KOMPAS.com - Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo akhirnya membongkar polisi tidur di jalan raya sekitar kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah pada Minggu (27/4/2025).
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan video yang menampilkan polisi tidur yang berjejer di sebuah jalan raya.
Dalam video yang salah satunya diunggah oleh akun X @bacot*** pada Minggu (27/4/2025), sejumlah pengguna jalan tampak kesulitan melewati empat polisi tidur itu.
Bahkan, seorang pedagang wanita harus turun menuntun sepedanya ketika melewati polisi tidur.
"Viral ukuran tak wajar polisi tidur di jalan pemuda klaten. Dalam video tersebut terlihat pintu keluar kompleks Pemkab Klaten di belakangnya. Terdapat empat marka kejut dari aspal yang masih baru," tulis akun tersebut.
Baca juga: 6 Fakta Keracunan Massal di Klaten yang Timpa 110 Warga dan Tewaskan 1 Orang
Polisi tidur langsung dibongkar
Kompas.com sempat mengonfirmasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Klaten melalui pesan langsung (DM) akun Instagram resminya.
Menurutnya, pembongkaran langsung dilakukan oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, disusul perbaikan jalan.
"Sore hari ini sudah langsung dieksekusi untuk perbaikannya dan ditinjau oleh bupati langsung," bunyi jawaban dari akun Instagram resmi Dinas PUPR Klaten @dpuprklaten, Minggu.
Sementara, Bupati Hamenang melalui akun TikTok pribadinya @hamenangofficial memberikan klarifikasi terkait polisi tidur yang dinilai mengganggu pengguna jalan.
Ia juga meninjau langsung pembongkaran polisi tidur yang dilakukan oleh Dinas PUPR Klaten.
"Dua hari yang lalu sempat ramai di media sosial terkait polisi tidur di depan pemda yang katanya mengganggu. Setelah saya cek bukan di depan Pemda Klaten, tetapi di seberangnya. Tepatnya di Januputra Pasaraya Klaten," katanya dalam unggahan video, Minggu.
Baca juga: 110 Orang Keracunan Massal Usai Hadiri Halalbihalal di Klaten, 1 Orang Meninggal Dunia
Polisi tidur dibuat atas usulan warga
Hamenang menegaskan, polisi tidur itu dibuat atas usulan dari warga sekitar, bukan inisiasi Pemkab Klaten.
Menurutnya, pembuatan polisi tidur di ruas jalan tersebut untuk mencegah aksi kebut-kebutan dan kecelakaan.
"Mungkin maksudnya baik agar tidak terjadi kecelakaan, karena kebut-kebutan di jalur lambat tapi tidak pas," jelas Hamenang.
"Mungkin karena terlalu tinggi, justru malah mengganggu pengguna jalan," imbuhnya.
Setelah mengetahui keluhan masyarakat di media sosial, Hamenang pun langsung menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pembongkaran.
Baca juga: Berkaca dari Kasus BBM Campur Air di Klaten, Bagaimana Cara Ajukan Ganti Rugi ke Pertamina?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.