yang mengandung parasit. 

Jika sudah menginfeksi manusia, umumnya timbul gejala awal seperti mudah lelah, sakit perut, penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas, mual, dan diare.

Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami gatal di area anus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja jenis cacing yang bisa menginfeksi manusia?

Baca juga: Penjelasan Infeksi Cacing Ginjal Buat Pria di India Susah BAK 2 Hari

Jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia

Dokter spesialis anak Diploma in Tropical Medicine and Hygiene dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Martinus M. Leman, mengatakan ada lima jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia.

"Ada berbagai jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia, di antaranya yang sering adalah cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing cambuk," ujar Martin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).

Dari masing-masing jenis cacing ini, Martin merinci cara penularan dan dampak yang ditimbulkan jika menginfeksi manusia. Berikut rinciannya:

Baca juga: Ini Gejala dan Penyebab Perut Anak Bisa Dipenuhi Cacing Ascariasis yang Perlu Diwaspadai

Cacing pita (Taenia spp.)

Martin menjelaskan, infeksi cacing pita dapat terjadi melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik dan dapat menyebabkan penyakit yang disebut taeniasis dan sis(cysticercosis).

"Cacing pita Taenia saginata penularannya dari daging sapi, dan cacing pita Taenia solium berasal dari daging babi," ujar Martin.

Ia menambahkan, cacing pita yang menginfeksi usus manusia dapat sampai beberapa meter panjangnya.

Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)

Ini adalah cacing penyebab ascariasis, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Martin menjelaskan, saat cacing gelang ada di daerah paru, gejala yang timbul dapat berupa batuk dan sesak napas. Bahkan, bisa menyerupai gejala radang paru-paru.

"Setelah cacing masuk ke dalam saluran cerna, cacing dapat berkembang biak dan menghasilkan ribuan telur per harinya," kata Martin.

Setelah telur menetas, larva cacing bisa bermigrasi melalui aliran darah ke organ tubuh lain, termasuk paru-paru.

Telur itu juga dapat keluar bersama feses dan bisa mencemari lingkungan.

Gejala infeksi cacing ascariasis di saluran pencernaan adalah seperti mual, muntah, tidak selera makan, sakit perut berulang, diare atau konstipasi, radang usus buntu, dan sakit akibat batu empedu (jika cacing bergerak memasuki area saluran empedu).

Baca juga: Cacing Beku Bisa Hidup Lagi Setelah 46.000 Tahun, Kok Bisa?

Cacing kremi (Enterobius vermicularis)

Martin mengatakan, infeksi cacing kremi atau enterobiasis, sering terjadi pada anak-anak dan menyebabkan gatal di daerah anus.

"Cacing kremi menular terutama melalui jalur oral-fekal, yaitu ketika telur cacing yang sangat kecil tertelan secara tidak sengaja," ujar Martin. 

Penularan sering terjadi akibat kebiasaan tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau sebelum makan.

Selain itu, telur cacing bisa menempel pada permukaan seperti sprei, pakaian, mainan, atau kuku jari, dan dapat masuk ke dalam tubuh ketika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mulutnya.

Baca juga: Apa Babi Lebih Bahaya dari Sapi, Kambing, dan Kerbau karena Punya Cacing Pita?

Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)

Martin mengatakan, cacing ini berdiam di dalam usus besar.

Cacing tambang dapat menular ke manusia terutama melalui kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi larva cacing tersebut.

"Penularan umumnya terjadi saat seseorang berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung larva cacing tambang, karena larva dapat menembus kulit, terutama di area kaki," ujar Martin.

Setelah masuk ke dalam tubuh, larva akan berpindah melalui aliran darah menuju paru-paru, lalu ke tenggorokan dan akhirnya tertelan masuk ke saluran pencernaan, tempat mereka tumbuh menjadi cacing dewasa. 

Cacing cambuk (Trichuris trichiura)

Cacing ini menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai trikuriasis.

Martin mengungkapkan, cacing ini juga berdiam di usus besar, sama seperti cacing tambang.

"Infeksi terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi telur cacing ini," ucap dia.

Terkait gejalanya, Martin mengatakan, cacing cambuk dapat menyebabkan diare, anemia, dan gangguan pertumbuhan pada anak.

Baca juga: Dokter Temukan 4 Cacing Hidup di Bawah Kelopak Mata Seorang Wanita di China

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi