KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) merupakan aktivitas penting yang sebaiknya dilakukan setiap hari.
Sebab dengan BAB, kita bisa membuang segala zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dalam proses pencernaan.
Saat ini, terdapat dua jenis posisi umum saat BAB, yakni posisi duduk dan jongkok.
Dilansir dari NPR (28/9/2012), beberapa dokter berpendapat bahwa jongkok adalah posisi yang lebih alami dan menyehatkan bagi manusia untuk BAB.
Lalu, apa alasan BAB jongkok lebih sehat dari duduk?
Baca juga: 8 Cara Melancarkan Buang Air Besar, Mudah dan Cepat
BAB duduk vs jongkok sehat mana?
Meskipun sama-sama membuang zat sisa, namun para dokter menilai bahwa BAB jongkok tetap lebih menyehatkan tubuh dibanding dengan BAB dengan cara duduk.
Dikutip dari Motion Clinic (20/1/2023), BAB jongkok lebih menyehatkan karena dinilai dari beragam aspek, seperti sendi, usus, kesehatan punggung, dan mental.
Berikut penjelasan dari masing-masing aspek:
Picu produksi pelumas agar sendi tidak kakuDengan berjongkok saat BAB, sendi lutut Anda tidak akan aus.
Sebab, jongok menstimulasi tubuh untuk melepaskan pelumas atau cairan sinovial yang menutrisi sendi Anda.
Cairan ini memungkinkan sendi pada lutut Anda lebih fleksibel dan tidak kaku.
Saat sendi tidak cukup digunakan, tubuh berhenti memproduksi cairan sinovial dan lutut akan terasa kaku bahkan berderit.
Baca juga: Sering Buang Air Besar di Pagi Hari? Ini 4 Manfaatnya
Melancarkan pengeluaran kotoran dari anusDikutip dari Bladder & Bowel UK (15/7/2021), jongkok juga memungkinkan paha memberikan tekanan perlahan pada perut.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang jongkok melaporkan lebih sedikit ketegangan dan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk BAB.
Penelitian lain menunjukkan bahwa posisi jongkok menurunkan tekanan perut, sehingga hanya membutuhkan sedikit energi untuk mengosongkan perut.
Selain itu, jongkok membuat otot puborektalis Anda lebih rileks dan meluruskan usus besar Anda, sehingga tinja memiliki jalur keluar yang lurus. Hasilnya, Anda dapat BAB dengan lebih mudah dan tidak terlalu mengejan.
Sementara, jika BAB menggunakan toilet duduk, usus bagian bawah Anda akan tertekuk. Hal ini memaksa Anda bekerja lebih keras untuk mengeluarkan tinja.
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Sulit Buang Air Besar pada Kucing Peliharaan
Bisa hidup lebih lama rata-rata tiga tahunJika Anda memiliki sistem muskuloskeletal (sistem yang terdiri dari tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat) yang masih kuat, maka ia tidak memerlukan bantuan saat jongkok.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang dapat jongkok tanpa bantuan, memiliki hidup rata-rata tiga tahun lebih lama daripada mereka yang tidak dapat melakukannya.
Kesehatan mental lebih baikSebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers In Neuroscience (2018) menyebutkan bahwa latihan jongkok terbukti mengirimkan sinyal neurologis yang penting dalam menghasilkan sel-sel otak baru yang sehat.
Sel-sel tersebut kemudian dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan fungsi kognitif seseorang secara keseluruhan.
Penelitian menggunakan metode pembatasan gerak terhadap tikus selama 28 hari. Hasilnya, tikus terus makan dan tidak merasakan stres.
Kesimpulannya, penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kaki, terutama dalam latihan menahan beban, akan mengirimkan sinyal ke otak yang sangat penting untuk produksi sel saraf yang sehat, yang dibutuhkan bagi otak dan sistem saraf.
Baca juga: Mengapa Minum Kopi Bisa Memicu Ingin Buang Air Besar? Begini Penjelasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.