Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Boeing Usai China Kembalikan Lagi Pesawat Pesanannya Imbas Tarif Trump

Baca di App
Lihat Foto
Respons Boeing Usai China Kembalikan Lagi Pesawat ke AS Imbas Tarif Trump
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Bos produsen pesawat Boeing, Kelly Ortberg buka suara usai China kembalikan pesawat pesanan pada Senin (21/4/2025).

Hal tersebut dilakukan sebagai balasan China atas tarif impor terbaru yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump.

Kepala Eksekutif Boeing, Kelly Ortberg menyampaikan, dua pesawat telah dikembalikan dan satu lagi akan menyusul setelah ketegangan perdagangan antara kedua negara tersebut meningkat.

Selain itu, 50 pesawat lain yang akan dikirim ke China tahun ini berpotensi ditunda dan dibatalkan imbas tarif Trump.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Imbas Tarif Trump, China Pilih Batalkan Pesanan Boeing, Indonesia Justru Percepat Pembelian Jet Tempur F-15 EX

Respons Boeing soal China kembalikan pesawat

Boeing adalah eksportir terbesar AS, dengan salah satu tujuannya adalah China.

Dengan adanya penerapan tarif impor Trump, lini perusahaan tersebut ikut terdampak.

"Banyak pelanggan kami di China telah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melakukan pengiriman," kata dia, dikutip dari The Guardian.

Ortberg mengaku sudah bertemu dengan Trump di Ruang Oval pada Selasa (22/4/2025) untuk membahas dampak kebijakan ini. Dalam pertemuan itu, Trump optimis bahwa tingkat tarif yang dia terapkan akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol.

Kendati demikian, Ortberg mengatakan, China sebenarnya telah menghentikan pengiriman pesawat Boeing karena adanya penerapan tarif.

Baca juga: Ini 10 Poin Hasil Negosiasi Indonesia dengan Tarif Trump dari AS, Apa Saja?

Dilansir dari BBC, pihak Boeing kini sedang mengkaji opsi-opsi lain untuk memasarkan 41 pesawat yang telah dibuat kepada pelanggan lainnya.

Boeing juga telah menerima permintaan dari maskapai penerbangan di luar China untuk beberapa pesawat. Pihaknya tengah berupaya menjual kembali pesawat-pesawat yang dikembalikan China.

Jika perlu, mereka akan mengecat ulang pesawat dengan warna maskapai yang berbeda.

Ortberg berkata, ada 9 pesawat yang belum ada dalam sistem produk Boeing.

Dia memastikan, Boeing tidak akan terus memproduksi pesawat untuk pelanggan yang tidak akan menerimanya.

Baca juga: China Setop Pembelian Pesawat Boeing untuk Balas Tarif Impor Trump

Boeing berharap ada negosiasi

Masih dari sumber yang sama, Ortberg mengaku masih terus berdiskusi dengan sekretaris kabinet atau dengan POTUS (Presiden Trump) terkait perang dagang antara China dan AS.

Dalam diskusi tersebut, dia menyampaikan keinginannya supaya dilakukan negosiasi.

Pasalnya, kebijakan tarif Trump tidak hanya berdampak pada kerja sama dengan China, tetapi juga Italia dan Jepang.

Ortberg mengatakan, rantai pasokan Boeing saat ini juga terkena tarif Trump, terutama Jepang dan Italia terkena tarif sebesar 10 persen.

Kepala Keuangan Boeing, Brian West menyampaikan, pihaknya sangat membutuhkan kebijakan perdagangan bebas untuk keberlangsungan industri.

Perusahaan itu akan mendukung kebijakan tanpa tarif yang bertolak belakang dengan Trump.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi