Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masak Pakai Alat dari Besi dan Seng Disebut Tingkatkan Asupan Nutrisi, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi alat masak. Memasak dengan alat masak dari besi dan seng disebut bisa menambah asupan nutrisi zat besi dan zinc bagi tubuh.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan narasi bahwa memasak menggunakan alat yang terbuat dari besi disebut bisa meningkatkan asupan zat besi, sedangkan alat masak dari seng akan menambah zinc dalam tubuh.

Informasi itu dibagikan oleh salah satu akun media sosial X, @Rod**** pada Jumat (25/4/2025).

"Memasak menggunakan peralatan besi bisa meningkatkan asupan zat besi dalam tubuh kita dan mengurangi anemia defisiensi besi. Salah satu project paling terkenal adalah lucky iron fish project di Kampuchea/Kamboja," tulis akun itu.

Lantas, benarkah narasi tersebut?

Baca juga: Viral, Video Air Disebut Mengandung Zat Besi Bekasnya Bisa Mengendap, Apakah Berbahaya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Penjelasan ahli

Ahli gizi Tan Shot Yen membantah anggapan bahwa memasak dengan peralatan dari besi akan menambah zat besi, sedangkan alat masak dari seng akan menambah zinc untuk tubuh.

"Enggak juga, enggak terukur pula (kandungan zat besi dan sengnya)," kata Tan saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (27/4/2025).

Menurutnya, konsumsi suplemen penambah zat lebih bisa mengatasi defisiensi zat besi atau zinc daripada memakai alat masak dari besi atau seng untuk menambah asupan nutrisi itu.

Tan menekankan, suplemen penambah zat besi dan zinc lebih aman bagi tubuh selama dikonsumsi dalam dosis yang benar.

Baca juga: Benarkah Uap dari Masak Nasi Bisa Bikin Kulit Glowing? Ini Jawaban Dokter

Senada, ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menganjurkan memakai alat masak dari besi atau seng dengan tujuan menambah asupan zat besi dan zinc.

"Sangat beda sekali ketika kita mendapatkan kandungan besi yang ada dalam makanan sama besi yang ada dalam alat masak," katanya saat dihubungi terpisah, Minggu.

Toto menyatakan, senyawa besi dan seng dalam peralatan masak tersebut justru berisiko membahayakan kesehatan.

Alat-alat masak itu dapat mengotori dan mengontaminasi bahan masakan jika partikel-partikelnya terbakar api.

Dia menyebutkan, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kontaminasi itu menyebabkan penyakit tertentu. Meski begitu, ada risiko gangguan kesehatan kronis yang mengintai.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Cara Masak Telur Rebus yang Diklaim Lebih Sehat dan Sempurna

Tak hanya alat masak dari besi atau seng, peralatan yang terbuat dari plastik seperti vinil atau styrofoam untuk makanan bisa menyebabkan kanker.

"Styrofoam, plastik, dan sebagainya, lama-lama larut bercampur makanan. Celakanya, ketika kita menggunakan wadah plastik untuk makanan jarang sekali dicuci dahulu, langsung dipakai," imbuh dia.

Toto mengungkapkan, alat masak yang aman dari risiko gangguan kesehatan dibuat dari bahan stainless steel.

Sebab, alat masak dari stainless steel tidak reaktif dengan makanan, mudah dibersihkan, tahan korosi dan karat, serta tidak mudah menyerap bau atau bakteri.

"Gelas, beling itu tidak pernah terkontaminasi atau tidak pernah larut dalam kondisi apa pun," tambahnya.

Baca juga: Suplemen Zinc Disebut Berdampak Baik bagi Kulit dan Bantu Kurangi Jerawat, Benarkah?

Rekomendasi ahli gizi

Sementara, cara yang benar untuk menambah nutrisi zat besi dan zinc adalah melalui asupan bahan-bahan makanan yang natural.

Asupan zat besi mudah didapat dari daging yang kaya akan zat besi dan mudah diserap oleh tubuh.

Sumber zat besi non-heme dari nabati bisa diperoleh dari sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Namun, bahan pangan ini butuh bantuan vitamin C agar zat besinya terserap tubuh.

Sementara, sumber asupan zinc terbaik meliputi tiram, daging merah, unggas, kerang-kerangan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan produk susu.

"(Zat besi dan zinc) enggak bisa (didapat dari alat masak besi atau seng), saya enggak merekomendasikan sama sekali. Konsumsi itu bisa meracuni, bahaya," tegas Toto.

Jika asupan bahan pangan penambah zat besi dan zinc dirasa kurang cukup, barulah suplemen penambah nutrisi tersebut dapat dikonsumsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi