Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Wilayah di Indonesia yang Masuk Musim Kemarau Mei 2025, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi musim kemarau. Musim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih Pendek, Apa Dampaknya?
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau pada Mei 2025.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers Prakiraan Musim Kemarau, Kamis (13/3/2025) lalu.

Ia mengatakan, awal musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada periode yang sama di 207 zona musim (ZOM) atau 30 persen wilayah.

Sementara itu, awal musim kemarau di 204 ZOM atau 29 persen wilayah diprediksi mundur dan 104 ZOM atau 22 persen diprakirakan maju.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daftar Wilayah yang Diprediksi Mengalami Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek

“Wilayah yang mengalami awal musim kemaraunya diprediksi sama dengan normalnya yaitu Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku serta sebagian Maluku Utara,” tulis BMKG di laman resminya, Jumat (14/3/2025).

“Sedangkan, wilayah yang diprediksi akan mengalami awal musim kemarau yang mundur atau datang lebih lambat dibandingkan dengan normalnya, adalah Kalimantan bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, di Sulawesi, sebagian Maluku utara dan Merauke,” tambah badan tersebut.

Lalu, wilayah mana saja yang masuk musim kemarau mulai Mei 2025?

Baca juga: Musim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih Pendek, Apa Dampaknya?

Daftar wilayah di Indonesia yang masuk musim kemarau pada Mei 2025

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/3/2025), terdapat lima wilayah yang akan mengalami musim kemarau pada Mei 2025.

Berikut daftarnya:

Di luar nama-nama wilayah yang sudah disebutkan, sebagian daerah lainnya baru memasuki musim kemarau pada Juni 2025.

Wilayah yang mengalami musim kemarau mulai Juni 2025, yakni:

Baca juga: Wilayah DIY yang Berpotensi Alami Kekeringan Saat Musim Kemarau 2025, Mana Saja?

Musim kemarau 2025 diprediksi lebih pendek

Meski musim kemarau di beberapa wilayah akan dimulai bulan depan, BMKG telah mengeluarkan prediksi terbaru bahwa musim kemarau 2025 bakal berjalan lebih pendek.

Prediksi tersebut dirilis BMKG setelah melakukan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional hingga pertengahan April 2025.

“Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau,” jelas Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Sabtu (12/4/2025).

“Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” tambahnya.

Baca juga: BMKG Sebut 40 Persen Wilayah Indonesia Alami Musim Kemarau 2025 di Atas dan Bawah Normal, Mana Saja?

Dwikorita menambahkan, ada beberapa fenomena yang muncul ketika wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.

Di antaranya, El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD).

ENSO adalah anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.

Sementara IOD adalah fenomena interaksi atmosfer-laut di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan anomali SST di pantai timur Afrika dan barat perairan Sumatra.

Baca juga: Kapan Wilayah Jawa Tengah Memasuki Awal Musim Kemarau? Ini Kata BMKG

IOD dikuantikasi dalam DMI (Dipole Mode Index).

Secara umum, DMI positif menyebabkan penurunan curah hujan, sementara DMI negatif akan mempengaruhi peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.

Dwikorita menjelaskan, ENSO dan IOD saat ini berada dalam fase netral yang menunjukkan tidak adanya gangguan iklim besar dari Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia hingga semester II tahun 2025.

Meski begitu, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan bertahan hingga September.

Dwikorita mengatakan, kondisi tersebut dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

Baca juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Lebih Pendek

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi