KOMPAS.com - Hamzah Sulaiman, yang dikenal sebagai pemilik House of Raminten Yogyakarta, tutup usia pada Kamis (24/4/2025).
Sepanjang hidup, Hamzah merupakan pegiat kesenian dan kuliner, salah satunya diwujudkan melalui restoran yang telah didirikannya sejak 26 Desember 2008 tersebut.
Pada awalnya, tempat makan ini hanya menyediakan jamu tradisional saja, seperti jamu kunir asem, beras kencur, jamu kolesterol, asam urat, dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, The House of Raminten kini telah menjadi restoran favorit keluarga.
Restoran ini menyuguhkan suasana bangunan berunsur kayu dilengkapi semerbak dupa yang menambah kesan tradisional khas Jawa.
Karena itu, tak diherankan bahwa restoran ini menjadi salah satu tempat ikonik kota Yogyakarta.
Lantas, bagaimana profil The House of Raminten selengkapnya?
Baca juga: Mengenang Mbok Yem hingga Hamzah Raminten yang Meninggal Seminggu Ini
Restoran unik bernuansa Jawa klasik
The House of Raminten merupakan restoran yang dikemas dengan berbagai kesenian Jawa tradisional.
Dilansir dari Kompas.com (11/5/2023), restoran ini menyuguhkan pemandangan koleksi antik dan dinding khas Jawa, serta patung Raminten yang ikonik.
Selain itu, pelayan dengan baju tradisional khas Jawa juga dapat dijumpai selama berkunjung di restoran ini.
Kemerduan bunyi gamelan pun senantiasa mengalun di The House of Raminten.
Tidak hanya itu, restoran ini juga menawarkan berbagai menu masakan Jawa yang beragam.
Makanan yang dapat dipesan antara lain adalah bakmi jawa, rantang wiwit, rawon, kremesan, goedangan, dan juga kupat tahu.
Sementara itu, menu minuman yang disuguhkan restoran ini, antara lain adalah bandrexs, kopi tubruk, bajigur, teh susu, STJM, dan Secang.
Pada setiap hari Jumat pukul 10.00, para pengunjung dapat menikmati penampilan tari klasik di The House of Raminten.
Restoran yang terdiri dari tiga lantai ini berlokasi di Jalan Faridan M Noto Nomor 7, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta, serta buka pada pukul 09.00 - 00.00 WIB.
Baca juga: Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja pada Libur Lebaran 2025
Turut menyediakan nasi kucing mulai harga Rp 1.000
Tidak hanya menu-menu yang telah dijelaskan sebelumnya, The House of Raminten juga menyediakan sego kucing atau nasi kucing dengan harga Rp 1.000.
Menu yang satu ini pun menjadi incaran para pelanggan hingga rela mengantre untuk mendapat kursi kosong.
Dilansir dari Kompas.com Kamis (24/4/2025), restoran ini menjual seporsi sego kucing dengan harga mulai Rp 1.000 sampai Rp 8.000, disesuaikan dengan pilihan nasi dan lauknya.
Saat memesan sego kucing ini, terdapat pilihan single, double, triple, serta tambah lauk telur.
Sego kucing di The House of Raminten disajikan dengan lauk sederhana, seperti tempe orek, ikan teri, dan sambal dalam ukuran mini.
Asal-usul nama Raminten
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/4/2025), nama Raminten merupakan nama yang dipilih Hamzah Sulaiman karena berkaitan dengan perjalanan karier sebelumnya.
Tim Pengembangan Hamzah Batik, Parjirono Wijoyo, menjelaskan bahwa nama Raminten didapatkan Hamzah ketika memainkan ketoprak.
"Beliau main di panggung ketoprak dan wayang orang dan bawa tokoh Raminten di ketoprak," ujarnya.
Tokoh Raminten yang dimainkan Hamzah adalah seorang wanita Jawa yang sudah tua (sepuh), menggunakan sanggul, meriasa wajah, serta memakai kebaya dan jarik.
Perempuan ini digambarkan pandai menyanyikan lagu Jawa dan menari.
Baca juga: Tambah 5 Perjalanan, Ini Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja PP Mulai 1 Februari 2025
Karena itu, Hamzah dipilih untuk memerankan Raminten sebab dirinya memiliki kemahiran menari sejak kecil.
Sejak saat itu, Hamzah menginjakkan perannya di panggung ketoprak dan dipanggil untuk mengisi acara, salah satunya di televisi lokal pada acara sitkom.
Hamzah yang dikenal sebagai Raminten pun lambat laun membuka restoran dengan nama perannya ini.
Parjirono atau yang akrab dipanggil Aji menjelaskan bahwa Raminten berasal dari kata "ras pinten" yang memiliki arti "tidak seberapa".
"Artinya enggak seberapa sepele-sepele saja, sosok yang sederhana, yang inginnya selalu membantu dan berbuat baik," katanya.
(Sumber: Kompas.com/Krisda Tiofani, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ni Nyoman Wira Wadyanti, Silvita Agmasari, Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.