KOMPAS.com - Warganet di media sosial X, dulunya Twitter ramai membahas cuaca yang terasa panas di pengujung April 2025.
Beberapa warganet menggambarkan cuaca terasa panas itu serupa dengan sauna.
"EH HARI INI PANAS BANGET DAH AN**** RASANYA," tulis @100******, Minggu (27/4/2025).
"Sumpah ya hari ini berasa sauna seharian, panas buangetttt," ungkap warganet lain @ore*****.
Dikutip dari akun Instagram @infobmkg, Senin (28/4/2025), BMKG melaporkan bahwa wilayah Indonesia mengalami indeks ultraviolet sinar Matahari yang sangat tinggi, yakni 8-9 pada Senin pukul 10.00 WIB.
Indeks ultraviolet sinar Matahari 8-9 termasuk ke dalam kategori bahaya sangat tinggi di mana kulit yang terpapar sinar Matahari tanpa pelindung dapat rusak dan terbakar dengan cepat.
Lantas, apa penyebab cuaca panas di Indonesia? Apakah benar karena Indonesia sudah memasuki musim kemarau 2025?
Baca juga: Setelah Cekcok Panas, Trump dan Zelensky Gelar Pertemuan di Roma Jelang Pemakaman Paus Fransiskus
Penjelasan BMKG soal cuaca panas di Indonesia
Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, mengatakan cuaca panas yang terasa di pengujung April 2025 disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi peralihan musim dari hujan ke kemarau.
"Cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia masih dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan suhu terik pada pagi hingga siang hari yang diikuti oleh potensi hujan lokal pada sore hingga malam hari," terang Ida, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Selain itu, langit yang cerah tanpa banyak awan juga menyebabkan udara terasa lebih panas dari biasanya. Tidak adanya awan tersebut membuat sinar Matahari ke Bumi menjadi maksimal.
Pengaruh berikutnya, Ida berkata, adalah karena minimnya angin yang ikut memperparah akumulasi panas di permukaan Bumi.
Penyebab terakhir adalah karena posisi semu Matahari yang saat ini masih ada di dekat ekuator dan bergeser secara semu ke utara dengan posisi deklinasi terakhir pada 11,2 Lintang Utara (LU).
"(Hal ini) berdampak pada penyinaran Matahari lebih optimum ke wilayah Indonesia," terang Ida.
Baca juga: Fenomena Halo Matahari Disebut Sebabkan Suhu Cuaca Menjadi Lebih Panas, Benarkah?
Apakah Indonesia sudah masuk musim kemarau?
Saat ditanya, apakah cuaca panas mengindikasikan sudah memasuki musim kemarau, Ida menjelaskan, selama periode April hingga Juni 2025, sejumlah wilayah di Indonesia memang secara bertahap diprediksi mulai memasuki musim kemarau.
Pantauan BMKG, Zona Musim (ZOM) pada periode April dasarian ke-III hingga Mei Dasarian ke-II 2025 diperkirakan akan memasuki musim kemarau.
Beberapa zona musim yang bakal memasuki musim kemarau itu di antaranya:
- Sebagian kecil Aceh
- Sebagian Sumatera Utara
- Sebagian kecil Sumatera Barat
- Sebagian Bengkulu dan Jambi
- Sebagian Sumatera Selatan
- Sebagian Lampung
- Banten bagian utara
- Jakarta bagian utara
- Jawa Barat bagian utara
- Yogyakarta
- Sebagian Jawa Tengah bagian utara
- Sebagian besar Jawa Timur
- Sebagian Sulawesi Selatan
- Sebagian besar Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, BMKG telah mengumumkan bahwa musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya, khususnya untuk sebagian besar wilayah Indonesia.
Perkiraan ini diketahui berdasarkan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan BMKG hingga pertengahan April 2025.
“Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26 persen wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman BMKG.
BMKG juga memperkirakan bahwa musim kemarau di Indonesia tahun ini tidak datang serentak.
Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Menyeduh Teh Celup untuk Teh Panas dan Es Teh?
Kapan puncak musim kemarau 2025?
Ida menjelaskan, puncak musim kemarau 2025 di Indonesia bakal berlangsung pada Juni sampai dengan Agustus 2025.
Namun, untuk beberapa wilayah, puncak musim kemarau 2025 bakal berlangsung lebih cepat, yakni pada Juni sampai dengan Juli 2025.
Berikut ini wilayah yang diperkirakan mengalami puncak musim kemarau pada Juni-Juli 2025:
- Sumatera
- Jawa bagian barat
- Kalimantan bagian utara
- Sebagian kecil Sulawesi
- Papua bagian tengah dan timur.
Meski demikian, beberapa wilayah lainnya justru akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2025. Berikut wilayahnya:
- Jawa bagian tengah hingga timur
- Sebagian besar Kalimantan
- Sebagian besar Sulawesi
- Bali
- Nusa Tenggara
- Sebagian Maluku
- Maluku Utara
- Sebagian Papua.
Terkait dengan sifat musim kemarau 2025, sekitar 60 persen wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 25 persen wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14 persen wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.