KOMPAS.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang ditemukan di bagian mana pun pada serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi jenis human papillomavirus (HPV) tertentu yang berisiko tinggi.
Umumnya, seseorang tertular HPV dari kontak kulit ke kulit di area genital, hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral), dan penggunaan mainan seks.
Selain itu, ada beberapa kebiasaan yang juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks.
Baca juga: Disebut Dapat Menyebabkan Kanker Serviks, Apa Itu HPV?
Kebiasaan yang meningkatkan risiko kanker serviks
Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut tiga kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks:
1. MerokokMerokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Jika infeksi HPV terjadi pada perokok, infeksi cenderung berlangsung lebih lama dan kecil kemungkinannya untuk sembuh.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Risiko Terkena Kanker Serviks
2. Berhubungan seksual dengan banyak pasanganSemakin banyak jumlah pasangan seksual Anda, semakin besar pula peluang untuk tertular HPV. Terlebih jika pasangan Anda pernah memiliki banyak pasangan seksual.
3. Melakukan aktivitas seksual diniMelakukan hubungan seksual di usia dini juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena HPV dan berpeluang besar mengalami kanker serviks.
Baca juga: 11 Gejala Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Nyeri di Perut Bagian Bawah
Selain tiga kebiasaan di atas, seseorang juga dapat berisiko lebih besar mengalami kanker serviks jika mengidap infeksi menular seksual lainnya seperti herpes, klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS .
Kelompok yang lebih berisiko terkena kanker serviks
Siapa pun yang memiliki serviks dapat terkena kanker ini. Kanker serviks sebagian besar menyerang wanita di bawah usia 45 tahun.
Seberapa serius kanker serviks bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa besar kankernya, apakah kanker telah menyebar, dan bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.
Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?
Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS), seseorang lebih berisiko terkena kanker serviks jika:
- Berusia di bawah 45 tahun – kanker serviks lebih umum terjadi pada wanita yang lebih muda.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada pengidap HIV atau AIDS.
- Telah melahirkan banyak anak atau memiliki anak di usia dini (di bawah 17 tahun).
- Anak yang ibunya mengonsumsi obat hormonal diethylstilbestrol (DES) saat hamil.
- Pernah menderita kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih di masa lalu.
Baca juga: Benarkah Kanker Serviks Cuma Menyerang Cewek Nakal? Ini Kata Dokter
Anda tidak akan terkena kanker serviks jika Anda telah menjalani operasi pengangkatan rahim dan leher rahim (histerektomi total).
Seseorang mungkin tidak selalu dapat mencegah kanker serviks. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks.
Skrining serviks dan vaksinasi HPV adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari kanker serviks.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.