Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah AI dapat Menggantikan Manusia? Ini Tanggapan Pakar

Baca di App
Lihat Foto
WIKIMEDIA COMMONS/JERNEJ FURMAN
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang sudah banyak dipakai di masa sekarang.

Penggunaan AI, seperti halnya GPT, Gemini, dan lain sebagainya telah banyak digunakan oleh masyarakat di zaman sekarang.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun membahas mengenai teknologi AI ini dalam video yang diunggah di kanal Youtube miliknya.

"AI itu nggak akan menggantikan manusia. Jadi AI itu bukan ancaman," ucapnya dalam kanal video Youtubenya.

"Manusia yang tidak menggunakan AI akan kalah dengan manusia yang menggunakan AI," lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam video tersebut, Gibran memberikan pernyataan bahwa AI tidak dapat mengalahkan manusia. 

Namun, apakah benar pernyataan tersebut?

Baca juga: Bersikap Sopan kepada AI GPT Berdampak Biaya Mahal

Keunggulan AI dibanding manusia

Ahli Keamanan Siber Vaksin.com, Alfons Tanujaya menjelaskan beberapa keunggulan AI dibanding manusia kepada KOMPAS.com pada Selasa, (22/4/2025).

Ia mengatakan bahwa AI dapat menggantikan manusia, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan tugas berulang serta analisa data cepat dalam jumlah yang besar.

“AI tidak dapat lelah atau malas seperti manusia,” kata Alfons.

Alfons menambahkan bahwa AI juga memiliki kreativitas tertentu sesuai dengan informasi yang pernah didapatkannya.

Alfons mengatakan bahwa kemungkinan besar, AI memang tidak dapat 100 persen menggantikan manusia.

“Namun, untuk urusan produktivitas, kemampuan mengolah data, efisiensi, ketelitian data dan pekerjaan lain yang dilakukan berulang, AI dapat melakukan dengan jauh lebih baik, cepat,

Mesin AI tidak memiliki batas dan kelemahan yang dimiliki manusia. Contohnya seperti rasa malas, lelah, kebutuhan akan istirahat, serta memiliki emosi dan perasaan.dan konsisten,” tegas Alfons.

Bukti dari kecerdasan AI adalah kemampuannya yang dapat mengalahkan juara catur Garry Kasparov bertahun-tahun lalu. AI juga dapat mengalahkan juara dunia catur Go.

Baca juga: Kemenkes RI Dukung Teknologi AI Dalam Negeri untuk Skrining TBC

AI belum bisa gantikan manusia

“Namun, untuk hal-hal yang terlalu kompleks, AI masih belum bisa menggantikan manusia,” jelas Alfons.

Hal yang menjadi kekhawatiran, menurut Alfons, sebetulnya adalah Artificial General Intelligence (AGI).

AGI merupakan kecerdasan buatan dengan kemampuan setara manusia dalam memahami, belajar, dan menyelesaikan tugas kompleks secara mandiri.

Alfons menambahkan catatan penting bahwa saat ini AI memang belum bisa menggantikan manusia.

Tetapi manusia yang menggunakan AI akan memiliki keunggulan lebih besar daripada yang tidak menggunakannya.

“Jadi, mau tidak mau, kalau Anda ingin bertahan dan menang dalam persaingan di dunia ini anda harus memanfaatkan AI,” tegas Alfons.

Baca juga: AI Lulus Uji Turing, Berpotensi Semakin Mirip dengan Manusia?

Apa yang menyebabkan manusia dapat digantikan oleh AI?

“Hal ini karena sifat manusia itu sendiri yang tidak mau kalah dan ingin lebih unggul dari manusia lain,” jelas Alfons.

Ia menambahkan bahwa andai ada negara atau institusi ingin membatasi AI, di saat yang sama mereka tentu akan khawatir dengan negara/institusi lain yang diam-diam mengembangkannya.

“Hal inilah yang membuat setiap negara akhirnya berlomba-lomba mengembangkan AI,” jelas Alfons.

Pada akhirnya perkembangan AI akan menjadi sangat pesat dan sulit dikontrol.

Penyesuaian terhadap AI

Alfons menegaskan bahwa kita harus menyesuaikan diri dengan AI.

“Jangan menjadi katak dalam tempurung,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa jika memungkinkan, negara atau institusi ikut dalam pengembangan AI.

Hal ini dilakukan agar kita tidak hanya menjadi konsumen dari AI buatan negara lain.

“Penting untuk kita dapat mengolah data dengan AI kita sendiri. Sebab, siapa yang menguasai data itu yang akan mendapatkan keuntungan terbesar dari data,” pungkas Alfons.

Baca juga: Saat Hakim New York Usir AI-Avatar dari Ruang Sidang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi