KOMPAS.com - Gempa M 5,6 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (22/4/2025) pukul 17.14 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang mengguncang berjenis tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,3," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Daryono juga menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,60 derajat LS; 106,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 143 km arah selatan kota Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Baca juga: Analisis Gempa M 6,2 Simeulue Aceh
Analisis BMKG
Analisis BMKG menunjukkan gempa yang terjadi termasuk gempa dangkal dengan kedalaman 36 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas penyasaran dasar laut," ujar Daryono.
Menurut hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergeseran geser atau strike slip.
Sementara itu, hingga pukul 17.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.
Baca juga: Analisis Gempa M 4,9 Cilacap dan Dampaknya di Beberapa Wilayah
Wilayah yang terdampak
Daryono mengungkapkan, dampak gempa bumi dirasakan dengan intensitas kekuatan getaran yang berbeda-beda tiap wilayah.
Berikut rinciannya:
Skala intensitas III-IV MMIWilayah yang merasakan getaran gempa dengan skala intensitas III-IV MMI adalah Tegalbuleud.
Skala III-IV MMI memiliki arti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Skala III MMIWilayah yang merasakan getaran gempa dengan skala intensitas III MMI adalah Nagrak dan Garut.
Skala III MMI memiliki arti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Wilayah yang merasakan getaran gempa dengan skala intensitas II-III MMI adalah Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap.
Skala III MMI memiliki arti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala intensitas II MMIWilayah yang merasakan getaran gempa dengan skala intensitas II MMI adalah Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, dan Kota Bandung.
Skala II MMI memiliki arti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Analisis Gempa M 5,2 Banten, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Rekomendasi BMKG
Terkait gempa yang terjadi di Sukabumi hari ini, Daryono mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata dia.
Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS__BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Analisis Gempa Gempa M 6,1 di Parigi Moutong, Apa Penyebabnya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.