Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dipindahkan ke Museum, Begini Sejarah Patung MH Thamrin

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Pemerintah Provinsi Jakarta berencana memindahkan Patung MH Thamrin ke museum dan membangun patung baru. Patung MH Thamrin di Jakarta Pusat terlihat dipasangi seng pada Sabtu (17/12/2022). Hal ini dilakukan untuk menjaga agar renovasi lantai yang dilakukan di sekitar area patung steril.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana memindahkan patung MH Thamrin dari persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Rencananya, patung itu bakal dipindahkan ke Museum MH Thamrin. Sementara, patung baru berukuran lebih besar akan dibangun di Jalan MH Thamrin.

Patung yang baru itu akan menjadi simbol Kota Jakarta, sesuai dengan sosok MH Thamrin yang dikenal sebagai tokoh masyarakat Betawi.

Lantas, seperti apa sejarah patung MH Thamrin?

Baca juga: 15 Patung Tertinggi di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah patung MH Thamrin

Patung MH Thamrin diresmikan Gubernur Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo dalam rangka menyambut HUT Jakarta ke-485 pada 26 Mei 2012.

Patung perunguu setinggi 4,5 meter dengan pondasi 2,5 meter itu dibuat oleh seorang pematung asal Bali bernama Ketut Winata.

Ukuran tersebut lebih kecil dibandingkan Patung Jenderal Sudirman di Setia Budi, Jakarta Selatan yang berdiri setinggi total 12 meter.

Saat ini, patung MH Thamrin berada di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan, RW 02, Gambir, Jakarta Pusat.

Baca juga: Pramono Tegaskan Patung M.H. Thamrin Harus Berdiri di Jalan Namanya Sendiri

Dikutip dari laman Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, patung ini memiliki dua pelat emas di depan pondasinya.

Pelat emas bagian atas bertuliskan: "Rasa keadilan yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit untuk dicari…. Kepercayaan kepada keputusan pengadilan termasuk salah satu sandaran utama negara yang sangat penting, tetapi dengan banyaknya keraguan terhadap kenetralan institusi pengadilan, pemerintah akan kehilangan salah satu pilar terkuat untuk memelihara kedaulatan hukum. (M.H. Thamrin, Handelingan Volksraad, 1930–1931)”.

Sementara, pelat kedua di bagian bawah bertuliskan, ‎“Kekuatan daya pikir, ketajaman visi, dan kearifan jadi diri yang melatari Mohammad Husni Thamrin sebagai manusia Indonesia sejati menjadi ciri sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Mohammad Husni Thamrin…. Bunga bangsa putera Betawi…. Tidak lekang oleh zaman dengan ungkapan-ungkapan dan pandangannya hingga kini. (Jakarta, 22 Juni 2012, Fauzi Bowo, Gubernur Provinsi DKI Jakarta)”.

Tak hanya itu, patung MH Thamrin juga dibangun di dua lokasi lainnya.

Baca juga: Pramono Bakal Pindahkan Patung MH Thamrin ke Museum

Patung MH Thamrin berwarna emas berdiri di Museum MH Thamrin, Jalan Kenari 2 No. 15 Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Patung ini menggambarkan sosok Thamrin yang berdiri memakai jas dan peci, dengan tangan kanan menunjuk depan dan tangan kiri memegang buku.

Selain di museum, patung pahlawan kemerdekaan tersebut ada di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas). Patung ini berupa bagian wajah hingga dada MH Thamrin yang menghadap arah barat Monas.

Patung-patung itu menunjukkan sosok Mohammad Hoesni Thamrin yang dikenal sebagai politikus, tokoh intelektual, pentolan organisasi Kaoem Betawi, dan pemimpin Partai Indonesia Raya (Parindra).

Thamrin merupakan tokoh nasional yang disegani. Dia berperan dalam Volksraad (Dewan Rakyat) untuk membentuk fraksi nasional dan aktif dalam pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Baca juga: Sejarah Patung Liberty, Monuman AS yang Diminta Lagi oleh Perancis

Dia dikenal sebagai "juru bicara rakyat" yang berani bersuara untuk kepentingan rakyat dan mengkritik pemerintah kolonial.

Dilansir dari laman Mitra Museum Jakarta, Husni Thamrin membeli gudang penyimpanan buah dan pemotongan hewan dari Meneer De Hass pada abad ke-20. Gedung ini dipakai menjadi tempat perkumpulan organisasi.

Gedung tersebut kemudian ditetapkan sebagai museum pada masa pemerintahan gubernur Jakarta R. Soeprapto pada 11 Januari 1986.

Untuk mengenang perjuangannya, Mohammad Hoesni Thamrin dinobatkan sebagai pahlawan revolusi dan namanya diabadikan menjadi salah satu jalan protokol di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi