Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Kelor dan 7 Bahan Alami Lainnya untuk Menurunkan Hipertensi

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/ISKANDAR AB RASHID
Ilustrasi daun kelor. Daun kelor yang kaya kalium dan bawang putih yang mengandung allicin adalah beberapa bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan hipertensi.
|
Editor: Shintaloka Pradita Sicca

KOMPAS.com - Menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Mengatur pola makan sehat adalah salah satu cara yang bisa dilakukan.

Mengonsumsi beberapa bahan alami penurun hipertensi bisa dimasukkan ke dalam pola makan harian untuk mengontrol tekanan darah lebih sehat.

Salah satu bahan alami tersebut adalah daun kelor.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Spesialis Gizi Klinis dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK mengatakan bahwa daun kelor cukup efektif dalam membantu penurunan hipertensi.

“Daun kelor mengandung elektrolit terutama kalium yang efeknya merelaksasi pembuluh darah, sehingga membantu mengendalikan tekanan darah atau mencegah kenaikan tekanan darah,” ujar Nurul kepada Kompas.com, Selasa (29/4/2025).

Selain daun kelor, ada beberapa bahan alami lainnya yang memiliki khasiat untuk menurunkan hipertensi.

Baca juga: Apakah Mengurangi Garam Saja Cukup untuk Menurunkan Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter…

Bahan alami lainnya yang bantu menurunkan hipertensi

Dikutip dari Healthline, Ryan Raman, MS, RD, seorang ahli nutrisi di Auckland mengungkapkan beberapa bahan alami yang menurut penelitian bisa bantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Beberapa bahan alami itu meliputi:

Kayu manis (Cinnamomum verum) telah lama dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan jantung, terutama karena kemampuannya merilekskan pembuluh darah.

Penelitian oleh Seyed Mohammad Mousavi dkk., (2019) menunjukkan bahwa kayu manis mampu menurunkan tekanan darah sistolik hingga 6,2 mmHg dan diastolik sebesar 3,9 mmHg, jika dikonsumsi secara rutin selama minimal 12 minggu.

Kapulaga (Elettaria cardamomum) memiliki kandungan antioksidan yang sangat efektif bantu menurunkan hipertensi.

Studi menyebutkan konsumsi 3 gram bubuk kapulaga setiap hari selama 12 minggu secara signifikan menormalkan tekanan darah serta meningkatkan kadar antioksidan hingga 90 persen.

Baca juga: Konsumsi Daun Kelor Dapat Membantu Mencegah Diabetes, Penelitian Membuktikan

Jahe (Zingiber officinale) yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional memiliki efek alami menurunkan tekanan darah karena sifat hipotensinya, menurut penelitian.

Selain itu, jahe juga memiliki manfaat antiinflamasi, antimikroba, dan meningkatkan sirkulasi darah.

  • Biji seledri

Biji seledri (Apium graveolens) dalam beberapa penelitian juga menunjukkan adanya manfaat untuk mengontrol tekanan darah.

Nutrisi penting yang berperan memberikan manfaat ini termasuk serat yang telah terbukti efektif dalam membantu menurunkan hipertensi.

  • Basil

Basil (Ocimum basilicum) mengandung senyawa antihipertensi yang terbukti dalam penelitian Pattaneeya Prangthip dkk., (2023).

Sejumlah hewan yang menjadi subjek yang diuji menunjukkan terjadinya penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi basil secara rutin.

Baca juga: Apakah Daun Kelor Bisa Menurunkan Tekanan Darah? Ini Penjelasan Ahli Gizi…

  • Peterseli

Peterseli (Petroselinum crispum) mengandung karotenoid dan vitamin C yang bermanfaat mengurangi tekanan darah tinggi.

Uji coba menemukan rutin konsumsi karotenoid bisa menurunkan hipertensi secara signifikan.

  • Bawang putih

Bawang putih mengandung allicin yang terbukti secara ilmiah mampu menurunkan hipertensi.

Menurut tinjauan dari 12 penelitian terhadap lebih dari 550 orang dengan hipertensi, makan bawah putih menurunkan tekanan darah sistolik hingga 8,3 mmHg dan diastolik sebesar 5,5 mmHg.

Efeknya setara dengan beberapa jenis obat hipertensi.

Namun, penting diingat untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum memanfaatkan bahan alami ini secara rutin.

Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, tekanan darah tinggi bisa diturunkan dengan mengkombinasikan gaya hidup sehat secara keseluruhan.

“Tekanan darah sifatnya dinamis. Bisa dikontrol dengan gaya hidup, makan sehat, tidur cukup, hidup aktif, olahraga, kelola stres, dan menghindari berbagai kebiasaan buruk,” kata Santi kepada Kompas.com, Selasa (29/4/2025).

Bersamaan dengan gaya hidup sehat, Santi menekankan pentingnya cek tekanan darah secara teratur.

“Butuh kontrol tekanan darah yang ketat, karena tensi naik tidak selalu memberikan gejala. Kebanyakan tidak ada gejala,” tandasnya.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor Setiap Pagi, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Healthline
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi