KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan M 6,1 mengguncang Ekuador pada Jumat (25/4/2025) pagi waktu setempat.
Gempa tersebut terjadi di lepas pantai wilayah pesisir barat laut Ekuador, tepatnya dekat Provinsi Esmeraldas.
Dikutip dari Antara, Sabtu (25/4/2025), Presiden Ekuador Daniel Noboa telah mengirim seluruh anggota pemerintahannya ke Esmeraldas untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan penanganan kepada warga terdampak.
Baca juga: Jakarta Berpotensi Alami Dampak Gempa Megathrust, BMKG: Siapkah Kita?
Dampak gempa Ekuador
Sekretaris Nasional Manajemen Risiko Jorge Carrillo Tutiven menyatakan ratusan orang dan bangunan terkena dampak dari gempa bumi tersebut.
Total ada 710 orang dari 179 keluarga terdampak gempa tersebut, dengan 20 orang di antaranya mengalami luka-luka.
Setidaknya terdapat 179 rumah, 26 sekolah, 33 lokasi infrastruktur, dan tujuh fasilitas kesehatan mengalami kerusakan akibat gempa itu.
Dilansir dari Anadolu Ajansi, Jumat (15/4/2025), operasional dua jaringan pipa minyak yang beroperasi di Ekuador, yakni SOTE dan OCP sempat dihentikan sementara akibat gempa itu.
Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Kini, keduanya telah kembali memompa minyak mentah.
Perusahaan energi milik negara Petroecuador mengatakan tidak ada dampak pada proses ekspor.
Meski begitu, Kilang Esmeraldas yang merupakan kilang minyak terbesar di Ekuador dengan kapasitas 110.000 barel per hari masih ditutup untuk pemeriksaan.
Baca juga: Kucing Berlarian Panik Sebelum Gempa Bogor, Hewan Bisa Mendeteksi Bencana?
Analisis gempa Ekuador
European Mediterranean Seismological Centre menyebut, gempa bumi Ekuador tersebut berkekuatan M 6,3. Namun kekuatan gempa itu kemudian direvisi menjadi M 6,1.
Pusat gempa terletak di dekat pantai Pasifik Kota Esmeraldas, pada kedalaman 30 kilometer (18,6 mil).
Gempa ini terasa di setidaknya 10 provinsi Ekuador, termasuk ibu kota Quito. Aktivitas seismik juga dilaporkan terjadi di negara tetangga, Kolombia.
Pihak berwenang Ekuador awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk pantai Pasifik, tetapi kemudian dibatalkan.
Sebagai informasi, Ekuador terletak di atas lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan yang mampu menghasilkan getaran konstan.
Baca juga: Gempa Bogor Bergemuruh, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.